Quantcast
Channel: ina inong's blog
Viewing all 194 articles
Browse latest View live

CARI NOTEBOOK YANG COCOK BUAT ANAK KULIAHAN? ASUS X-555BP AJA!

$
0
0


"Mah, jangan lupa rapat  orang tua murid di sekolah Kiki."

"Mah, jangan lupa nanti hari Sabtu di sekolah Ama juga ada rapat orang tua murid."

Nah, lho, risiko punya anak kembar, rapat ortu sama pembagian raport bisa jadi ajang rebutan kalau harinya sama.  Untunglah rapat ortu murid kali ini berbeda hari, tapi ya tetep aja membuat lelah karena harus dua kali keluar rumah karena mereka beda sekolah *huk*.
Masalahnya sekarang si Kembar ini udah kelas 12, sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi, otomatis dari sekolah banyak informasi yang harus disampaikan supaya orang tua murid mengerti prosesnya dan diharapkan bisa mengawal putera-puterinya menghadapi ujian-ujian itu dengan sebaik-baiknya.  Begitu, di antaranya arahan dari Pak Kepsek.  Siap, Pak, insya Allah.

Selain perkiraan jadwal pelaksanaan ujian, sistem penilaian SBMPTN dan tentu saja biaya-biaya, ada masalah serius yang menjadi momok ujian nasional jaman now.  Kok serius? Memangnya kenapa?

Begini, sudah tahu kan kalau sekarang ujian nasional itu dari tingkat SMP/Mts sampai SMA/SMK/MA ujiannya sudah berbasis komputer, jadi nggak dilaksanakan secara tertulis lagi melainkan langsung menggunakan komputer.  Tujuannya, mungkin sebagai efisiensi biaya, mungkin juga untuk menghindari kasus kebocoran soal yang entah kenapa sulit sekali diberantas.

Masalahnya, rata-rata pihak sekolah belum bisa memenuhi kebutuhan 1 siswa 1 komputer.  Betul, rata-rata sekolah sudah memiliki laboratorium komputer.  Tetapi, jumlah komputer yang dimiliki sekolah tidak banyak, paling hanya cukup untuk dua kelas.  Bukankah selama ini kalau pelajaran praktik komputer juga selalu bergantian.  

Nah, dengan adanya masalah tersebut, solusinya bagaimana?  Pihak sekolah akan mengeluarkan dana khusus untuk menyewa komputer.  Tetapi, masalahnya lagi, dana operasional sekolah nggak bisa sepenuhnya dialokasikan untuk kebutuhan tersebut.  Dan komputer yang disewa itu akan diprioritaskan untuk siswa-siswa yang tidak mampu dan nggak punya laptop.  Sisanya bagaimana?  Pak Kepsek meminta keikhlasan dari orang tua murid yang memiliki laptop untuk meminjamkan laptopnya selama masa ujian berlangsung.

Saya sih bersedia aja jika dan hanya jika lagi nggak ada order nulis buku, sinopsis skenario, dan blogpost yang menjadi mata pencaharian saya selama ini.  Karena kalau laptop dipinjamkan ke sekolah anak, itu artinya laptop akan nginep selama kurang lebih seminggu sampai sepuluh hari terhitung dari masa persiapan.  Lumayan lama.  Pakai punya suami ya jelas lebih nggak mungkin lagi, laptop kan nyawanya orang IT, pakai punya si Kembar? 

Iya, mereka memang punya notebook lungsuran dari saya juga, tapi laptop atau notebook atau komputer yang akan dipakai UNBK harus memenuhi syarat spesifikasi yang ditetapkan oleh Kemendikbud, sedangkan notebook si Kembar itu adalah generasi jadul, walau masih berguna untuk belajar dan nonton drakor.

Ya sudahlah jika aku harus berkorban, silakan pakai laptop Mama, Dek.  Tapi... kan anak yang mau ujian ada dua, terus kudu piye? 

Maka, memang ujung-ujungnya harus beli satu lagi 😅. Lagipula selain UNBK, laptop itu bakal jadi nyawa kedua deh buat anak kuliahan a.k.a mahasiswa.  Why?  ya karena, dari kesaksian keponakan yang udah pada kuliah, tugas makalah dan presentasi itu tiada henti, seolah-olah dosen akan merana hidupnya kalau kurang ngasih tugas sama anak didiknya *hehe piss yaw manteman dosen*. 

Tergantung jurusannya juga kali. Betul. Tapi salah satu si Kembar akan memilih fakultas Hukum, jadi bayangan saya sih tugas makalah itu, ya sudah pasti bertubi-tubi. Belum lagi saya baca status seseorang di Facebook yang mengeluh harus standby sejak dini hari demi bisa mendaftar matkul di semester baru ini, soalnya kalau kuotanya keburu penuh dia harus ngulang.  Wah, kok repot ya sekarang, daftar matkul kayak lagi nunggu harbolnas atau flash sale smartphone idaman *hehe*.

Jadi dengan alasan-alasan tersebut,  fix bahwa sekarang dan nanti setelah masuk kuliah si Kembar butuh laptop baru.  Tapi laptop buat anak kuliahan itu yang gimana sih ya?  Saya coba googling dan nemu advise dari Mas Adhityaswara Nuswandana, seorang praktisi komunikasi, soal kriteria untuk memilih laptop yang pas buat mahasiswa, seperti dilansir beritagar.id berikut ini:

Desain 
Memiliki laptop dengan desain yang keren dan warna-warna yang dinamis akan membuat penggunanya lebih bersemangat dalam menunjang kegiatan kuliah. Apalagi kalau tipenya yang senang jadi pusat perhatian, bakalan happy kalau lagi pakai laptop di ruangan kuliah atau pas presentasi. 

Processor 
Pilih laptop dengan kinerja prosesor yang tinggi demi kelancaran multitasking. Performa prosesor yang tinggi meminimalisir hambatan ketika mengerjakan tugas yang banyak. 

Spesifikasi Sesuai Kebutuhan 
Sesuaikan spesifikasi dengan kebutuhan yang menunjang kegiatan kuliah, yang harus diperhatikan kapasitas hard disk. 

Sistem Operasi Preinstalled 
Akan lebih baik jika membeli laptop dengan sistem operasi yang sudah terinstal (misal: Windows), jadi laptop langsung siap digunakan. 

Keaslian Sistem Operasi 
Pastikan sistem operasi preinstalled di laptop yang ingin dibeli asli supaya laptop tidak rentan dengan serangan virus dan malware. 

Dukungan Aplikasi 
Laptop denga dukungan aplikasi populer seperti Microsoft Office akan lebih memudahkan pengguna dalam membuat tugas. Microsoft Word dan Microsoft Power Point hari gini udah harga mati deh kayaknya. 

Perhatikan Budget 
Kalau budget ngepas, pinter-pinter milih laptop yang terjangkau tapi dengan spesifikasi atau fitur yang bisa mengcover kebutuhan. 

Layanan Purna Jual Yang Baik 
Pastikan laptop yang dibeli memiliki garansi yang terpercaya dan tempat service yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal tersebut bisa membuat laptop berumur panjang.

Fyuh, untung nemu petunjuk seperti di atas, jadi nggak blank banget dan terhindar dari malapetaka salah beli laptop.  Tips dari Mas Adhit itu saya diskusikan dengan si Kembar, walau jujur aja belum ada budget buat beli gadget baru, tapi biarlah cari dulu aja laptopnya yang sesuai dengan pilihan hati mereka.  Bismillah aja, minta sama Allah, insya Allah diijabah ya kan.

Beberapa hari kemudian mereka sudah ngasih tahu kalau mereka naksir sama laptop ASUS X-555BP, kenapa naksir yang itu? wah, Mamah harus cari tahu dulu nih.  Dan ternyata laptop ASUS dari X-series ini 90%  memenuhi kriteria yang dipaparkan Mas Adhit.  Ndak percaya? ini saya beberkan di sini ya. 



Iya ya dipikir-pikir bosan kan punya laptop warna hitam terus.  Walau kelihatan elegan, tapi buat anak kuliahan yang dinamis, cocoknya warna-warna cerah.  Pantesan mereka milih ASUS X-555BP karena pilihan warnanya ada yang kuning.  Saya memang sukses menularkan kuning menjadi warna favorit pada si Kembar.  Hihi... kita bertiga memang Miss Yello' fans.  Warna cerah kan eye catching banget, duh kebayang kerennya dipake nugas di perpus atau sambil ngopi di kafe.  Tapi ingat ya cari kafe yang murce merice, sesuai dengan kantong mahasiswa *mamak irit*.  

Layarnya yang besar cocok banget buat anak kuliah yang sering digempur tugas segambreng.  Mata jadi nggak cepat lelah, dibanding bekerja dengan notebook dengan layar kecil.  Beratnya juga cukuplah, cara bawanya bisa dimasukin ke tote bag yang lucu, terus ditenteng aja.  Dan ukuran notebook yang gede penting banget buat si Kembar yang pelupa. Kan kalau barang gede keliatan terpampang nyata, terlalu kalau masih lupa bawa.



ASUS X-555BP ini didukung prosesor dari AMD, yaitu AMD APU (Accelerator Processing Unit) Stoney Ridge A9-9429 yang merupakan generasi ketujuh.  Dengan prosesor ini, dijamin akan memudahkan pengguna dalam kegiatan multifungsi, yaitu bekerja dan bermain dalam satu perangkat.  ASUS X-series ini memiliki fitur 2-second instant resume, cara kerjanya sama dengan smartphone, dari sleep mode pengguna bisa langsung mengakses internet atau bekerja dengan dokumen dalam dua detik saja *lho kok asyik*.

Processor dengan kinerja cepat ini masih ditunjang oleh RAM 4 GB yang masih bisa diupgrade sampai 8GB dan penyimpan data internal dengan kapasitas 500 GB.  Cukuplah ya segitu sih, buat nyimpen file tugas, catatan matkul, lagu-lagu, video musik, serta drakor-drakor favorit mereka.  

Tapi, notebook ini OS-nya DOS, kalau pengen pakai Windows ya harus install.  Bukan masalah sih, Papa-nya kan orang IT, urusan install-menginstall OS dan aplikasi mah perkara mudah dan dijamin asli pula.  Jadi kelemahan ini bisa ditolerir dan diskip aja.



Untuk perkara interface ini, mengertilah bahwa anak kuliahan perlu multitasking. Transfer mentransfer file perlu kecepatan tingkat tinggi, belakangan jadi tahu kalau nyerahin tugas juga ada dosen yang minta dalam bentuk file pdf ditransfer pake USB ke laptopnya dia.  Bagusnya ASUS X-555BP ini punya dua slot USB 3.0 yang daya transfernya disinyalir 10x lebih cepat dari USB 2.0.  

Kemudian sebelum dipakai kuliah ASUS X-555BP ini cocok dan berfaedah digunakan sebagai sarana UNBK, karena memiliki slot LAN Jack untuk LAN insert.  Kalau UNBK nanti kan semua device harus terhubung ke server lewat jaringan atau LAN itu lah.  Pas banget.



Buat anak kuliahan, keyboard yang ergonomis itu penting banget.  Keyboard mesti enak dipakai ngebut ngetik nyalin mata kuliah yang lagi diterangin dosen dan ngetik bertubi-tubi tugas yang tak mengenal kata libur.  Keyboard ASUS X-555BP ini sudah chiclet key oriented dengan pengaturan jarak antar key yang ideal yaitu 1.6 mm dan dilengkapi teknologi Ice Cool dengan pengaturan suhu antara 28 - 35 derajat celcius, jadi walau dipakai ngetik semaleman notebook nggak akan panas dan masih nyaman digunakan.  

Touchpad ASUS X-series memanfaatkan teknologi layar sentuh smartphone dengan tingkat responsif yang tinggi dan akurasi yang lebih baik, juga diukung dua teknologi terkini yaitu multi-point touchpad dan smart gesture.  Jadi bisa pake banyak jurus nge-touchpad-nya.  Satu jari buat geser kiri atau kanan, dua jari untuk up and down nyekrol atas bawah kalau lagi lihat-lihat website, sama jari jempol dan telunjuk yang digerakkan menyempit atau melebar untuk zoom in dan zoom out.  Kebayang kan? 



Ini items yang nggak boleh dilupakan dan harus masuk list kebutuhan.  Baterai ASUS X-555BP terbuat dari jenis Li-Polimer yang lebih kuat 2.5 kali dibanding dari jenis Li-Ion.  Konon menurut info dari blogger-blogger tekno yang mereview notebook ini, baterai si dia bisa berahan 10 jam dalam pemakaian, dengan catatan dalam kondisi full charge ya awalnya.  Kalau cuma standby mode aja baterainya kuat hidup sampai dua minggu, wow.  Kan, notebook elegan, nggak perlu ribet bawa adaptor kemana-mana kalau cuma kegiatan sehari doang mah.

  

Walau dirundung tugas tiada akhir, anak kuliahan juga butuh hiburan kali, Mah.  Pasti gitu deh alesan terakhir mereka.  Dan memang, notebook ini paket lengkap, udah disebut kan di atas kalau pengguna bisa bekerja sekaligus bermain dengan satu perangkat aja.  Sebab?  karena kekuatan prosesornya jadi memungkinkan juga menampilkan video-video dan film-film dengan kualitas baik.  Dilengkapi grafis AMD Radeon  R5 yang memberikan tampilan visual yang cakep banget kalau dipakai ngedit-ngedit foto gitu dan tampilan grafis game juga lebih mencorong.

Selain tampilan visual, audio juga penting.  Anak-anak ABG kan masih demen nyanyi-nyanyi, nge-download lagu-lagu favorit mereka, jadi kualitas suara itu harus megang banget.  Nggak usah khawatir lah soal itu, thanks to ASUS X-series karena sudah didukung teknologi SonicMaster dan ASUS AudioWizard untuk pengaturan kualitas suara sesuai dengan mode yang diinginkan:  music, movies, recording, speech, gaming.  Dua teknologi itu dikombinasikan lagi dengan X Serie's omnidirectional audio sehingga musik terdengar sebagaimana seharusnya terdengar.  Hahay keren nih jargonnya, tapi setuju karena ada laptop/notebook yang audionya sember, dih bikin kesel kan.

CLAP! CLAP! CLAP!

Wow, setelah ngintip isi dan luarnya ASUS X-555BP idaman si Kembar, kok Mamah juga kepengen ah. Spesifikasinya cocok juga buat pekerja santai seperti saya: work hard - play harder 😁 yang butuh perangkat untuk kerja sekaligus hiburan tanpa ngedrop-ngedrop alias hang.  Harga bandrol dari ASUS-nya sih sekitar 4.3 juta, tapi kalau di pengecer sekitar 4 - 5 jutaan.  Baiklah itung-itung lagi yuk, dan ketatkan ikat pinggang *hek*.

Pengalaman menyenangkan kalau beli keluarga ASUS itu garansinya nggak nanggung-nanggung, 2 tahun! dengan layanan purna jual yang bikin hati tenteram.  Selain Call Center 1500 128 yang siap melayani setiap hari kerja dari jam 09:00 s/d 17:00 WIB dan hari Sabtu dari jam 09:00 s/d 12:00 WIB, juga tersedia ASUS Repair Center yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia, dan ASUS Authorized Partner yang jumlahnya ratusan dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia.

Semoga aja rejekinya si Kembar deket nih, jadi bisa punya notebook idaman segera, insya Allah.  Bantu aminkan dong pembaca ^-^


Love,







Artikel ini diikutsertakan pada Blog Competition ASUS AMD - Laptop For Everyone yang diselenggarakan oleh bocahrenyah.com 

PEMANFAATAN LIMBAH MENJADI BAHAN BAKAR ALTERNATIF DI KOMPLEKS PABRIK CITEUREUP

$
0
0

Saat kepala lagi ngebul dan jiwa berasa hampa gara-gara dipush mikirin ide dan mewujudkannya jadi satu naskah di sebuah workshop, kemudian ada tawaran jalan-jalan itu… berasa lagi laper kemudian ada lontong cap gomeh lengkap di depan mata *abaikan perumpamaannya, karena yang nulis lagi ngidam lontong cap gomeh*.

Dan ketika hari H tiba, semangat banget bela-belain berangkat langsung dari Serang tanpa transit Bintaro dulu seperti biasanya, kemudian bisa sampe meeting point tanpa telat itu bahagia banget.  

Berangkaaat!


Kemana?

Jyah sampe lupa bilang kalau saya diundang lagi sama Indocement untuk meninjau plant terbarunya yaitu Plant 14 dan menyaksikan proses pemanfaatan limbah yang dikelola untuk dijadikan bahan bakar alternatif untuk menunjang proses produksi.  Waw.

Sekitar jam 10:00 WIB lewat dikit, saya dan rombongan sudah sampai di POS 8, Kompleks Pabrik Citerureup PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) dan langsung menuju kantor Plant 14.  Di sini kami disambut oleh tim lapangan yang akan mendampingi kami selama kunjungan, yaitu Pak Dika dan Pak Angga.  Setelah mengisi buku tamu, kami “digiring” ke ruang meeting.  Di sini kami dipersilakan untuk mengenakan perlengkapan safetysesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk visitor.

Perlengkapan safetyyang harus kami kenakan lengkap dari atas ke bawah, yaitu helm, masker, vest berwarna terang (hijau) dan sepatu safety.  De ja vu… sudah 12 tahun nggak pake perlengkapan seperti itu.  Yes, saya juga mantan orang pabrik *hehe*, walau posisi saya di office tapi setiap pagi harus jemput data ke control room, jadi harus pakai perlengkapan seperti itu lah kalau memasuki area pabrik.

Safety caution seperti ini selalu ada di setiap sudut pabrik.


PLANT 14

Setelah memakai perlengkapan dan mendapat pengarahan mengenai safety, kami bergerak menuju lantai 3 gedung tersebut, di mana Control Room berada.  Apakah control room itu?


Control Room ini ibarat otak produksi Plant 14.  Semua proses produksi dijalankan dan diawasi dari control room.  Tentu saja karena semuanya sudah computerize ya, jaman sekarang ya nggak ada kali pabrik manufactureyang masih mengandalkan proses dengan cara manual.  Nah, di control room ini segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi sudah terprogram.

Plant 14 ini adalah plant terbaru dari Indocement.  Groundbreakingnyadilaksanakan pada bulan Oktober 2013.

Pabrik dengan sistem yang sudah terintegrasi dengan kapasitas 4,4 juta ton semen per tahun, menghasilkan 10.000 ton klinker per hari dan 3 x 240 ton per jam, diresmikan pada bulan Oktober 2016 lalu. 

Plant yang disebut-sebut sebagai pengantongan semen dan pusat dispatch terbesar di dunia ini, memiliki 5 lini fasilitas otomatis penuh, dengan kapasitas 9.000 palet per hari dan 360.000 kantong per hari.  Selain itu, plant ini memiliki peralatan quarry, sistem transportasi dan storage yang sudah diupgrade, juga tambahan satu unit mesin crusher dengan kapasitas 2.000 ton per jam.  Mesin crusheritu untuk menghancurkan bongkahan batu kapur yang menjadi material pembuatan semen.

Masih ada keunggulan lain dari Plant 14 ini, yaitu memiliki efisiensi energi terkini, sistem yang canggih dalam mengendalikan emisi serta fasilitas produksi ramah lingkungan.






Selain melihat-melihat mesin-mesin di sekitar Plant 14, kami juga diajak Pak Dika uji nyali.  Yes uji nyali buat saya yang (sesungguhnya) takut ketinggian.  Kita diajak naik ke tower suspension preheater.  Ketinggian yang dicapai sekitar 150 meter, tapi sebetulnya masih ada lagi area di atas itu, dan saya nggak berani naik lebih tinggi lagi.

Untunglah kita naiknya pakai lift, coba kalau naik tangga booo… nyampenya kapan, sedangkan konon jumlah anak tangganya aja mencapai 1.444 anak tangga.  Tapi begitu sampai di atas, view-nya huwaaaa… keren banget.  Di bawah area plant seperti miniatur pabrik dari lego *haha*, di kejauhan hutan, gunung, sawah… nggak ada lautan adanya sungai… wah pokoknya speechlessdeh.  Rumah-rumah penduduk di sekitar Citeureup dan kota Bogor di kejauhan.  Kebayang deh kalau malam hari, indah banget, view lampu-lampu di mana-mana.  Cuma… kalau saya sih ogah diajakin naik ke tower itu malam-malam.  Horor story-nya itu yang nggaktahan.  Takut ada sesembak berambut panjang tahu-tahu nongol di sebelah… hiiii… *dih merinding deh ngetik gini juga*.




Suspension preheaterini tempatnya material dipanaskan dulu sebelum masuk ke dalam kiln (mesin penggiling).  Suhunya udah pasti panaaaaas banget, jadi jangan coba-coba deh pegang-pegang tabung si suspension preheater ini, telapak tangan bisa rontok kulitnya.

Karena memang beresiko banget ya berada di area Plant ini, jadi kita harus benar-benar memperhatikan rambu-rambu peringatan untuk masalah safety supaya kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.  Begitu saudara-saudara. 



BAHAN BAKAR ALTERNATIF

Ngomong-ngomong soal fasilitas produksi yang ramah lingkungan, Indocement pun sudah menggunakan bahan bakar alternatif.  Saat ini, Plant 7 dan Plant 8, Kompleks Pabrik Citeureup sudah menggunakan bahan bakar alternatif sebesar 20% dari kebutuhan bahan bakarnya. 

Bahan bakar alternatif yang di lingkungan Indocement ini disebut AFR (Alternative Fuel and raw material) ini berasal dari limbah Non-B3 dan B3, di mana untuk mengelolanya Indocement sudah mendapatkan izin dari lembaga berwenang terkait.  Limbah-limbah ini berasal dari pihak ketiga, limbah dari lingkungan Indocement dan desa mitra.

Limbah B3 itu contohnya:  sludge oil, plastik yang terkontaminasi, cat bekas, limbah tekstil terkontaminasi.  Sedangkan limbah Non-B3 itu seperti sekam padi, bubuk gergaji, kertas dan karton bekas, refused derived fuel, ban bekas.

Material-material itu dicacah di mesin pencacah sampai berbentuk kecil-kecil, kemudian dicampur semua material, dihaluskan lagi dan terakhir dicampur bubuk gergaji untuk menyeimbangkan mutunya, baru dikirim ke pabrik untuk dijadikan bahan bakar alternatif.






BIO DRYING

Selain limbah di atas, Indocement juga mengadakan peneitian dan percontohan pengelolaan sampah rumah tangga menjadi bahan bakar alternatif.  Prosesnya disebut BIO DRYING.



Bio Drying merupakan metode pengelolaan sampah dengan metode co-processing.  Metode yang digunakan adalah pengeringan dengan fermentasi mikroorganisme dari sampah kota yang mengandung material yang mudah diuraikan mikroorganisme (decomposable) dalam kondisi ketersediaan oksigen yang cukup.

Alat yang dibutuhkan untuk mengelola sampah dengan Bio Drying adalah membran cover khusus, yaitu semacam terpal yang dapat meloloskan uap air hasil pengeringan ketika proses pengurangan kadar air dari sampah dimulai tapi uniknya terpal ini nggak tembus air dari luar.

Satu bak bio drying bisa menampung sekitar 110 ton sampah yang sudah dipilah.  Setelah melalui proses Bio Drying yang memakan waktu antara 21 – 25 hari ini, berat sampah kering hanya tinggal 60 ton saja.

dua bak bio drying ini masing-masing berkapasitas 110 Ton

Mesin blower yang membantu proses supply oksigen

Ini lah Pak Angga, the sampah hero dari Indocement, maksudnya pahlawan pengelola sampah sehingga bisa dimanfaatkan lagi.

Output dari Bio Drying inilah yang di atas disebut refused derived fuel, termasuk kategori limbah Non-B3.  Keunggulan metode ini adalah meminimalisasi pencemaran udaraakibat bau sampah serta menekan perkembangbiakan lalat.

Kurasa metode bio drying ini bagus juga diterapkan di perkotaan-perkotaan yang krisis TPA alias tempat pembuangan akhir.  Semoga ada pihak yang berwenang di pemkot-pemkot baca tulisan ini jadi terinspirasi mengelola sampah yang baik dan benar untuk mendatangkan manfaat.  Pak Bapak atau Bu Ibu yang berminat belajar soal Bio Drying ini, silakan belajar sama Pak Angga, juragan persampahan di Indocement.  Beliau ini belajar soal sampah aja nggak tanggung-tanggung, sampai ke Jerman, lho.  Konon beliau ini juga seorang kandidat Doktor dengan penelitian masih di bidang pengelolaan sampah.  Bravo!

Demikianlah cerita jalan-jalan berfaedah saya.  Buka mata, telinga dan hati, pengetahuan dan wawasan pun bertambah.  Asyik.


Sampai jumpa lagi di cerita jalan-jalan berfaedah berikutnya ya.

Love,

ALFAMART CLASS JURUSAN BARU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

$
0
0
Buibu, jika nanti ada putera/puterinya waktu ditanya mau sekolah di mana, terus jawabannya mau masuk jurusan Alfamart Class, jangan langsung marah-marah nuduh anak pengennya bolos terus jajaaaaaan aja kerjaannya di Alfamart 😂.  Bukan begitu ya, Buibu, karena Alfamart Class itu bukan kelas khayalan, semu, palsu, apalagi hanya ilusi semata.  Tapi Alfamart Class itu benar-benar ada, nyata, dan dapat dipercaya *hehehe*.

Soalnya ya, Buibu, saya juga baru tahu kemarin dan (beruntung) bisa menyaksikan sendiri apakah itu yang dinamakan Alfamart Class.  Begini ceritanya.

Tanggal 7 Februari 2018, iya baru kemarin, saya diajak Pak Agung, staff PR dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk wilayah Banten, ke Pondok Pesantren Terpadu Bismillah di Barugbung, Kabupaten Serang (arahnya ke Padarincang, Ciomas).  Di sana, akan dilaksanakan acara peresmian program Alfamart Class yang dibentuk berdasarkan kerjasama antara PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Wilayah Banten dengan Pontren Terpadu Bismillah.  

Alfamart mempunyai program CSR yang didedikasikan untuk sekolah-sekolah, khususnya sekolah kejuruan (SMK) yang mempunyai jurusan pemasaran. Jurusan yang dikhususkan untuk program CSR ini dinamakan Alfamart Class.  Silabus pelajarannya sendiri sudah disesuaikan dengan kebutuhan pengelolaan ritel di lapangan.  Jadi nanti KBM-nya itu akan lebih banyak melakukan praktik daripada teori.  Harapannya, kelak siswa/siswi dari jurusan ini dapat menjadi sumber daya manusia yang siap pakai dan bisa terjun langsung ke lapangan pekerjaan khususnya bidang ritel.

Program Alfamart Class untuk wilayah Banten sendiri, sudah ada di 8 sekolah, 4 sekolah di daerah Tangerang, 2 di Cilegon, 1 di Pandeglang, dan yang baru diresmikan ini untuk pertama kalinya di Kabupaten Serang.  Di seluruh Indonesia, program Alfamart Class ini sudah mencapai 194 sekolah, tersebar di kota-kota yang (tentu saja) ada cabang Alfamartnya.

“Industri ritel adalah industri padat karya, sebab pelayanan yang diberikan dilakukan oleh manusia, bukan didominasi oleh mesin. Namun untuk menemukan SDM yang mengerti fungsi dan perannya di bidang ritel tidak mudah. Alfamart Class ini diharapkan dapat membantu pemenuhan kebutuhan SDM ini, serta mempersiapkan tenaga kerja siap pakai,” jelas Bapak Faturohman, Senior Manager License PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
Kelak setelah lulus, Alfamart akan merekrut mereka untuk bekerja sebagai karyawan di lingkungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk tanpa melalui tes, tanpa harus mengeluarkan biaya apa pun.  Wah, boleh juga ya, daripada susah-susah cari kerja.  Tapiii... itupun jika yang bersangkutannya mau.  Kalau tidak bersedia, yang nggak apa-apa, program ini tidak ada ikatan apa pun... bebaaaasss....

Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas lulusan SMK. Alfamart Class diharapkan mampu menjadi solusi yang menguntungkan bagi berbagai pihak. Di satu sisi Alfamart membantu menyediakan lapangan kerja bagi lulusan SMK, di sisi lain kAlfamart juga mendapat tenaga kerja yang kompeten yang mampu menjawab kebutuhan perusahaan, sebagaimana dituturkan oleh Bapak Faturohman.

Dalam kesempatan yang sama juga diresmikan Business Center sebagai sarana atau bisa dikatakan Laboratorium praktik pengelolaan toko/ usaha ritel.  Business Center ini merupakan hibah dari Alfamart dalam bentuk suplay barang dan peralatan.  Semua diserahkan gratis untuk Pontren Bismillah.  Pengelolaan toko ini selanjutnya, akan diserahkan langsung pada siswa-siswa sebagai bahan pembelajaran.

Respons dari pemerintah daerah pun sangat baik, terbukti dari sambutan Bupati Kabupaten Serang, Ibu Hj. Ratu Tatu Chasanah, yang kemarin berhalangan hadir dan diwakili oleh Kadis Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kab Serang, Bapak Abdul Wahid, SH.   Dalam sambutannya, Ibu Bupati menyampaikan bahwa selain industri, masih banyak potensi bisnis yang bisa berkembang di Kabupaten Serang dan potensi lulusan SMK di daerah ini cukup besar untuk mendukung perkembangan bisnis ini.  Tetapi menurut beliau lagi, untuk menjadi tenaga kerja siap pakai masih dibutuhkan bimbingan dari pelaku bisnis agar siswa memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan sektor bisnis itu sendiri.  Peran serta pelaku bisnis sangat dibutuhkan untuk membantu lulusan SMK agar memiliki daya saing tinggi, terampil dan siap bekerja di dunia bisnis.

Nah, himbauan Bupati sudah diaplikasikan melalui program CSR Alfamart Class ini.  Cocok.  Program Alfamart ini memfasilitasi para lulusan SMK, terutama yang memiliki minat di bidang ritel.  nantinya mereka bisa bekerja di jaringan Alfamart, atau jika mereka ingin berbisnis ritel sendiri, mereka sudah dibekali ilmu yang memadai.

Demikian.  Saya rasa ini langkah yang sangat positif sekali dari perusahaan bisnis untuk membina masyarakat di sekitar wilayah bisnisnya.  Semoga langkah positif yang berfaedah seperti ini ditiru oleh perusahaan-perusahaan bisnis/industri lainnya, membina sesuai dengan core bisnisnya masing-masing.



Love,
Ina Inong
tachments area

ALFAMART AJARKAN WARGA MENGOLAH LIMBAH MENJADI PRODUK BERGUNA

$
0
0

Puluhan ibu rumah warga Cadas Sari Kabupaten Pandeglang tampak asyik membuat kreasi daur ulang limbah pabrik berupa benang wol dankain beludru yang diadakan Alfamart, Kamis (1/03/2018).


Pelatihan ini tak hanya mengajak ibu-ibu peduli lingkungan dengan
mengurangi sampah di rumah. Tapi juga mendaurulang sampah tersebut menjadi
barang yang bernilai ekonomis.
“Kita bisa membuat ragam dompet dari barang bekas yang ada di sekitar.Keterampilan ini bisa dipelajari dan bisa menjadikan ibu-ibu serta wargasini mandiri, sebab barangnya layak jual atau memiliki nilai ekonomi,” kataAry selaku fasilitator di sela-sela acara.

Bahan yang diperlukan antara lain kain beludru, wol, gunting dan benang. Didampingi beberapa orang fasilitator, peserta yang kebanyakan merupakan ibu rumah tangga itu asyik mengikuti instruksi.




Branch Manager Alfamart Serang Ikwan Ngabdi Rahardjo mengatakan, pelatihan kewirausahaan semacam ini akan berlangsung rutin beberapa bulan sekali di setiap cabang yang memiliki toko Alfamart.

“Tujuannya, tak lain untuk memberdayakan warga agar menjadi mandiri secara finansial. Kegiatan ini selaras dengan pilar CSR Alfamart SME’s (Small Medium Enterprises) atau UKM,” katanya.

Ikwan menuturkan, perusahaan tak hanya peduli terhadap UKM yang sudah jadi atau sudah memiliki omzet, tapi juga peduli terhadap warga yang berniat menjadi UKM pemula.


Kepedulian terhadap UKM yang sudah dilakukan perusahaan selama ini antara lain dengan melibatkan mereka bergabung membuka usaha di halaman toko hingga melibatkan mereka untuk menyuplai barang dagangan di toko.

“Kami juga secara berkala memberi pelatihan manajemen ritel modern terhadap para pedagang kelontong di sekitar toko yang tergabung dalam member Kartu Ponta. Khusus member dari kalangan pedagang ini, mereka mendapatkan harga khusus ketika berbelanja di Alfamart. Kalau mau beli, tinggal order dan bisa langsung kirim tanpa dikenakan biaya tambahan,” ucapnya.

Sementara itu Sri Risma salah seorang peserta kegiatan mengatakan, sangat senang bisa mengikuti pelatihan membuat bantal hias sofa tersebut karena bisa memiliki keterampilan yang bisa dipraktekkan dengan mudah.


Love,


SO GOOD KINI HADIR DENGAN LOGO BARU YANG LEBIH BAIK DAN SEGAR

$
0
0

Tanggal 27 Februari 2018 lalu saya baru tahu kalau peraturan lalu lintas di Serang kembali diberlakukan dengan ketat, jadi kalau di pagi hari pas jam sibuk itu, bus-bus ke Jakarta atau daerah lainnya, nggak boleh mengambil penumpang di jalan raya seperti biasanya.  Calon penumpang harus berepot-repot dan berjauh-jauh ke terminal (iya terminal bus Serang itu jauh banget lho nyaris di pinggiran kota).

Masalah tersebut bikin saya harus berpikir keras mencari alternatif kendaraan supaya bisa ke Jakarta dengan cepat tanpa harus ke terminal dulu.  Kelamaan.  Akhirnya saya naik Elf  ber-AC, dan ini keputusan berat setelah saya nyaris mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu ketika menumpang transportasi ini.  Tapi apa boleh bua deht.  Walau sudah berusaha mempercepat waktu keberangkatan,  tapi hati berkata, "Pasti telat,  nih."

Benar saja perkiraan saya, sampai di venue udah molor hampir 45 menit dari waktu yang tertera di undangan, tapi dasar rejeki saya ternyata acara belum dimulai.  Saya malah dipersilakan untuk berfoto dulu di booth yang cantik dan icip-icip produk kemudian ngopdul alias ngopi dulu... *hilang deh lelah dan gelisahnya*.

Memangnya ada event apa sih?

Pada hari itu saya diundang untuk meliput event peluncuran kemasan dan logo SO GOOD yang baru.  Sudah pada tahu dong So Good itu produk apa.  Nah, mulai tanggal 27 Februari 2018 kemasan dan logo untuk produk-produk So Good resmi diluncurkan.

Familiar nggak kalau dengar slogan "So Good is very good"?  Kalau Buibu-nya team konsumen daging olahan produk So Good pasti tahu, tapi Buibu, bukan slogan itu lagi yang menjadi andalan So Good, sekarang slogan So Good menjadi "Lebih baik SO GOOD".  Lebih catchy, singkat, tegas penuh makna, menurut saya lhooo... *hehe*.

Menurut Bapak Soegiono, Head of Markting & New Business Development PT So Good Food  yang didapuk menjadi narasumber pertama, perubahan  kemasan dan logo ini dimaksudkan untuk memperkuat brand image bahwa So Good adalah merk untuk produk berkualitas.  Selain itu, So Good ingin selalu memberikan yang terbaik khususnya solusi protein berkualitas untuk membangun dan memenuhi gizi bangsa.  Oleh karena itu, tahun ini PT So Good Food meluncurkan kemasan dan logo baru dengan desain yang lebih fresh, yang dipersembahkan untuk para pelanggan setianya, siapalagi kalau bukan keluarga Indonesia, juga para ahli yang selalu menginspirasi untuk terus memproduksi produk-produk mengandung protein berkualitas, praktis dan lezat.

sumber : Twitter So Good Indonesia


FILOSOFI LOGO

sumber : sogood.id

Logo lama berbentuk kotak dengan sentuhan biru tua dan hijau tetap dipertahankan karena sudah sekian lama diterima konsumen yang bermakna kualitas yang baik.  Logo lama tersebut dipertajam dengan ditambahkan lingkaran berwarna emas yang melambangkan trust.  Makna keseluruhannya bisa diartikan So Good selalu ingin menjaga kualitas dan terpercaya.

Kemudian di antara lingkaran emas dan logo kotak So Good ada latar belakang berwarna hijau yang melambangkan fresh dan natural.  Makna yang terkandung di  dalamnya adalah So Good ingin memberikan pembaruan yang segar dan dinamis untuk setiap inovasi yang So Good ciptakan.

Di dalam lingkaran berwarna hijau itu terdapat simbol-simbol, seperti simbol sumber protein (ayam, daging, ikan, telur) sebagai bahan makanan yang diperlukan tubuh; simbol ahli yang menginspirasi (topi chef dan alat masak) yang bermakna So Good adalah ahlinya dalam memberikan pengalaman gizi kuliner protein hewani yang seimbang, dan yang terakhir simbol senyum dam jempol yang menandakan rasa pusa, senang dan bahagia dari pelanggan.

Ada hal lain yang baru lagi di kemasan So Good, yaitu adanya product story atau cerita produk yang menjelaskan manfaat produk bagi keluarga Indonesia.

Prof. Hardinsyah MS PHD, Ketua PERGIZI yang menjadi salah satu narasumber, menjelaskan bahwa protein hewani itu sangat penting untuk tubuh karena memiliki manfaat yang sangat banyak di antaranya: membantu pertumbuhan sel-sel organ tubuh dengan baik, juga memperbaiki sel-sel yang rusak, meningkatkan daya tahan tubuh, membantu pertumbuhan.  Protein hewani juga membantu meningkatkan fungsi otak.  
"Saya sudah mencoba juga memeriksa kualitas produk pangan hewani dari PT So Good Food dan saya bisa pastikan bahwa produk-produk mereka telah memenuhi standar utama."  Demikian kesaksian dari Prof Hardin.
Standar seperti apa yang ditetapkan sebagai parameter sebuah produk itu berkualitas dan layak konsumsi?  Berikut ini syarat-syarat utamanya:

1. Produk diolah dari daging segar.
2. Kemasannya baik dan utuh.
3. Disimpan pada suhu sesuai petunjuk/informasi pada label.
4. Ada label BPOM lengkap dengan nomor MD/ML/PIRT.
5. Ada label halal dari MUI
6. Tidak kadaluarsa.


sumber : Twitter So Good Indonesia

JAPFA FOUNDATION

Pak Soegiono juga memberikan keterangan bahwa PT So Good Food memiliki komitmen mendukung kegiatan-kegiatan sosialisasi dan edukasi khususnya yang berhubungan langsung dengan nutrisi keluarga Indonesia.  Dalam hal ini PT So Good Food menggandeng Japfa Foundation sebagai mitra.  

Dalam acara ini hadir Bapak Andi Prasetyo selaku Head of Japfa Foundation, sebagai narasumber yang memberikan penjelasan mengenai Yayasan Japfa beserta program-programnya.

Japfa Foundation didirikan pada tahun 2015.  Yayasan ini memiliki visi untuk memaksimalkan potensi generasi muda melalui pengembangan pendidikan, nutrisi dan olahraga.  Fokus yayasan ini adalah untuk mengangkat pentingnya nutrisi bangsa dengan menjalankan program-program peningkatan gizi dan kesehatan dasar.  Dua faktor tersebut dipercaya sebagai landasan penting untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak Indonesia untuk tumbuh sebagai anak yang memiliki tubuh dan pikiran sehat yang siap untuk berkembang dengan potensi terbaik mereka.  Demikian penuturan dari Pak Andi.

Menemani Pak Andi, hadir juga sebagai narasumber Duta Gizi Japfa Foundation yaitu Maria Harfanti.  Peran dari Duta Gizi ini adalah untuk membantu Japfa Foundation mengadvokasi masyarakat dalam peningkatan nutrisi dan kesehatan dasar dengan cara mensosialisasikan dan menularkan gaya hidup sehat dengan gizi seimbang, khususnya pada generasi muda.

sumber : Twitter So Good Indonesia

Dalam kesempatan itu juga Maria berbagi pengalamannya ketika mengunjungi pabrik So Good Food di Cikupa, Banten.  Menurut gadis berkulit hitam manis ini, dia menyaksikan langsung proses pembuatan salah satu produk So Good yaitu chicken nugget.  So Good dibuat dari daging pilihan, tanpa suntik hormon, bebas formalin dan tanpa bahan pengawet.  Diolah secara higienis dengan proses pengolahan yang modern dan pengawasan mutu yang ketat.

Untuk So Good chicken nugget dan sejenisnya  telah melalui proses pmasakan dengan suhu 170 derajat celcius selama 3 menit, kemudian langsung dibekukan dengan teknologi IQF (Individual Quick Frozen) untuk menjamin kesegaran, kelezatan dan nutrisi.

Setelah menyaksikan proses pembuatan produk So Good secara langsung, Maria pun semakin mantap untuk terus mengonsumsi produk-produk So Good untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang sehari-hari.  

Bagaimana dengan saya?  Saya juga termasuk fans produk So Good karena seluruh keluarga juga menyukainya.  Buat saya, sebagai Buibu yang kadang harus keluar rumah untuk bekerja, produk-produk So Good ini sangat membantu, karena selain praktis mengolahnya, rasanya enak dan pilihan variannya banyak.

Apa saja varian dari So Good?  Produk So Good terbagi dalam 2 kategori utama, yaitu:

1. SO GOOD Siap Olah

Diproses menggunakan teknologi IQF atau proses pembekuan selama 45 menit pada suhu -35 derajat celcius.  Proses ini mengunci 4 kualitas, yaitu: segar, gizi, rasa dan bersih.
Ciri kesegaran So Good Ayam Potong terlihat dari warna dagingnya yang pink, kenyal, tidak amis dan praktis bisa langsung diolah tanpa repot memotong-motong dan mencuci lagi.
sumber: sogood.id

2. SO GOOD Siap Masak


sumber : sogood.id

Naaah... itu dia di antara pilihan varian dari So Good, sebetulnya masih banyak sih pilihan variannya, kalau mau lihat yang lebih lengkap lagi langsung cus aja ke website So Good.  

Varian favorit di keluarga saya adalah Chicken Katsu, sesudah digoreng luarnya cruncy tapi dalamnya lembut, enak dicocol ke saus mayonaise.  Yummy... sebungkus bisa habis sendiri nih. 

Benar juga sih kata Prof Hardin, sumber protein yang paling digemari itu adalah daging ayam, selain mudah mengolahnya menjadi berbagai macam masakan, rasanya juga enak.  Gurih-gurih gimana... gitu, makanya dari mulai balita, anak-anak, sampai kakek-nenek senang makan daging ayam.  Manfaat yang lain dari protein hewani itu lebih mudah diserap oleh tubuh dibanding protein nabati.  

Mulai sekarang Buibu jangan galau lagi ya kalau mau menyediakan sumber protein untuk keluarga, ingat aja slogan "Lebih Baik So Good" karena So Good adalah solusi protein berkualitas untuk membangun dan memenuhi gizi bangsa.  Mudah diolah dan dimasak, juga dikreasikan menjadi berbagai macam masakan.



Love,



MENUMBUHKAN CINTA ANAK PADA BUKU DENGAN SILENT BOOK

$
0
0

Beberapa Buibu bangga kalau anaknya gemar membaca. Biasanya mereka hobi menularkan gerakan gemar membaca ini di medsos, dengan memposting anak-anak mereka sedang membaca buku atau sedang membeli buku.  Ndaaaak... ndak kok Buibu, saya ndak bilang Buibu pamer, itu kegiatan yang positif banget kok, saya sangat mendukung.  Lanjutkan! 

Bahkan ada yang menjuluki anaknya "Monster Buku".  Ndak apa-apa toh, menurut saya itu julukan yang positif.  Selamat untuk Buibu yang berhasil membuat anaknya mencintai buku.  Membaca itu faedahnya kan banyak, anak pun terlatih menjadi pembelajar.  Maintain terus, Bu, hobi anak-anaknya, jangan lelah walau harus menghemat uang belanja karenanya. 

Tapi, banyak juga Buibu yang mengeluh anaknya nggak doyan baca, doyannya jajan sama main game *hehe*.  Kalau saya bilang begini jangan dituduh nampar atau ngejudge ya, Buibu.  Anak itu meneladani orangtuanya.  Anak nggak akan kenal buku kalau nggak diajak kenalan sama buku itu sendiri.  Gimana mau mencintai buku kalau di rumah nggak ada buku, Buibu-nya masih sayang kalau ngebeliin buku dibanding ngebeliin mainan untuk anaknya.

Menurut penelitian cara membuat anak gemar membaca itu yang pertama dengan metode Read Aloud, mendongeng untuk anak.  Ayo, siapa di sini yang suka membacakan dongeng sebelum tidur untuk  putera/puterinya? Sayaaaa... hehehe... iya saya sesekali masih ngebacain dongeng untuk anak saya yang bontot.  But, believe it or not, tiap kali saya baca bedtime stories itu, kakak-kakaknya ikut meringkuk ngedengerin.  Yes, Buibu, ternyata dibacain dongeng itu momen yang ngangenin.

Ketika anak sudah bisa membaca sedikit-sedikit, dia mulai membuka-buka buku sendiri, dengan terpatah-patah dia membaca kalimat dua kalimat pembuka, selebihnya dia bosan dan akhirnya "membaca" dengan cerita versi sendiri sambil melihat-lihat gambar yang ada di buku.

Perilaku tersebut menunjukkan bahwa anak sudah tertarik pada buku.  Kalau sudah begitu, suplay jangan diputus.  Insya Allah minat baca anak pun berkesinambungan.  Dan, voila! anak Buibu pun berubah menjadi "Monster Buku".

Biasanya masa anak-anak hobi membaca sambil mengarang cerita sendiri itu ada di usia balita.  Baru-baru ini, Pelangi Mizan, penerbit buku khusus buku-buku untuk balita, menerbitkan genre baru untuk buku balita, yaitu silent book.


Sebetulnya konsep silent book ini bisa ditemukan juga di buku pelajaran.  Coba Buibu perhatikan buku pelajaran Bahasa Indonesia untuk anak kelas 1 SD, di bagian latihan sering ada segmen cerita bergambar tanpa teks dan anak diminta untuk menceritakan isi gambar tersebut, iya kan?  Belum pernah lihat? Ah masa... jangan-jangan belum pernah buka buku pelajaran anak? *hehehe*.  

Manfaat dari silent book ini banyak juga lho, di antaranya bisa menjadi bahan mendongeng di rumah atau sekolah.  Orangtua atau guru bisa memilih bahasa sendiri.  Mengembangkan imajinasi pencerita, juga anak-anak sebagai pendengar.  

Buibu tahu nggak, Mbak Anna, seorang Psikolog Keluarga, dalam satu kesempatan mengatakan  anak-anak yang imajinasinya berkembang dengan baik, kelak ketika terjun ke dunia kerja akan lebih cakap ketika harus bekerja dalam teamwork dan lebih mudah menyelesaikan satu masalah.  Nah!

Memang benar kalau ada nasihat "silaturahmi mendatangkan rejeki", itulah yang saya alami.  Karena pernah bekerjasama yang alhamdulillah berlangsung baik, saya dihadiahi dua judul silent book oleh Kang Iwan Yuswandi, konseptor silent book ini, yaitu "Raksasa Haus" dan "Berburu Layang-Layang".  Saya spoiler dikit ya dari buku "Berburu Layang-Layang".  





Saya suka banget nih sama silent book terbitan Pelangi Mizan.  Plot ceritanya lucu, mudah dipahami anak-anak dengan ending kejutan yang disukai anak-anak.  Style ilustrasinya juga impian saya banget, warna-warna cerah tapi nggak ngeblock plus banyak ruang kosong berwarna putih.  

Salut nih sama Kang Iwan Yuswandi, pencetus ide sekaligus ilustratornya.  Kang Iwan ini sempat menjadi Editor untuk buku-buku saya, seri Dongeng Halo Balita.  Bekerjasama dengan Kang Iwan Yuswandi sangat menyenangkan, ide-idenya brilian dan sangat selektif, buktinya dari 12 naskah yang saya ajukan hanya 4 judul yang lolos terbit... hahaha... luar biasa kan. Tapi saya sih nggak kapok, masih nunggu diorder lagi nih *hahahay #kode*.

Pelangi Mizan juga melakukan field test untuk melihat animo anak-anak terhadap silent book ini.  Dan tampak pada foto di bawah, anak-anak tertarik pada silent book ini.  Mungkin menjadi hal baru untuk mereka ketika mereka harus bercerita sendiri.  Wah, silent book ini bisa menjadi mainan baru, nih.  Keren kan kalau anak-anak lebih tertarik pada buku daripada mainan.

sumber : Facebook Iwan Yuswandi

SMART PEN

Dan, di era teknologi yang serba sophisticated ini, kegiatan membaca buku bisa lebih seru lagi dengan kehadiran Smart Pen. Terus terang saya baru tahu juga nih soal smart pen ini.  Konon smart pen ini bisa menghubungkan buku dengan alat digital semacam smartphone. Dia bisa memindahkan ilustrasi lengkap dengan audionya ke smartphone.  What?!

sumber : Fan Page Facebook Pelangi Mizan

Gimana sih cara kerjanya?  Supaya Buibu lebih jelas mengetahui cara kerja smart pen ini, mari kita lihat video berikut ini:


Yampuuun... keren banget nggak, sih.  Duh, pengen dong nulis buku yang bisa connected ke smartphone #kodelagi.  Ini inovasi yang berfaedah banget untuk anak-anak yang terlanjur nggak doyan baca buku dan lebih senang terpaku depan layar gadget, menonton kakak-kakak Vlogger-yang kadang bahasanya nauzubillah-.  Anak-anak dengan kondisi demikian bisa dialihkan minatnya ke tontonan sehat.  Berkat smart pen, mereka bisa membaca buku rasa video di smartphone, ya kan ya kan...

Kalau Buibu tertarik dan perlu informasi lebih lanjut mengenai silent book dan smart pen serta aplikasinya, silakan menghubungi link ini http://bit.ly/RumahSaliSaliha.  

Cukup sekian informasi dari saya tentang silent book dan smart pen.  Lain waktu saya cerita-cerita lagi atau mau pesan buku dan smart pennya lewat saya juga boleh, hehehe... *mulai deh otak bisnisnya muter*. 


Love,



OLEH-OLEH WORKSHOP MENULIS DENGAN CINTA BERSAMA DINI FITRIA: SIAP COMEBACK DENGAN TULISAN BERCITA RASA

$
0
0


Akhir tahun kemarin saya memutuskan untuk mengakhiri masa hiatus. Saya berniat comeback ke kancah penulisan buku. Tapi, apa yang terjadi? Naskah yang saya tulis pertama kali untuk picture book dan gagal. Tulisan saya terasa kering. Saya aja merasa, apalagi Editor yang berinsting tajam, otomatis naskah saya ditolak. Pedih kakak...

Saya membaca ulang tulisan-tulisan lama.  Cerpen dewasa, remaja, resensi buku, novel untuk anak-anak, draft-draft yang belum sempat saya selesaikan... dan setelahnya saya dibuat merenung sembari membatin, kok bisa ya saya menulis seperti itu, feel-nya terasa.  Beda dengan sekarang, mau memulai nulis aja saya sudah merasa terbebani duluan.  Belum nulis aja sudah nggak happy di awal.  Ini kah yang membuat saya kehilangan rasa dalam tulisan?
You must write your first draft with your heart.  You rewrite with your head.  The first key to writing is to write, not to think. (William Forrester).
Quote di atas itu panduan saya ketika menulis dan yakin sekali pasti dipakai juga oleh milyaran penulis di muka bumi ini.  But yeah, setelah terlalu lama hiatus, memulai menulis aja saya sulit apalagi menumbuhkan cinta pada tulisan.  Saya butuh pemicu supaya semangat menulis ini meletup lagi.  Saya butuh siraman yang membuat benih-benih cinta dalam tulisan bersemi kembali.

Dan thanks to komunitas Indonesian Social Blogerpreneur (ISB) yang mengajak saya berkenalan dengan Dini Fitria dan mendapatkan pencerahan dari perempuan muda berlesung pipit ini dalam workshop "Menulis Dengan Cinta" pada tanggal 6 Maret 2018 yang baru lalu, bertempat di kantor Blibli.com, Jakarta Barat.

Seperti di konser-konser musik, sebelum bintang utamanya tampil selalu ada band atau penyanyi pembuka, ya kan.  Nah, di acara kemarin juga begitu.  Sebelum Mbak Dini Fitria tampil untuk presentasi, saya dan 29 Blogger lainnya disambut oleh Ibu Christine Lie Hartati dari Blibli.com.  Beliau menyampaikan kabar gembira mengenai promo My Big Wish yang sedang berlangsung di Blibli.com.  Ibu Christine ngabibita dengan informasi hadiah promo yang menggiurkan, salah satu di antaranya menonton Piala Dunia di Rusia. Wow!

Kemudian ada Mbak Hani dari Zoya Cosmetics yang mempresentasikan produk terbaru dari Zoya kosmetik yaitu Lip Paint. Wah, ini kabar gembira buat saya si penggemar lipen.  Eh, wait... istilah lipen ini jangan-jangan asalnya dari kata lip paint ya *haha*.  Orang sunda mah kalau bilang lipstik jadi lipensetip alias lipen in short way.

Setelah presentasi dari beliau-beliau ini rengse, barulah bintang utama yang ditunggu-tunggu tampil ke panggung.  Saya langsung terpesona melihat senyum Mbak Dini Fitria, senyuman dengan dua dekik dalam di kedua pipinya. Duh, jadi teringat lagi cita-cita masa kecil yang pengin punya lesung pipit serupa itu.

Sekilas tentang Dini Fitria

Kalau ada yang senang nonton acara Jazirah Islam di Trans 7 pasti tahu dong siapa presenternya.  Yap, program special Ramadhan itu diasuh oleh Mbak Dini ini sebagai presenternya, eh bahkan sempat menjadi produsernya juga lho.  Masih ingat kan wajahnya? 

Tugasnya mengasuh acara tersebut membawa perempuan cantik berjilbab rapi ini ke berbagai benua, seperti Eropa dan Amerika (bagian utara) untuk meliput kehidupan muslim sebagai masyarakat minoritas di berbagai negara-negara yang ada di benua tersebut.

Pada tahun 2011 Mbak Dini mendapat tugas liputan ke India.  Wohow, saya nggak pernah tertarik traveling ke India.  Semasa masih kerja kantoran, saya sempat punya Bos orang India dan... like hell, Man *meminjam istilah Mbak Dini, LOL* orangnya nggak nyenengin banget.  Saya juga sudah empet duluan lihat kesemrawutan kota di India, belum lagi cerita teman-teman yang sudah berkunjung ke sana, mereka bilang masyarakatnya jorok dan susah cari makanan bersih.  Ternyata, hal-hal tersebut juga dialami oleh Mbak Dini.  Sampai-sampai dia mengatakan kalau perjalanannya ke India itu menguras emosi dan energi.

Tetapi semesta berkata lain.  Lima tahun kemudian, Ibu dari dua anak ini harus kembali ke India.  Demi apa? Mbak Dini mendapat tawaran untuk membuat novel travel religi dari Falcon Publishing, terinspirasi dari novel terdahulunya yang mengambil setting di negara-negara Eropa dan Amerika Utara.  Novel ketiganya, "Islah Cinta", mengambil setting di negeri Sungai Gangga dan demi menyuntikkan ruh ke dalam novelnya, penikmat karya Orhan Pamuk ini rela bermukim selama dua minggu di India.

Tak kenal maka tak sayang.  Selama dua minggu perempuan kelahiran Padang ini bertemu dan berbaur dengan masyarakat di sana. Menjalani keseharian seperti mereka, mempelajari kebudayaannya, mengunjungi tempat-tempat untuk mendukung setting novel.  Semua usaha itu akhirnya mengubah pandangan Mbak Dini terhadap India. Di sana, muslimah yang suka berpetualang ini mendapat banyak pelajaran hidup dan pengalaman yang mendewasakan.  Hikmah perjalanan itu berbuah quote manis, "Love is selfless, not selfishness".



Menulis Dengan Cinta Ala Dini Fitria

Saya belum tuntas membaca novel "Muhasabah Cinta" yang kemarin saya beli di acara workshop, baru lembar-lembar awal yang saya baca.  Tetapi membaca halaman-halaman awal aja sudah bikin saya suka dan penasaran.  Gaya bertuturnya mirip dengan penulis favorit saya.  Mirip bukan berarti sama kan.  Sebelum saya terhanyut, sengaja saya stop dulu bacanya, masih banyak pe-er, Cyiiin... nanti bakal saya baca dalam rangka refreshing sekaligus dengan dua buku lanjutannya.

Pasti pada kepo kan gimana sih caranya menghasilkan tulisan ringan tapi bernas dan terasa feel-nya.  Tentu saja hal tersebut bukan perkara mudah.  Menghasilkan tulisan yang bagus itu prosesnya melibatkan penguasaan teknik menulis dan jam terbang.  Mari disimak dulu materi dari Dini Fitria.

Penulis yang dari kecil sudah hobi mengarang ini, membawakan materinya dengan mengambil contoh penulisan feature.   
A feature is a story about facts, not about fiction.  Feature is all about emotions.  Feature is taste.  (Dini Fitria)
Membaca kalimat tersebut di screen saya seperti kena setrum.  Itu dia! Ketika saya menulis, saya nggak lagi menyisipkan emosi dalam tulisan saya, maka nggak heran kalau tulisan saya terasa kaku seperti tali yang ditarik paksa, nggak lentur sama sekali.  

Pengagum karya-karya Buya Hamka ini memberikan materi secara lengkap mulai dari ciri-ciri penulisan feature, jenis-jenisnya, teknik menulis feature dan yang penting adalah Do and Don't-nya.  Isi materi yang diberikan pas banget dijadikan bekal untuk menumbuhkan "rasa" dalam tulisan. Tapi karena materinya berat kamu pasti lelah (biar aku saja) jadi saya rangkum aja ya tip dari Mbak Dini ini.

Sejak membaca bukunya Mbak Hanum Rais, saya jadi suka cerita-cerita history religi di negara minoritas muslim.  Novel ini cocok dengan minat saya jadi wajib punya ^_^

Pertama- pikat pembacamu dengan kalimat-kalimat pembuka.  Usahakan opening itu nggak kepanjangan dan bertele-tele.  Nggak perlu ribet dengan menyebutkan pada hari ini, tanggal sekian aku duduk samping Pak Kusir... *hehe* singkat, padat, jelas mengarah ke objektif tulisan.

Kedua- gunakan cara bertutur ala story telling, anggaplah kamu dan pembacamu sedang mengobrol face to face. Gunakan kalimat-kalimat show not tell, yang membuat pembaca turut berimajinasi dan merasakan situasi yang kamu deskripsikan.  Libatkan indera pembaca.  

Mbak Dini Fitria mencontohkan dengan kalimat "hujan itu dingin".  Yakali, semua orang juga tahu kalau hujan itu udara jadi dingin.  Selipkan emosi ketika mendeskripikan kata dingin sehingga jika kamu menggigil karena rasa dingin itu, pembaca juga ikut menggigil bersamamu.

Ketiga- tentukan tujuan yang jelas mengapa kamu membuat tulisan itu.  Jika kamu tidak bisa menjelaskan sesuatu dengan sederhana, maka kamu tak cukup mengerti.  Nah, kalau kamu nggak mengerti tujuan tulisan kamu, apalagi pembaca.  Message-nya nggak akan sampai.

Supaya tulisan nggak "lari" ke sana kemari, ibu dari Everest dan Raihana ini mengajarkan untuk membuat premis.  Apa sih premis itu?  Di dalam premis ada tiga unsur, yaitu ada seseorang (tokoh) yang jadi subjek, terus dia wants something badly gitu sebagai objectivenya, dan having bad time getting it harus jatuh bangun dulu sebelum mencapai keinginannya itu di sinilah konfliknya. Pengembangan-pengembangan tiga unsur ini lah yang mengikat keseluruhan isi tulisan.

Atau bisa juga memakai rumus Why - What - How.  Mbak Dini praktik langsung dengan case yang diberikan salah satu peserta.  Topiknya tentang boneka yang bisa membimbing hapalan Quran, sebut saja dengan terus terang Hafizh Doll *bahahahaha*.

Jadi rumusnya Mbak Dini begini:

Why:  kenapa kita harus membeli hafizh doll ini.
What : apa sih hafiz doll itu.
How  : di mana kita bisa mendapatkan hafizh doll ini.

Sesederhana itu.

Mbak Dini ini asyik, cara penjelasannya nggak melulu teori tapi pakai ngasih contoh langsung lho


Keempat- relevan atau dekat dengan keseharianmu.  Mulai dengan mengangkat cerita dari pengalamanmu sehari-hari.  Misalnya, jika kamu diminta menulis review suatu produk, bagaimana kamu tahu keunggulan dan kelemahan produk itu jika kamu nggak pakai produknya kan.  Jika kamu nggak mengalami sendiri nggak akan ada penghayatan yang bisa kamu tuangkan dalam tulisanmu karena kamu nggak menguasai materinya.  Tulisan pun menjadi kering.

Kelima- menulis tulisan yang unforgettable, bisa dicoba dengan menyelipkan ciri khasmu.  Naini... selama ini, ketika saya menulis blogpost, kadang ciri khas saya terpupus oleh permintaan dari agency yang mewakili brand.  Akibatnya ketika saya menulis saya nggak menjadi diri sendiri. Karakteristik penulis bisa menjadi daya pikat tersendiri lho, pembaca bisa ketagihan dan selalu mencari tulisanmu. 

Keenam-  olah kalimat dengan kosa kata yang beragam patut dipertimbangkan.  Berusalah menambah perbendaharaan diksi.  Caranya? banyak membaca dong.  Membaca bagi penulis itu harga mati, Bung!  Ada penulis yang nggak suka baca?  kok mustahil banget.  Tiru nih Mbak Dini yang sejak usia remaja sudah melahap buku-buku filsafat dan psikologi.  Menurutnya, selain menambah kosa kata, banyak membaca itu juga mempengaruhi cara kita memandang terhadap sesuatu.

Ketujuh-  pembaca itu sudah lelah dengan permasalahan hidup, jangan ditambah lagi dengan pesan-pesan yang menggurui.  Kalau saya nemu tulisan yang seperti itu pasti langsung skip *hehe*.  Sajikan tulisan yang provokatif tapi nggak menimbulkan kesan memaksa. 

Kedelapan-  berikan informasi dengan gaya tulisan yang ringan, tapi pembaca juga bisa menyerap value yang tersirat dalam tulisan kita, pokoknya usahakan membuat tulisan yang unsur hiburannya dapat sekaligus mengedukasi.

Kesembilan-  di dunia ini unsur drama itu masih "megang",  orang mudah tertarik dengan cerita yang ada bumbu dramanya.  Di sini lah mengapa menyisipkan unsur human insterest itu sangat nggak apa-apa dalam tulisan kita.  Sebuah berita hard news semacam kecelakaan atau kebakaran, bisa kita tulis dengan gaya feature/soft news ketika kita membidik sisi human interest-nya dari peristiwa itu.  Misalnya, korban dalam kecelakaan itu ternyata sepasang calon pengantin yang pulang kampung  bersama untuk melangsungkan pernikahan.  

Kesepuluh-  katakan selamat tinggal pada typo.  Yuk mulai sekarang, buatlah tulisanmu mulus seperti jalan tol, jangan membuat pembaca yang sedang asyik membaca tulisanmu tersandung oleh typo. Satu aja sudah mengganggu, apalagi bertaburan di sepanjang tulisanmu.  Baca ulang, kalau perlu berulang-ulang lagi sebelum tulisan diposting.

Akhirul Kata

Materi yang disampaikan Mbak Dini sukses membuka mata dan melepaskan tabir kelabu yang menyelubungi kepala saya selama ini *tsaaah...*.  Menulis itu untuk siapa, sih, kalau bukan untuk pembaca.  Oleh karena itu ketika menulis pertimbangkan apa yang dirasakan dan dipikirkan pembaca.  Gunakan hati dan jiwa ketika menulis, niscaya kalimat-kalimat yang kita rangkai bisa menyentuh hati pembaca.

Menyentuh hati di sini saya asumsikan bukan dalam konotasi membuat pembaca terharu atau sampai menangis,  tetapi tulisan yang menyentuh hati pembaca itu yang bisa membuat pembaca termotivasi, terinsipirasi, bahkan sampai mengubah cara pandangnya.  Demikian.

Dan yang perlu diingat juga, menumbuhkan "rasa" dalam tulisan itu nggak bisa didapatkan dengan instan, jam terbang juga menjadi faktor penentu. Maka dari itu sebagai penulis/blogger perlu konsisten menulis sebagai sarana latihan untuk keterampilan menulis *camkan itu, Inaaa...* ^_^

Isi goodie bag... yaaaaiy!

Bagaimana manteman? Cukup jelas kah sharing dari saya? semoga tulisan saya ini juga bisa menginspirasi dan memotivasi teman-teman penulis/blogger dan yang belum pernah menulis jadi ingin menulis.  Yuk mari... sesungguhnya menulis itu menyenangkan, healing buat hati-hati yang gundah dan jiwa-jiwa yang gelisah.  Eh, iya lho, Orhan Pamuk aja bilang menulis itu bikin bahagia, makanya dia menulis karena dia ingin bahagia.  Tahu kan siapa Orhan Pamuk? Nggak? Makanya banyak membaca kata Mbak Dini juga ^_^

Duh, saya merasa dapat rejeki nomplok bisa ikut workshop ini, walau harus berjauh-jauh, berhujan-hujan dan kemalaman pulang, saya merasa nggak rugiiiiii.  Selama perjalanan pulang Jakarta - Serang, saya merasakan ada yang berdesir di dada dan jantung berdegup halus, seperti perasaan sedang jatuh cinta. Tekad membulat, niat pun tercetus... saya siap untuk comeback.  Menulis lagi dengan sepenuh hati dan jiwa.  Berbekal pencerahan dari Mbak Dini, semoga tulisan saya menjadi lebih ciamik, lebih disukai dan ditunggu-tunggu pembaca tulisan saya, di buku dan blog. Boleh minta aminnyaaa... 🙏🙏

Untuk itu, sekali lagi saya berterima kasih kepada komunitas Indonesian Social Blogerpreneur yang sudah mengundang saya.  Juga event partner, Blibli.com, by the way sudah tahu belum kalau Blibli.com lagi ngadain blog competion dengan tema My Big Wish? ayo segera cek #BlibliSekarang, klik di sini ya.

Dan terakhir, Zoya Cosmetics, Lip Paintnya enak banget dipakainya, tunggu review dari saya ya.

Sekian dulu ya, sampai bertemu lagi di cerita workshop yang lain... 


Love,

30 TAHUN BALADA SI ROY: MENGAPA HARUS DIRAYAKAN?

$
0
0

Begitu membaca flyer yang di-share relawan Rumah Dunia tentang 30 tahun Balada si Roy, niat langsung meletup: saya harus datang ke sana, walau setumpuk naskah jelang deadline mendesak untuk segera digarap dan diselesaikan, tapi feeling mengatakan, ini barangkali menjadi pengalaman sekali seumur hidup lo.  Gitu aja.

Saya mau ngaku dosa, sesungguhnya saya nggak baca BSR sampai tuntas (jangan rajam saya wahai pembaca BSR), bisa jadi karena nggak ada role modelnya, kakak-kakak saya cewek semua bacaannya majalah cewek, serial Enid Blyton, Alfred Hitchkock, Agatha Christie, Barbara Cartland, segala macam komik dan cergam.  Saya ini pembaca latah, membaca apa yang kakak-kakak saya baca.  Saya ketularan Kho Ping Kho dari Kang Ajat, pemilik taman bacaan langganan,  buku-buku Karl May dari Papih, Wiro Sableng... entah dari siapa saya lupa.

Jadi ketika BSR muncul tahun 1988 (saya masih kelas 2 SMA) saya nggak tahu.  Bacaan favorit saya waktu itu novel-novel karya NH Dini dan Pearl S.Buck yang saya pinjam dari perpus sekolah.  Saya juga nggak tahu ada seseorang bernama Gol A Gong (kalau di buku ditulisnya Gola Gong) di dunia ini.  Kudet.  Padahal sesekali saya juga baca Majalah Hai, saya tahu kok Keluarga Cemara, Imung, Anak-Anak Mama Alin, tapi kok BSR nggak familiar... *kok bisaaa ya*.


Barulah bertahun-tahun kemudian, setelah saya berkenalan dengan buku-buku karya penulis Forum Lingkar Pena (FLP) saya mengenal nama Gol A Gong dan saya membaca karya-karyanya, tapi bukan Balada si Roy 😂.  Kalau ini dikatakan Deja Vu, ketika saya melihat novel-novel tipis dari serial BSR ya saya mengenalinya, tapi dulu nggak tertarik menyentuhnya. 

Tahun 2010 Gong Publishing membuat bundel Balada si Roy.  Oh, saya pun semangat membelinya. Dua! komplit dengan tanda tangan penulisnya.  Ketika saya pamer di media sosial, sukses mengundang sirik teman-teman saya fans BSR dan Mas Gong.  Segitu dahsyatnya ya.  Tapi buku saya hilang satu... nggak ingat sama sekali, apakah saya hadiahkan atau ada yang pinjam tak mengembalikan.

Beruntung saya masih punya satu eks dan itu pun saya cari lagi karena ada acara ini *plak*  itu artinyaaaa... bukunya nggak pernah dibaca ya? *ampuni sayaaaaa Mas Gooong...*  yap, bertahun-tahun kemarin saya memang gatel membeli buku tapi nggak pernah dibaca, seperti saya membaca bundel BSR baru lima halaman pertama saya merasa lelah dan akhirnya berhenti.  Sepertinya daya sakaw pada buku lenyap akibat ganti addictive pada drama korea dan medsos yang  terkutuk!

Tapi, dua hari kemarin benar-benar pengalaman asyik bagi saya.  Menyaksikan orang-orang yang datang dari segala penjuru nusantara ini, dengan latar belakang yang berbeda, dengan warna kulit yang berbeda, dengan kepribadian yang berbeda tetapi DATANG! ke Rumah Dunia, karena ada yang mempersatukan niat mereka yaitu: Roy.

ODE TO ROY:  Pemujaan Selama 30 Tahun

Tantangan terbesar bagi seorang penulis adalah menciptakan karakter yang ageless dan unforgettable. Berkali-kali kalimat itu saya dengar di pelatihan-pelatihan menulis, yang kebanyakan pembicaranya pun nggak punya karakter dengan kriteria yang dia omongkan di dalam buku-bukunya sendiri.  Dodol! kenapa juga saya ikutan pelatihannya kalau gitu. 

Keenan dan Kugi dari Perahu Kertas apa kabar sekarang? Semua tokoh-tokoh dalam novel Supernova Dewi Lestari sekarang saya udah lupa.  Tokoh-tokoh Laskar Pelangi yang saya ingat cuma Mahar. Bahkan Dilan pun sepertinya nggak akan lama juga umurnya *hehehe*.

Tapi beda dengan BSR, kenapa Roy bisa begitu melekat dalam diri pembacanya selama 30 tahun ini, coba... why?  Jawabannya saya temukan dalam dua hari perhelatan merayakan 30 tahun BSR ini.   

Hari pertama, Sabtu, 10 Maret 2018, saya diracuni virus traveling oleh Daniel Mahendra, penulis buku Perjalanan ke Atap Dunia dan novel Niskala.  Lelaki berbadan besar ini mengaku kalau dia ingin menulis karena terinspirasi oleh penulis novel BSR.  "Gila! gue pengen kayak dia nih".  Makanya akhirnya dia menuliskan perjalanannya menjadi buku dan novel.  Pada hari itu, Daniel memberikan materi "Travel Novel".  Menarik!

Dan ternyata nggak cuma Daniel yang terinspirasi novel BSR untuk menulis dan traveling, di hari kedua saya berkenalan dengan Mbak Indri Juwono (@miss_almayra) dan Mas Bolang Sutiknyo (@lostpacker) yang juga menjadi traveler setelah membaca novel BSR.  Wow! Siapa tak kenal Mbak Indri dan Mas Sutiknyo di kalangan traveler dan blogger.  Mereka heitz banget dan menyaksikan film-film pendeknya Mas Lostpacker ini kok yaaa... membuat bulu-bulu roma saya berdiri. Keren banget cara Mas Bolang ini mengungkapkan kecintaannya pada negeri ini lewat video-videonya.

Nanti deh ya, materi dari mereka bertiga saya ceritain terpisah.  Yang pasti mereka sukses membangkitkan sesuatu yang sudah lama saya kubur dalam-dalam dan sekuat tenaga saya lupakan...  ini bahayaaaaaa... ransel mana ransel.

Di sesi kedua, bedah buku Ode To Roy terbitan Epigraf, barulah mata batin saya benar-benar terbuka dan mengerti mengapa BSR ini begitu dahsyat efeknya bagi pembacanya dan layak ditasbihkan sebagai masterpiece Gol A Gong.

Ki-Ka: Kang Firman, Kang Iwan Rasta, Kang Ali Saddle
sumber: FB Komunitas Rumah Dunia

Saya nggak tertarik dengan ulasan Kang Firman yang sudah bergelar doktor ini, lieur saya mah dengan istilah-istilah dan definisi kesusastraan, jujur aja slide-slidenya Kang Firman itu nggak ada yang saya mengerti *ampuni saya Kang Firman*.  Mau dibilang novel sastra mau dibilang novel populer, gelar itu nggak ngefek ke saya selama sebuah bacaan menyenangkan hati dan membuat kesan mendalam buat saya. 

Sebagai kesimpulan Kang Firman merangkum isi novel BSR itu dari kesan yang ditulis pembaca setianya di buku Ode To Roy sebagai pemberontakan, petualangan, inspirasi dan identitas.

Yang menarik bagi saya adalah testimoni langsung dari pembaca BSR, baik yang diucapkan langsung atau dituliskan dalam buku.  Daniel Mahendra merasa dekat dengan karakter Roy karena reachable, nggak seperti tokoh-tokoh dalam bacaannya yg lain.  Sedangkan Ali Saddle yang terkenal di medsos dengan nama macandahan ini, berkata jujur gara-gara membaca BSR dia berani meninggalkan kampung halamannya di Kalimantan dan bersekolah di Pulau Jawa, walau ditentang orang tuanya.  Abangnya, penyair kahot Hasan Aspahani, mengatakan dia berani bermimpi dan yakin bisa mewujudkannya setelah membaca BSR.  

Dan setelah membaca buku Ode To Roy (kali ini sampai tuntas) saya mengerti semengerti-mengertinya, mengapa mereka, pembaca setia BSR ini begitu respek pada Mas Gong dan mencintai novel BSR.

Ada tiga poin yang bisa saya tangkap setelah menghayati kesan-kesan para pecinta novel BSR ini, yang pertama setelah membaca novel BSR mereka menemukan dirinya ada pada sosok Roy, karakter utama di novel itu.  Roy itu gue banget deh. Kedua, mereka seperti mendapat teman atau menjadi teman untuk si Roy ini dan ketiga, mereka ingin menjadi Roy.

sumber: Instagram Rumah Dunia

Kalau mengacu pada ulasan Kang Firman, dalam novel BSR ada pemberontakan, yes setelah membaca novel BSR mereka menemukan keberanian untuk keluar dari keadaan yang mengungkungnya.  Melakukan avonturir, traveling kalau bahasa sekarang yah.  Hal itu dirasakan juga oleh pembaca-pembaca perempuan seperti Mbak Rohyati dari Garut, Mbak Denik yang waktu itu masih tinggal di Jawa Tengah, Umi Laila Sari, Jazim Naira Chand, mereka mengatakan hal senada bahwa sosok Roy membuat mereka lebih berani melakukan hal-hal yang belum pernah mereka lakukan, sehingga hidup mereka lebih berwarna.

Masalah krisis identitas yang terjadi pada pembaca-pembaca generasi kedua terselesaikan setelah membaca novel BSR.  Aldi Perdana dari Bandung mengaku hijrah dari yang tadinya anak badung menjadi lebih badung lagi... eh... nggak... hahaha becanda, jadi lebih baik lah ya.  Chintia Frastika menemukan jati dirinya tanpa ada kesan digurui, bahkan Zico dari Medan mengatakan lelaki yang penuh konflik semacam Roy, adalah role model untuk menjadi lelaki baru... kereeeen.

Novel BSR ini inspiratif.  Yes banget, karena Anggit Wicaksono dari Solo bisa bangkit lagi setelah mengalami musibah berkat sosok Roy.  Ramadhian F terinspirasi untuk menulis dan bergerak di bidang kemanusiaan karena sosok Roy yang empatinya tinggi, begitu juga yang dirasakan Agusri Junaidi: empati.  Jack Alawi terinspirasi untuk menjadi travel writer.  Rahmat Hadi, pemuda kampung asal Watampone, Bone berani mengikuti kata hati dan mengejarkan mimpinya juga karena membaca novel BSR.

Tapi ada satu kesaksian yang paling menggetarkan hati saya yaitu J. Hendry Noerman dari Lhokseumawe, yang menulis begini:
Membaca adalah hal yang membuat kami tetap hidup.  Dalam kesendirian, dalam kegelapan dan konflik.  Aku membaca dan berkhayal - Imajinasi lewat kisah BSR membuat aku mengerti arti manusia.  Menjadi kuat pada kondisi-kondisi kritis kenegaraan.  Membuang jauh-jauh kesedihan dan kekacauan sensitif konflik.  Trauma nan mencekam.  BSR adalah kekuatan untuk tetap hidup.
Epik.

Tapi ada juga yang punya pengalaman lucu, bang Suhari Pane dituduh meniru gaya berpakaian Jokowi gara-gara pakai baju kotak-kotak *bwahahahah*. Saking kesalnya dituduh seperti itu terus, Bang Suhari sampai menyuruh orang yang komentar itu melihat foto-fotonya di masa lalu. Kudet ya, Bang, mereka nggak tahu betapa kerennya sosok Roy pakai flanel kotak-kotak, kalau pakde yang pakai baju kotak-kotak... ah sudahlah...

Sahabat si Roy dari pembaca generasi pertama
Tak hanya lewat tulisan, pemujaan pada BSR ini juga dituangkan lewat lagu.  Salah satunya adalah Andi Malewa dan teman-temannya.  Waktu mereka tampil live, et dah merinding diskooo... sampe lupa ngevideoin.  Terpukau. Keren. Takut kamu penasaran, saya share video youtube-nya aja ya, mangga...




Ada yang usul kalo ini dijadiin theme song-nya film BSR nanti. Kalau saya sih yes, nggak tahu kalau Bunda Maia *lame joke... hehehe*.  Ah, pokoknya salut sama orang-orang ini. Cheers!

Setelah 30 Tahun, Siap Beralih ke Film

Adalah Fajar Nugros dan Susanti Dewi dari Demi isteri Production yang mengajukan proposal untuk mengalihkan BSR dari bentuk teks menjadi bentuk audio visual. Alasannya? karena Fajar Nugros itu salah satu sahabat si Roy juga. Dia juga pernah merasa terwakili sekaligus terinspirasi oleh sosok Roy ini.

Pada pertemuannya langsung dengan sahabat-sahabat si Roy dari seluruh penjuru nusantara kemarin,  Fajar Nugros menampung semua harapan dan usulan dari mereka tentang harus bagaimana sih Roy dan filmnya nanti itu.  Bahkan sampai ada usulan mengenai karakteristik pemeran si Roy segala.  Aldi bilang, "Pemeran Roy itu nggak perlu ganteng yang penting keren."  Dih idiiih Aldi... ya harus ganteng lah.  Bayangan saya kan Roy itu bad boy, tapi ganteng dan nggak dekil walau dia petualang.



Di Forum saya mengaku kalau saya tipe pembaca novel yang susah dipuaskan ketika si novel diadaptasi ke film (((dipuaskaaan))).  Tapi itu terjadi belakangan ini aja, dulu semasa remaja saya juga rajin nonton film-fim yang diadaptasi dari novel tapi asyik-asyik aja.  Barangkali karena pemilihan pemainnya yang tepat jadi mendukung imajinasi karakter yang sudah terbangun sejak membaca novelnya.  Belum lagi saya emang demen membandingkan dengan film-film adaptasi versi barat yang kebanyakan sukses.  Jadi ekspektasi saya ya tinggi lah.

Tetapi Bang Hasan Aspahani menengahi.  Menurut beliau yang tahu mengenai proses pembuatan film, sebaiknya percayakan saja pada movie makernya.  Berkaca pada pengalaman film Lupus, ketika dibintangi almarhum Ryan Hidayat, sampai ke sekuel-sekuelnya sukses meraup banyak penonton.  Namun konflik terjadi karena penulisnya merasa nggak puas, sampai akhirnya memproduksi dan membintangi sendiri film Lupus, tapi hasilnya jeblok. 

Yaiyalah Bang, perbandingan Ryan ke Hilman kan secara visual aja udah... ya gitu deh, saya aja yang waktu itu masih kuliah, pas nonton sekuel Lupus yang dibintangi Hilman, gelisah... pengen cepet-cepet pulang.  Nggak enjoy banget... xixixi... *jauhkan tulisan ini dari Hilman*

Ada pemuda pemberani yang datang jauh-jauh dari Lubuk Linggau, mau "melamar" jadi pemeran Roy... moga terkabul ya, Dik.
Ibu Afifah ini datang dari Mojokerto.  Beliau menemani suaminya ke Serang demi menghadiri perayaan 30 Tahun Balada si Roy.  Bukti cinta ya, Bu.
Nah itu, PR Fajar Nugros selain menghidupkan karakter Roy dengan baik dan benar sesuai imajinasi pecinta novel BSR, juga gimana caranya menarik perhatian generasi Z yang notabene belum pernah berkenalan dengan Roy, mengingat film ini diangkat dari novel yang sudah cukup berumur.  Bahkan yang lebih dahsyat lagi, membuat orang-orang yang belum membaca novel BSR, setelah menonton filmnya, mencari dan ingin membaca novel itu.  Kalau berhasil, Fajar Nugros gokiiiil.

Tapi kalau melihat style-nya Fajar Nugros dan film-filmnya yang sukses, saya sih reugreug.  Semoga film BSR... booming dan sukses menuai jutaan penonton. Minta aminnya boleeeh...

Capek!

Hahay... nulis gini dua jam aja capek, tapi semangat masih tinggi. "Roy moment" kalau kata Bang Hasan Aspahani sih.  Ini gimana kalau nulis novel selama 15 tahun.  Yang jelas, setelah mengamati dan menyaksikan bagaimana pembaca novel BSR itu bersetia pada buku dan penulisnya, saya berani mengatakan kalau Balada si Roy ini bukan sekedar novel hiburan apalagi novel remaja yang tak layak dibanggakan seperti yang dibilang oleh... ah sudahlah...

Balada si Roy adalah guidance... 


Love,


NOSTALGIA MAKE UP 90's DENGAN LIP PAINT DEEP CLARET

$
0
0



Kalau lihat perempuan yang pakai lipstik warna gelap, saya jadi suka senyum-senyum sendiri. Ingat masa muda ketika usia masih kepala dua *halah*. Yes, jaman usia kepala dua itu saya lalui sekitar tahun 90-an. Yasiiiih... mau bilang udah tua ya... *baper 😂*. Di awal tahun 90-an tren makeup kayaknya masih "normal" dengan penampilan cerah merona. Di pertengahan barulah tren lipstik berwarna gelap muncul mendunia, termasuk Indonesia.


Lipstik dengan warna cokelat gelap, merah berry sampai dark plum yang banyak digemari.  pada masanya warna-warna itu megang banget.  Semakin geunteul atau caketul bibir berasa makin sekseeeh.  Geunteul dan caketul adalah istilah mojang-mojang Bandung saat memoles bibirnya *hahaha...* artinya kurang lebih semakin gelap gitu. Selain itu, lipstik warna gelap memberikan aura misterius pada si pemakai *ecieeee*.

Kalau tahun 90-an ikon pengguna lipstik gelap yang sekseh itu Drew Barrymore, jaman sekarang pemakai lipstik gelap yang kece semacam Hwasa, member idol girl grup Mamamoo. Menurut saya lhooo...

sumber : gettyimage dan k3star.blogspot.com

Walau ya, si Hwasa ini kalau lagi nampil di acara dengan makeup edgy gitu suka diusilin pembawa acaranya, ditanya, "Apakah kamu sedang sakit?" *kekekekeeee...* Iya ya, lisptik gelap itu kalau nggak pintar memadukan dengan riasan di bagian yang lain malah keliatan pucat atau malah berlebihan.  Makanya jarang yang pakai warna gelap untuk makeup sehari-hari, nggak pede katanya sih. Padahal kalau berhasil mengaplikasikannya kan keren, punya signature sendiri, antimainstream, edgy-edgy gimana gitu... ^_^

Buat yang belum pede ini ada tip memakai lisptik warna gelap yang saya kutip dari lifestyle.liputan6.com:

Perhalus riasan mata
Supaya riasan wajah nggak tampak berlebihan itu rulesnya dua; riasan mata yang mencolok atau warna bibir yang mencolok.  Kalau pakai lipstik warna gelap, otomatis riasan mata simpel aja, misal pakai warna netral untuk eyehadow dan tanpa eyeliner.

Pakai Pelembab Bibir
Aplikasin pelembab bibir sebelum memakai lipstik.  Permukaan bibir yang lembab akan memiliki permukaan yang lebih rata, dengan begitu warna lipstik pun dapat menyebar dengan merata.

Pakai Kuas Bibir
Jika lipstik tidak memiliki aplikator, gunakan kuas bibir supaya lipstik merata.  Oleskan satu arah supaya lipstik tidak menggumpal.

Pakai Lip Liner
Bingkai bibir sangat penting jika menggunakan lipstik berwarna gelap, tapi lebih gampangnya diaplikasikan setelah menggunakan lipstik.

Jangan lapisi dengan lipgloss
Karena warna lipstik warna gelap itu sudah memberikan glamor, sebaiknya nggak usah dipoles lipgloss supaya nggak kelihatan berlebihan.


LIP PAINT ZOYA KOSMETIK

Lipstik warna gelap pertama yang saya punya hadiah dari sambadih *bwahahaha* ceritanya dia itu naksir saya, terus ngasih oleh-oleh lipstik waktu dia pulang dari negeri asalnya.  Masih inget kok sekarang juga, lipstik brand Nina Ricci shade-nya dark cokelat, warna kemasannya gabungan warna emas dan shocking pink.  Kalau pakai lipstik itu ke kantor berasa percaya diri banget, sayangnya Bos nggak suka 😂.  Jadi ya udah working hour pakai lipstik biasa, after working hour ganti lipstik.

Jadi, pas kemaren dapat oleh-oleh dari satu acara sebuah lipstik warna gelap... wadoooh happy banget.  Bisa bernostalgia nih.  Sampai di rumah langsung sobek seal dan dicoba.  Lhooo kok uwenak dipakainya.  Lha penasaran kan, langsung browsing deh apa sebab lip paint ini kok nyaman, mudah menyerap, ke bibir jadi terasa ringan dan nggak berasa menggumpal.  Setelah diaplikasikan malah kelihatan lembut, velvet effect gitu. 

Besoknya saya pakai ke acara di Jakarta.  Saya start apply makeup itu sekitar jam 9-an pagi sampai pulang ke Serang lagi sekitar jam 9 malam, berapa jam tuh, dan lip paint saya masih nempel menutup bibir dengan rata.  Selama di acara pun saya bisa makan dan minum dengan tenang, tanpa ada cap bibir menempel di gelas atau cangkir. 

Saya emang suka risih sendiri kalau lihat cap bibir di pinggiran cangkir.  Pakai lip paint ini saya juga bakal selamat dari omelan si bocah kalau saya nyicip minumannya, soalnya sekarang nggak akan ada lagi bekas lipstik nempel di sedotan, yang bikin dia bete *haha*.

Shade No. 11 Deep Claret, warnanya cokelat keunguan seperti taupe tapi
lebih gelap lagi beberapa tune.

Dan ternyata lip paint dari Zoya Cosmetics ini bahan dasarnya diambil dari alam, jadi  bebas zat-zat kimia yang berbahaya dong? iyalah, lip paint ini bebas kandungan paraben, makanya aman untuk kesehatan bibir dan dijamin 100% halal.  Naini yang penting kan.

Lip paint ini juga mengandung shea butter.  Buat yang belum tahu, shea butter itu getah yang berasal dari pohon shea yang tumbuh di daerah Afrika Barat. Shea butter ini banyak dipakai sebagai bahan dasar pelembab.  Otomatis ke bibir juga banyak manfaatnya, selain melembabkan kulit bibir, dia juga membuat kulit bibir halus lembut dan melindungi bibir dari sinar uv.  Menyembuhkan kulit bibir yang rusak dan mencerahkan warna kulit bibir.   Waw, pakai lip paint ini selain jadi cantik juga dapat bonus perawatan bibir dong.



Kalau gini caranya, curiga lip paint dari Zoya Kosmetik ini bakal anteng di pouch makeup saya.  Apalagi lip paint ini punya 12 shade coba (((dua belaaas))). Shadenya juga cantik-cantik.  Saya pengen coba lip paint geranium sama lip paint baked apple ah.  Nah, kalau mau lihat-lihat shadenya klik aja di sini.

Harga lip paint ini di website-nya Zoya Kosmetik dibandrol IDR 62K.  Gampang kok cara dapetinnya, bisa beli online di  marketplace seperti Blibli.com, atau di toko-toko Zoya fashion dan outlet Zoya kosmetik di departemen store.

Mau cantik itu nggak usah pake ribet kan, cari cara yang mudah-mudah aja... mulai sekarang saya usung slogan Easily Lookin' Good, tampil cantik tanpa ribet ^_^


Love,


NONTON MAMMA MIA MUSICAL NGGAK PERLU JAUH-JAUH KE LONDON

$
0
0


Adakah penggemar film Mamma Mia di sini?  Film yang dirilis tahun 2008, dibintangi aktris-aktor keren, sebut saja Meryl Streep, Amanda Seyfried, Pierce Brosnan, Colin Firth dan Stellan Skarsgard.

Kisah seorang ibu yang membesarkan anak gadisnya sendirian di pulau kecil di Yunani.  Kemudian ketika si anak gadis akan menikah, dia menulis surat kepada tiga orang pria yang disinyalir sebagai ayahnya (((disinyalir))) 😁.  Persoalan menjadi rumit ketika ketiga pria ini datang ke pulau dan mengaku sebagai ayah si gadis.

Kalau kamu penggemar film ini adegan mana yang jadi favorit?  Saya nggak bisa nggak mbrebes mili tiap kali nonton adegan si ibu yang ngebantuin anak gadisnya bersiap-siap sebelum pernikahan.  Meryl Streep pas banget aktingnya sebagai seorang ibu yang terharu sekaligus merasa cemas akan melepaskan anak gadisnya ke dunia baru.  Perasaan seorang ibu yang baru-kemaren-nganter-anak-sekolah-tahu-tahu-sekarang-mau-nikah... duh sebagai ibu dengan dua orang anak gadis, saya terhanyut banget oleh adegan itu.  Lagu yang dinyanyikan Meryl fix jadi lagu favorit saya, judulnya "Slipped on My Fingers".

Lha kok sambil nyanyi? Iya Mamma Mia ini memang film musikal, diadaptasi dari drama musikal Mamma Mia.  Lagu-lagu yang ada di film ini diambil dari lagu-lagu hits grup musik ABBA.  Sekilas info aja, ABBA itu grup penyanyi asal Swedia yang aktif di tahun 70an sampai awal 80an.  Ada yang belum lahir ya... 😁.

Karena udah nonton filmnya berulang kali, jadi penasaran sama pertunjukan musikal di panggung.  Tapi masa harus ke London.  Katanya sih yang terkenal memang produksi West End London.  Pertunjukan musikal Mamma Mia termasuk yang legendaris, karena sudah dipertunjukkan selama 19 tahun! Wow! 


Kabar gembiranya, ternyata mereka juga mengadakan tur dunia.  Wah... harap-harap cemas... dan yes! tur international yang sudah dilakukan sejak tahun 2004, sukses di 38 negara dan sudah ditonton oleh 60 juta orang di seluruh dunia ini, bakal datang ke JAKARTA!

Duh... kok degdegan... thanks to Sorak Gemilang Entertainment yang berhasil membujuk pihak produser dan akhirnya menyetujui untuk membuat pertunjukan besar ini di Jakarta.  Nick Grace, Associate Producer Mamma Mia international tour, melalui rekaman video menyampaikan rasa senangnya Mamma Mia akan hadir di Jakarta.  Menurutnya Mamma Mia ini adalah pertunjukan musikal dengan musik yang ceria dan nuansa Yunani yang cerah. Beliau optimis pertunjukan ini akan menyenangkan penonton di Indonesia.

Bapak Denny Sumali, Direktur SGE, mengatakan beliau sangat bangga dapat membawa Mamma Mia ke Indonesia untuk menghibur masyarakat terutama pecinta musik pop dari ABBA.  Menurutnya lagi, event ini tontonan yang ramah keluarga jadi seluruh keluarga segala usia bisa menikmatinya.  Selain itu event ini juga bisa menjadi ajang reuni dan nostalgia bersama teman, terutama yang angkatan 70an ya, Pak.  Kalau saya, senang sekaligus sedih.  Andai Papih saya masih ada, beliau pasti senang kalau saya ajak nonton pertunjukan ini.  Papih saya juga penggemar lagu-lagu grup musik ABBA.

Pak Denny menegaskan bahwa seluruh tetek bengek produksi ini dibawa langsung dari London.  Aktor udah pasti, kostum, tata panggung sampai ke lampu-lampu dan crew semua diboyong langsung dari Inggris.  Jadi janga khawatir ada aktor KW nyempil ya *hehehe*.

Aslik ini bakal seru dan keren.  Ada 22 lagu hits ABBA yang akan dinyanyikan oleh puluhan aktor dan aktris panggung.  Favorit saya selain yang sudah disebut di atas, Dancing Queen, I Have A Dream, The Winner Take It All... mari nyanyi bareng....

TEMPAT ACARA

Nah ini penting nih, di mana pertunjukan musikal Mamma Mia ini akan berlangsung?  pernah dengar dong Teater Jakarta yang berlokasi di Taman Ismail Marzuki, nah pertunjukan musikal terbesar di dunia ini akan dilangsungkan di sana.

Otomatis Ibu Tinia Budianti, selaku Kepala Pariwisata dan Budaya Provinsi DKI Jakarta sibuk nih, benah-benah demi menyediakan tempat yang layak dan nyaman untuk sebuah pertunjukan legendaris.  Ibu Tinia juga menyampaikan rasa bangganya karena Teater Jakarta dapat menampilkan pertunjukan sekelas Mamma Mia. Harapan dari Ibu Tinia, pertunjukan ini menjadi awal bagi pertunjukan kelas dunia lainnya.  Aamiiin, Bu...

Yang saya ingat, dulu Teater Jakarta itu kan bioskop ya? yanggak sih? memangnya cukup menampung penonton untuk pertunjukan musikal?  Eeeh... ketinggalan info nih, untung Bu Tinia ngasih keterangan kalau Teater Jakarta bisa menampung sampai dengan 1200 penonton, panggungnya pun dilengkapi dengan panggung hidrolik, ada yang berbentuk lingkaran dan square.  Nah!

Parkiran gimana, Bu? kalau full house gimana, parkiran TIM kan kecil.  Tenang... sekarang TIM memiliki area parkir bawah tanah.  Wiw, aman kalau begitu.  Nah, tunggu apalagi... buruan beli tiketnya sekarang... gimana caranya?


BELI TIKET

Pemesanan tiket sudah bisa dilakukan melalui:

SITUS WEB            www.mammamiajkt.com
TELP.                       0813- 2587 5388
LANGSUNG           TEATER JAKARTA, TIM

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi www.mamma-mia.comwww.mamma-mia.com atau ikuti  Instagram @sgelive.id

Harga tiket normal mulai dari harga IDR 850K - IDR 2650K. Tapiii... ada kabar gembira lagi, bulan Maret s/d akhir April ada diskon untuk pemegang kartu kredit BCA sebesar 25% untuk tiket Gold - VIP, sedangkan untuk tiket Silver diskon 10% saja.  Tapi lumayan kaaan.

Sekali lagi buruan beli tiketnya sebelum kehabisan... berhubung pertunjukan ini hanya akan digelar sebanyak 16 pertunjukan saja. Nggak ngiler apa lihat foto-foto di atas?  Terbayang dong betapa megah dan kerennya pertunjukkan ini.  Hati-hati lho kehabisan tiket... soalnya nggak bisa diganti pakai tiket Planetarium, jadi kalau sampai kehabisan tiket selamat nangis di pojokan deh *hehehe*.

Sampai jumpa di sana ya... dancing queeeen... young and sweet... only seventeeen... dancing queeen...


Love,






STUDI KLINIS NENOIN MENGUJI MANFAAT KOMBINASI VITAMIN NEUROTROPIK UNTUK MENGATASI GANGGUAN NEUROPATI

$
0
0

Pernah nggak merasakan kaki kram setelah duduk lama? Atau kebas, sama sekali tak merasakan apa-apa, tapi di lain waktu merasa sakit di permukaan kulit? Saya pernah beberapa kali punya pengalaman seperti itu.  Menurut ahli penyakit saraf itu tanda-tanda gangguan pada saraf tepi.

Istilah medisnya Neuropati.  Definisi lengkapnya, Neuropati adalah kerusakan saraf yang disebabkan oleh penyakit, gaya hidup, trauma atau komplikasi dari suatu penyakit.

Saya mendapat pencerahan dan pengetahuan baru mengenai Neuropati ini di acara peluncuran Studi Klinis Nenoin 2018, yang diselenggarakan oleh Perdossi  (Persatuan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) dan PT Merck di Hotel Borobudur, pada tanggal 17 Maret 2018.

Dalam acara tersebut, hadir sebagai narasumber dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), Prof. Dr. Rima Obeid sebagai pakar Vitamin B dari Saarland Hospital University Jerman dan Ibu Anie Rachmayani sebagai perwakilan dari PT Merck.

Siapa saja yang berisiko terkena nuropati ini?  Jangan salah kita, Buibu yang di rumah aja juga berisiko lho.  Buibu kan sering juga melakukan kegiatan yang berulang seperti memasak, menjahit, dan mengendarai motor.  Kalau saya paling ya memasak, saya nggak suka menjahit atau mengendarai motor, tapi kebiasaan duduk sambil mengetik dalam waktu lama, ternyata bisa juga menyebabkan gangguan neuropati ini.  Wah!

Selain itu yang paling berisiko terkenan gangguan neuropati ini adalah penderita penyakit kronis seperti diabetes, terpapar racun seperti asap rokok, pecandu alkohol, faktor genetis, efek samping dari konsumsi obat-obat tertentu, hemodialisis, dan kekurangan gizi khususnya asupan vitamin B.

Tiga jenis vitamin B yang penting dikonsumsi untuk mengantisipasi gangguan kerusakan saraf tepi adalah:

Vitamin B1 yang berfungsi mengubah karbohidrat menjadi energi bagi tubuh, otak dan sistem saraf. 

Vitamin B6 adalah nutrisi penting untuk fungsi darah, kulit dan sistem saraf pusat.  Kekurangan vitamin ini menyebabkan anemia.  Konsumsi vitamin B6 yang baik dapat meningkatkan sistem transmisi saraf.

Vitamin B12 berguna dalam produksi sel darah merah.  Memulihkan dan menjaga sel saraf dari kerusakan.  Sifatnya larut dalam air.

Seandainya ketiga vitamin ini dibuat dalam bentuk tablet atau kapsul, repot kan kalau harus diminum satu per satu, terutama untuk orang-orang seperti saya yang minum tablet satu biji aja malasnya minta ampun deh, gimana harus minum lebih dari satu?

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang memberikan kecerdasan luar biasa pada orang-orang di lingkungan PT Merck dan PERDOSSI yang membuat terobosan baru melalui Studi Klinis Nenoin (Non-Intervensi), yang hasil akhirnya adalah fakta bahwa kombinasi vitamin neurotopik bermafaat untuk mengatasi kerusakan saraf tepi.

Prof. Dr. Rima Obeid  dari Saarland University Hospital (Jerman) mengatakan bahwa mengonsumsi kombinasi vitamin neurotropik ini lebih efektif dalam mencegah dan mengatasi kerusakan saraf tepi daripada mengonsumsi vitamin neurotropik tunggal.

Studi Klinis Nenoin 2018

Dalam presentasinya dr.  Manfaluthy Hakim, Sp.S(K) memaparkan bahwa Studi Klinis Nenoin ini dilakukan pada 411 penderita neuropati di 9 kota besar selama 12 minggu.  Studi ini diberikan kepada pasien dengan etiologi yang berbeda.  Etiologi itu maksudnya penyebab penyakitnya.  Jadi studi ini diberikan kepada pasien dengan penyebab gangguan neuropati yang berbeda-beda.

Setelah diberikan kombinasi vitamin neurotropik,  penderita neuropati mengalami pengurangan gejala neuropati yang drastis, seperti:

Rasa sakit berkurang
Rasa terbakar berkurang
Rasa kesemutan berkurang
Rasa kebas berkurang.

PT MERCK yang diwakili oleh Ibu Anie Rachmayani menyatakan komitmennya dalam mengkampanyekan kesaran akan Neuropati ini.  Studi Klinis Nenoin ini merupakan salah satu bukti konsistensi PT Merck dalam membangun komitmennya. 

Selain itu Merck juga berkomitmen untuk terus menjaga kualitas produk dengan memberikan produk kombinasi vitamin nurotropik terbaik dan terbukti secara klinis manfaatnya.

Periksa Kesehatan Sarafmu

Menurut dr. Luthfi kerusakan saraf tepi yang dibiarkan dapat menyebabkan gangguan fungsi motorik sampai terjadi kelumpuhan.  Hiii… ngeri dong.  Makanya jika sudah merasakan gejala neuropati yang mengganggu kegiatan sehari-hari, lakukan pemeriksaan. 

Dalam rangka kegiatan kampanye #LawanNeuropati MERCK mengadakan program edukasi, cek kesehatan dan senam saraf di 15 kota besar di Indonesia.  Nah, jika kebetulan melihat ada Neuropati check point di kotamu segera periksakan kesehatan sarafmu, gratis.  Kalau nggak ada ya datang aja ke instansi kesehatan terdekat.

Love,
Ina Inong

HARMONI 3 RODA PROGRAM CSR INDOCEMENT FOKUS PADA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR

$
0
0

Hari Rabu, tanggal 22 November lalu, jam setengah enam pagi saya sudah nangkring di boncengan Mas Gojek siap membelah jalan antara Bintaro – Sudirman.  Perasaan agak khawatir juga sih, soalnya langit tampak kurang bersahabat.  Dan benar saja, baru seperempat perjalanan kok berasa ada tetes-tetes air.  Mulut mulai komat-kamit merapal doa mohon agar hujan jangan diturunkan dulu sebelum sampai tujuan.  Kalau hujan cukup besar saya kan jadi harus berteduh, kemungkinan besar saya bakal telat sampai tujuan dan ditinggal rombongan.

Syukurlah rejeki mamak-mamak sholeha *pede tingkat tinggi*, doa pun dikabulkan.  Jalanan lancar dan hujan batal turun, saya sampai ke tujuan dengan selamat dan lebih cepat satu jam dari yang dijadwalkan.  Memangnya mau ke mana sih?  *hehe*. Saya mau ke Wisma Indocement, pada  hari itu saya dan teman-teman Blogger diundang oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) untuk mengunjungi salah satu kompleks pabriknya di Citeureup, Bogor. 

Setibanya saya di Wisma Indocement masih jam enaman, ya pasti belum ada yang datang lah kecuali Pak Security, jadi saya menunggu di kursi trotoar yang adem karena dinaungi tanaman rambat, sambil iseng motretin gedung-gedung *hobi baru setiap kali harus menunggu* sambil memperhatikan orang-orang yang lalu lalang. 

Mendekati jam tujuh pagi, saya beranjak menuju lobby.  Di tangga menuju lobby ada seorang perempuan dan seorang laki-laki yang saya curigai (dalam hati) sebagai anggota rombongan, tapi saya malu mau berkenalan duluan (belakangan baru tahu kalau mereka adalah Mbak Isnuansa dan Mas Gie).  Jadi saya membatalkan niat untuk masuk ke lobby dan berdiri saja tak jauh dari mereka.  

Tak lama kemudian anggota rombongan yang lain berdatangan.  Setelah genap berenam plus Mas Adhi sebagai Koordinator dan Mas Gilang dari Indocement, kami pun berangkat menggunakan bus kecil.  Menurut Mas Adhi sisa anggota rombongan akan dijemput di perjalanan, sebagian di Cibubur dan yang  lain di Cibinong.

Perjalanan menuju Citerurep lancar, kira-kira jam sepuluh kita sampai di Kompleks Pabrik Citeureup.  Kami singgah di Aula Guest House untuk berkenalan dan mendengarkan sambutan dari jajaran manajemen Indocement.


Rencana awal rombongan kami akan mengunjungi area pabrik Indocement, sayangnya pada saat itu sedang terjadi kendala teknis, sehingga harus dilakukan pekerjaan maintenance dan tidak memungkinkan ada visitor masuk ke area pabrik.  Akhirnya kunjungan kami kali ini fokus kepada program-program CSR (Corporate Social Responsibility) Indocement saja.

Pak Aditya Purnawarman, selaku CSR Department Head, menjelaskan sedikit gambaran program-program CSR Indocement.  Beliau juga bercerita awalnya “diterjunkan” ke bagian CSR ini.  Dengan nada bercanda, beliau bilang jangan-jangan dipindahkan untuk mengurus CSR  karena beliau orang Sunda, masyarakat Citerureup juga beretnis Sunda, maksudnya mungkin supaya pendekatannya lebih gampang dan nyambung.  Masuk akal juga sih 😀


sumber foto : murianews.com
Area pabrik Indocement ini terletak dekat dengan pemukiman penduduk.  Kondisi tersebut membuat Indocement harus mengelola pabrik dengan mempertimbangkan kenyamanan masyarakat.  Menurut Pak Aditya sekarang keadaannya jauh lebih baik karena penggunaan teknologi yang digunakan oleh Indocement pun semakin canggih, misalnya untuk menangkap debu Indocement menggunakan mesin penangkap debu elektronik, tingkat kebisingan pun sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah, dan pengelolaan emisi-emisi lain pun diusahakan semaksimal mungkin tidak lagi menjadi polusi yang mengganggu masyarakat sekitar.

Pak Aditya menjelaskan bahwa pilar program CSR Indocement yang dinamai Harmoni 3 Roda ini ada lima, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.  Tahun-tahun sebelumnya program CSR mereka lebih bersifat filantropi seperti beasiswa, sunatan massal, pengadaan hewan kurban dan pembuatan jalan akses, namun program CSR Indocement belakangan ini lebih menitikberatkan pada program pemberdayaan atau empowerment untuk masyarakat.


Jalan akses yang dibangun oleh Indocement.  Foto atas jalan raya di depan area pabrik yang digunakan untuk kepentingan
masyarakat.  Foto bawah jalan akses di wilayah belakang pabrik, untuk mengakomodir kemudahan masyarakat pedesaan
sekitar area pabrik.

Program-program seperti apa yang dilakukan oleh departemen CSR Indocement?  Supaya lebih jelas, Pak Aditya mengajak kami langsung ke lapangan. Bukan…. Bukan ke lapangan bola 😀 tapi ke lokasi-lokasi yang menjadi bagian dari program pemberdayaan tersebut.  

Ada 3 lokasi yang akan kami kunjungi yaitu area program Gerakan Tani Mandiri di Desa Leuwikaret,  Mata Air Cikukulu di Desa Lulut dan Kebun Tegal Panjang.  Sebelum berangkat kami harus menggunakan perlengkapan safety dulu yaitu vest dan helm.

PERJALANAN MENUJU DESA LEUWIKARET

Sebelum menuju area pabrik, kami melewati area guest house yaitu kompleks perumahan yang diperuntukkan untuk tamu-tamu perusahaan.  Kompleks guest house ini fasilitasnya cukup lengkap, selain aula yang tadi kami singgahi, tersedia fasilitas olah raga juga seperti lapangan sepakbola dan lapangan tenis.  Suasananya tenang dan asri karena banyak pohon-pohon besar yang mengisi area kosong.

Setelah melewati pintu gerbang guest house kami mulai melewati jalan utama area pabrik.  Perjalanan tour kami ini dipandu oleh Pak Jafar.  Di area pabrik depan kami ditunjukkan fasilitas yang dimiliki Indocement Citeureup plant ini,  seperti gedung administrasi,  masjid jami As-Salam,  training center, klinik yang dibuka untuk masyarakat sekitar juga.

Pintu gerbang menuju area pabrik

Kami juga melewati Plant 14, pabrik terbaru dari Indocement yang dilengkapi dengan mesin-mesin berteknologi mutakhir.  Kapasitas produksinya pertahun mencapai 4,4 juta ton.  Kemudian kami juga melewati pusat pengelolaan sampah.  Hasil akhir dari sampah itu dijadikan alternatif bahan bakar.  Memang penggunaannya baru mencapai 5-7% dari kebutuhan bahan bakar, tapi yang terpenting sudah ada upaya untuk turut menjaga lingkungan dan melaksanakan program zero waste.

Bengkel dan sentra usaha kreatif binaan program CSR Indocement
Setelah itu ada stasiun kecil, karena sebagian pendistribusian produk menggunakan jalur kereta api.  Kemudian ada bengkel motor.  Bengkel motor ini juga bagian dari program empowerment CSR Indocement.  Di sini dipekerjakan lulusan SMK dari masyarakat sekitar untuk menangani motor-motor yang dipergunakan sebagai alat transportasi di pabrik.  Berdampingan dengan bengkel ada pusat sentra usaha kreatif.  Pak Aditya sempat bercerita sedikit tentang usaha kreatif ini, di antaranya warga binaannya membuat kaleng-kaleng kerupuk mini.  Produk mereka ini pemasarannya selain ke Jakarta bahkan sudah merambah sampai ke Malaysia.

Karena ditingkahi dengan cerita-cerita dari Pak Aditya dan Pak Jafar yang seru, perjalanan menuju area penambangan di Quarry D pun tak terasa, tahu-tahu kami sudah sampai di pintu gerbang Quarry D.

Sebelum pintu masuk ada papan peringatan, jadi nggak sembarang orang bisa masuk ke area penambangan ini. Foto bawah
tampak alat-alat berat yang digunakan di tambang. Satu harga alat berat itu mencapai 2M lho.

GERAKAN TANI MANDIRI (GTM)

Ketika memasuki area Quarry D ini, saya merasa entah ada di mana, serasa bukan ada di Citeureup yang notabene masih cukup dekat ke kota besar.  Yang menakjubkan bus kami disambut oleh gerombolan kupu-kupu berwarna kuning dan putih dan kemudian buyar disibak laju bus.  Sempat menyesal nggak merekam momen indah itu.  Tapi menurut para ahli lingkungan, kupu-kupu adalah serangga yang paling rentan, jika mereka bisa hidup di satu tempat artinya tempat itu ekosistem tempat hidup mereka tidak rusak alias tidak ada pencemaran.

Kami masih melewati jalan menuju lokasi GTM.  Di sebelah kanan kami hutan jati yang mengisi area paska penambangan.  Ketika area tambang akan dibuka, Indocement menebang 4.000 pohon dan sekarang sudah dilakukan penanaman kembali sebanyak 14.000 pohon di area bekas tambang yang sudah non aktif.


Batu-batu sebesar ini adalah hasil blasting.  Jadi, proses penambangan itu pertamanya bukit kapur diblasting atau diledakkan
dengan bahan peledak, kemudian batu-batu kapur yang masih berupa bongkahan besar-besar dimasukkan ke mesin crusher atau mesin penghancur sampai menjadi kecil-kecil, baru dikirim ke pabrik untuk diproses.

Eh, tiba-tiba bus yang kami tumpangi berhenti dan kami pun harus menyambung perjalanan dengan berjalan kaki, untunglah jaraknya nggak begitu jauh. Hanya sekitar seratus meter dari tempat bus berhenti, sampailah kami di lokasi penanaman GTM.  Kami disambut oleh beberapa orang petani anggota GTM yang diketuai oleh Kang Tatang.  Ternyata penanaman di GTM ini dilakukan dengan cara mengisi area di lereng bukit.

GTM terletak di wilayah Desa Leuwikaret.  GTM merupakan bagian dari program reklamasi tambang yang sudah berjalan sejak tahun 2015.  Tujuan dibentuknya kelompok tani ini untuk mengurangi pengangguran dan penambangan ilegal oleh warga.  Sekarang anggota yang aktif ada 27 orang.

Foto kiri atas adalah hutan jati sepanjang area masuk ke tambang.  Foto kanan atas itu Kang Tatang yang pake singlet ^_^ dan teman-teman petani member GTM.  Foto bawah, Blogger-blogger yang antusias rela  menuruni lereng bukit demi melihat lahan hasil tanam bapak-bapak petani GTM. Kita harus berjalan dengan hati-hati, jangan sampai menginjak tanaman-tanaman yang baru tumbuh.

Luas total lahan yang disediakan untuk GTM adalah 18,6 H dan baru digunakan seluas 5 H.  Selain menyediakan lahan, Indocement juga menyediakan bibit tanaman, pupuk dan peralatan pertanian.  Kemudian memberikan pelatihan pertanian dan membantu pejualan produk pertanian.

Tanaman apa saja yang ditanam di lahan GTM ini? Rata-rata dalah tanaman hortikultura seperti cabai, pepaya, mentimun, kacang tanah, buncis, jahe merah dan lain-lain.  Cara bertanamnya menggunakan sistem tumpang sari.  Omset per bulan petani GTM mencapai 500.000 – 1.500.000 rupiah per orang tergantung jenis tanaman dan luas lahan yang dikelola masing-masing.  Tetapi tentu saja hasil panen juga tergantung pada musim, jika musim hujan akan lebih baik karena kebutuhan air tercukupi.

nah ini dia conveyor belt pengangkut batu-batu kapur menuju pabrik. Sekarang conveyor belt ini sudah menggunakan penutup supaya debu-debu kapur tidak beterbangan mengganggu penduduk sekitar.  Dan roda penggeraknya dibuat dari bahan yang tidak menimbulkan suara bising, jadi tingkat kebisingan bisa diminimalisir untuk menghindari polusi suara.

MATA AIR CIKUKULU

Ini adalah destinasi kedua.  Kami disambut gerbang dengan plang larangan.  Dan masuk bagi warga selain petugas.  Dan ketika saya melihat mata air itu, tahulah saya sebabnya kenapa harus ada plang larangan masuk.  Haduh melihat air jernih berwarna biru kehijauan itu, godaan buat terjun di udara yang panas itu tinggi sekali.  Tapi karena risiko kena jewer Pak Aditya, godaan langsung saya redam dengan foto-foto di sekitar mata air.

Ini dia sumber mata air Cikukulu yang bening berwarna kehijauan.  Duh, mengundang hasrat untuk nyebur aja deh.

Mata Air Cikukulu berada di wilayah Desa Lulut walau masih termasuk ke dalam area Quarry D.  Luas area konservasi mata air Cikukulu ini mencapai 5 hektar.  Dari mata air ini sebanyak kurang lebih 500 KK dari dua desa (Desa Leuwikaret dan Desa Lulut) memanfaatkan air dari sini untuk keperluan sehari-hari.  Untuk itu Indocement memfasilitasi dengan membangun pipanisasi air untuk warga kedua desa tersebut.

Tinggi permukaan airnya sedang rendah karena efek musim kemarau, sekarang sudah mulai masuk musim hujan, biasanya kedalamannya akan bertambah

Mata Air Cikukulu sudah memenuhi persyaratan kualitas air bersih sesuai dengan Permenkes No. 416/MEN.KES/PER/IX/1990 mengenai standar air bersih.  Uji kualitas air dilakukan setiap enam bulan sekali.

Mata air ini tidak pernah kering selama musim kemarau sekalipun.  Ketinggian mata air rata-rata 31,25 cm.  Pada musim kemarau tinggi mata air 15 cm, tetapi pada musim hujan ketinggiannya bisa mencapai 40 cm.  Untuk melindungi mata air ini, Indocement menetapkan zona larangan tambang serta melakkan penghijauan di sekitar mata air.



KEBUN TEGAL PANJANG

Setelah puas menikmati suasana Mata Air Cikukulu, kami melanjutkan perjalanan ke tujuan lokasi ketiga.  Di sini kami disambut oleh Pak Hilman selaku penanggungjawab pengelolaan Kebun Tegal Panjang. Pak Hilman ini lulusan IPB, jadi pengelolaan area reklamasi di Quarry D Citeureup plant Indocement ini memang nggak main-main, buktinya pengawasan pengelolaannya langsung ditangani oleh tenaga ahli di bidangnya.  Salut.

Kebun ini memiliki lahan seluas 12 hektar yang dikelola oleh seorang 2 orang tenaga pengawas dan 8 orang petani kebun.  Di lahan seluas 12 hektar itu ditanami oleh dua jenis tanaman, tanaman berbatang keras dan tanaman berbatang lunak.  Memasuki area  Kebun Tegal Panjang ini perasaan langsung damai.  Apalagi ada "saung" di tengah tanaman-tanaman hijau, kebayang nikmatnya duduk-duduk di situ sambil ngopi.


Sebelumnya area reklamasi ini ditanami pohon jarak, sekarang area kebun Tegal Panjang selain ditanami pohon jati juga ditanami berbagai jenis tanaman hias

Tanaman berbatang keras yang ditanam yaitu pohon jati.  Sedangkan area untuk tanaman berbatang lunak ditanami berbagai tanaman hias seperti pohon cinta, hanjuang, andong atau monstera.  Jangan salah lho, pohon cinta ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi.  Permintaan pasarnya cukup besar untuk memenuhi kebutuhan pengusaha-pengusaha bunga/tanaman hias di Rawa Belong, Jakarta.


Ini dia primadona di Kebun Tegal Panjang, si Pohon Cinta.  Permintaan tanaman hias ini datang dari pengusaha bunga dan tanaman hias, biasanya digunakan untuk dekorasi pernikahan.

Omset per bulan petani Kebun Tegal Panjang bisa mencapai 800.000 – 2.000.000 rupiah tergantung hasil panen dari pohon cinta dan tanaman hortikultur lainnya, yang ditanam di sela tanaman pokok. 

Di Kebun Tegal Panjang ini saya mendapat pengetahuan baru dan melihat langsung seperti apa pohon Kemiri Sunan dan Pohon Maja.  Apa yang menarik dari kedua pohon tersebut?  Yang menarik, buah dari kedua pohon tersebut dapat dijadikan bahan bakar alternatif.  Penelitiannya sedang dilakukan oleh pihak Indocement bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).  Semoga penelitiannya lancar dan sukses ya,  ibu-ibu macam saya ini menantikan banget lho alternatif bahan bakar yang murah, yang bisa menggantikan gas yang harganya semakin mahal itu *curhat detected*. 

Ini Aki Toni, maskotnya Kebun Tegal Panjang ^_^ Walau usia sudah senja tapi masih kuat dan aktif bekerja.  Aki Toni senang disuruh pose sama tanaman, gayanya udah kayak model ya. Yang kiri itu pohon markisa.  Di kebun ini juga ditanam tanaman buah sebagai tumpang sarinya. Kebanyakan sih pohon markisa dan pisang.  Foto kanan atas itu pohon Kemiri Sunan, yang bawah itu yang buahnya seperti jeruk bali itu pohon Maja.  Buah Maja ini kalau dijadikan bahan bakar, daya kerjanya lebih efektif dari batubara lho.

Palem Kuning salah satu jenis tanaman hias yang dibudidayakan di sini. Pendapatan dari hasil panen Kebun Tegal Panjang ini dibagi untuk pembiayaan program CSR dan upah tenaga petani pengelola lahan

Kesimpulannya sih program reklamasi ini dilakukan sebagai upaya untuk menghijaukan kembali area paska penambangan, selain itu tujuannya juga untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Upaya Indocement dalam memaksimalkan program CSR-nya ini sudah menuai penghargaan. Tahun 2016 lalu CSR Indocement mendapat penghargaan "Indonesia Green Awards" untuk empat kategori yaitu penyelamatan sumber daya air, pengembangan pengolahan bank sampah, pelestarian keanekaragaman hayati, dan pelopor pencegahan polusi seperti yang dilansir Murianews.com (25/05/2016).


Waduh nggak terasa obrolannya panjang sekali.  Walau panjang semoga cerita saya selama kunjungan ke lokasi program reklamasi Indocement di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor ini bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lain yang belum melakukan program CSR-nya secara maksimal.  Dan memberikan pengetahuan baru bagi teman-teman yang masih blank soal program CSR yang baik, sekaligus tulisan saya ini menjadi bukti bahwa program CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk itu nyata dan berkesinambungan.



Love,


STUDI KLINIS NENOIN UNTUK MENGUJI MANFAAT KOMBINASI VITAMIN NEUROTROPIK PADA PENDERITA NEUROPATI

$
0
0


Pernah nggak merasakan kaki kram setelah duduk lama? Atau kebas, sama sekali tak merasakan apa-apa, bahkan sampai merasa sakit di permukaan kulit? Saya beberapa kali punya pengalaman seperti itu.  Menurut ahli penyakit saraf itu tanda-tanda gangguan pada saraf tepi.


Istilah medisnya adalah Neuropati.  Definisi lengkapnya, Neuropati adalah kerusakan saraf yang disebabkan oleh penyakit, gaya hidup, trauma atau komplikasi dari suatu penyakit.




Siapa aja yang berisiko terkena nuropati ini?  Jangan salah kita nih ya, Buibu yang di rumah aja juga berisiko lho. Pokoknya kalau kita melakukan kegiatan yang berulang seperti memasak aja kan, bisa lho terkenan gejalaneuropati.  Apalagi kayak aku yang kerjaannya duduk sambil mengetik dalam waktu lama, ternyata bisa juga menyebabkan gangguan neuropati ini.  Wah!

Selain tadi yang berisiko rendah ada yang paling berisiko terkenan gangguan neuropati ini, yaitu penderita penyakit kronis seperti diabetes, terpapar racun seperti asap rokok, pecandu alkohol, faktor genetis, efek samping dari konsumsi obat-obat tertentu, hemodialisis, dan kekurangan gizi khususnya asupan vitamin B.

Kok paham banget sih kayaknya?  Iya, dong saya kan ditatar langsung oleh pakar-pakar Neuropati ini sebut saja dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K) dari PERDOSSI Jakarta, Ibu Anie Rachmayani dari MERCK dan nggak tanggung-tanggung narasumber yang satu ini datang langsung dari Jerman, Prof. Dr. Rima Obeid pakar vitamin B dari Saarland Hospital University. Saya berkesempatan mendengarkan pemaparan mereka mengenai Neuropati pada event peluncuran Studi Klinis Neoin 2018, pada tanggal 17 Maret lalu di Hotel Borobudur, Jakarta.

Sebelum pemaparan tentang Neuropati lebih jauh dan Studi Klinis Nenoin ini, terlebih dahulu Prof. Rima Obeid memberikan presentasinya mengenai vitamin B.  Mulai dari jenis-jenisnya sampai manfaat serta dampaknya pada tubuh jika kekurangan nutrisi yang mengandung vitamin B.  Dan yang dijadikan kombinasi vitamin neurotropik yang sudah diuji dengan Studi Klinis Nenoin ini adalah gabungan tiga jenis vitamin B, yaitu B1, B6 dan B12.

Apa sih manfaat dan fungsi ketiga jenis vitamin ini untuk tubuh kita, berikut ini saya rangkum aja ya, pemaparan Prof.  Rima dari slide yang ditampilkannya:

Vitamin B1, yang dikenal dengan sebutan thiamin ini, membantu mengkonversi karbohidrat menjadi glukosa untuk menghasilkan energi yang digunakan sebagai tenaga fungsi tubuh.  Kekurangan vitamin ini yang paling terkenal ya penyakit beri-beri, yang memberikan dampak pada gangguan fungsi jantung, sesak pernapasan, gangguan mata karena tubuh nggak bisa mengubah makanan menjadi bahan bakar.

Vitamin B6, istilah kimianya piridoksin ini manfaatnya ya banyak di antaranya mencegah penyakit jantung, meningkatkan energi untuk proses kesembuhan dan kekebalan tubuh, nutrisi otak dan saraf.  Kekurangan vitamin B6  dapat mengakibatkan kejang dan anemia sampai keterbelakangan mental pada bayi, sedangkan pada orang dewasa dapat menyebabkan anemia, kerusakan saraf dan linglung gejala alzheimer.

Vitamin B12, manfaat dari vitamin ini diantaranya menghasilkan daah merah, membantu aktivasi asam folat dan proses sintesis DNA, membantu melepaskan energi dari makanan, membantu kesehatan saraf, kulit dan mata.  Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan keluhan ringan seperti pusing, cepat lelah dan lemas, dan gejala neuropati seperti kesemutan dan mati rasa. Untuk manula kekurangan vitamin ini dapat mengakibatkan demensia.

Nah, sekarang jelas kan mengapa tiga jenis vitamin B ini yang disatukan menjadi vitamin neurotropik untuk mengobati Neuropati, karena manfaat ketiganya merujuk ke kesehatan sistem saraf. Dan menurut Prof. Rima lagi mengonsumsi ketiga vitamin ini sekaligus lebih efektif mengantisipasi dan mengobati neuropati.

Terus sebetulnya Studi Klinis Nenoin ini apa sih? Mari lanjut penuturan saya ya pembacaaa...

Studi Klinis Nenoin 2018

Dalam presentasinya dr.  Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat, memaparkan bahwa Studi Klinis Nenoin ini dilakukan pada 411 penderita neuropati di 9 kota besar selama 12 minggu.  Studi ini diberikan kepada pasien dengan etiologi yang berbeda.  Etiologi itu maksudnya penyebab penyakitnya.  Jadi studi ini diberikan kepada pasien dengan penyebab gangguan neuropati yang berbeda-beda.

Bagan Sistem Saraf - sumber: presentasi dr.Manfaluthy Hakim, Sp.S(K)

Setelah melalui serangkaian protokol pra-uji klinis,  pasien mulai diberikan kombinasi vitamin neurotropik dengan kompisisi B1 100 mg, B6 100 mg, B12 5mg dan diobservasi secara berkala.

sumber : bahan presentasi dr.  Manfaluthy Hakim, Sp.S(K)

Setelah diberikan kombinasi vitamin neurotropik selama 14 hari, hasil yang signifikan terlihat dari hasil observasi pasien.  Gejala neuropati seperti kesakitan, rasa seperti terbakar, kesemutan, kebas sampai mati rasa berkurang.  Dan dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan perawatan lanjutan.

Bagaimana peran MERCK dalam usaha mengatasi dampak negatif Neuropati di masyarakat?  Ibu Anie Rachmayani, Associate Director Marketing Consumer Health, PT Merck Tbk, mengungkapkan bahwa MERCK sudah berkiprah mengkampanyekan #LawanNeuropati ini sejak tahun 2014.  Tahun 2018 ini disebut sebagai tahun solusi total #LawanNeuropati, untuk itu MERCK mendukung sepenuhnya Studi Klinis Nenoin ini.  

Tahun 2018 ini MERCK mencanangkan kegiatan kampanye terintegrasi #LawanNeuropati, dengan cara memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan Neuropati.  Tujuannya, meningkatkan kualitas hidup masyarakat untuk hidup sehat lebih lama dengan melakukan pencegahan dan deteksi dini Neuropati.

MERCK juga berkomitmen untuk terus menjaga kualitas produk dengan memberikan produk kombinasi vitamin neurotropik terbaik dan terbukti secara klinis manfaatnya.

Periksakan Kesehatan Sarafmu

Menurut dr. Luthfi kerusakan saraf tepi yang dibiarkan dapat menyebabkan gangguan fungsi motorik sampai terjadi kelumpuhan.  Hiii… ngeri dong.  Makanya jika sudah merasakan gejala neuropati yang mengganggu kegiatan sehari-hari, lakukan pemeriksaan. 

Dalam rangka kegiatan kampanye #LawanNeuropati MERCK mengadakan program edukasi, cek kesehatan dan senam saraf di 15 kota besar di Indonesia.  Nah, jika kebetulan melihat ada Neuropati check point di kotamu segera periksakan kesehatan sarafmu, gratis.  Kalau nggak ada ya datang aja ke instansi kesehatan terdekat.  Nggak sakit kok, cuma diketok-ketok lututnya, dicubit-cubit, ditusuk telapak kaki tapi bukan pake tombak kok... jadi aman.  

Yuk, sayangi tubuh mulai dari sekarang, bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?



Love,

KIAT WANGI SEPANJANG HARI SAAT BERAKTIVITAS DI UDARA PANAS ALA LAUDYA CYNTHIA BELLA

$
0
0

Pertama-tama saya mau bilang terima kasih untuk penemu formula softener dan pewangi pakaian.  Inovasi ini bikin saya bahagia lho, asli!  Soalnya saya tipe orang yang happy kalau mencium aroma harum pada clothing. Moment terhappy saya kalau pas lagi me-time-an sederhana yang cuma tidur-tiduran di kasur tapi pas seprai, sarung bantal dan bedcover-nya baru ganti, mencium aroma harum yang segar dari pewangi itu bikin nyaman dan rileks.

Apalagi baju, ya kan? Oh, saya ngaku kesel banget sama asisten yang nggak bisa mencuci baju dengan baik dan benar. Kriteria saya sih gampang kalau pilih asisten, siapa pun yang bisa mencuci baju dengan baik dan benar, yang ditandai dengan baju-baju memancarkan aroma wanginya saat dijemur dan pas selesai disetrika masih berbau harum, itu tandanya anda lulus!

Tapi, sebetulnya itu aja nggak cukup.  Kadang saya harus siapin parfum juga kalau ada kegiatan di luar rumah, apalagi pas udara lagi panas-panasnya.  Sebab aroma wewangian dari softener dan pewangi baju kadang nggak awet, alias kena udara lembab, keringat dan terik matahari bye bye deh harumnya.  

Masalahnya, kalau udara panasnya to the max banget ya parfum juga nggak bakal menolong, malah bisa-bisa nambah runyam masalah karena aromanya yang makin menyengat.  Dan, e... e... eeeh... masalah serupa ternyata dialami juga oleh seorang artis cantik favorit (saya sejak dia masih remaja) dan baru dipersunting seorang pria yang ganteng pula, dan kini bermukim di Malaysia, siapa lagi kalau bukan Laudya Cynthia Bella.


Saya bertemu dengan perempuan yang piawai berakting ini di acara blogger gathering bersama Downy.  Rupanya Bella baru ditunjuk menjadi Brand Ambassador Downy Indonesia. Beneran, ini bukan hoax, soalnya yang bilang seperti itu adalah Mr.  Louie Morante sendiri selaku Regional Brand Communications P&G Asia Fabric and Home Care, perusahaan yang menaungi Downy Indonesia.

Acara seru yang diselenggarakan tanggal 27 Maret 2018 di Eastern Opulence, sebuah restoran di bilangan Kebayoran Baru Jakarta Selatan ini, menampilkan Bella sebagai bintang tamu di acara talkshow bersama dengan Mr. Louie Morante dan Mbak Mustika dari Downy Indonesia.

Dalam talkshow itu, Bella menceritakan pengalamannya seperti yang sudah saya bahas sedikit di atas.  Sebelumnya, Bella selalu memakai parfum untuk melengkapi penampilannya.  Menurutnya, tampil wangi dan segar sepanjang hari itu penting banget apalagi ketika sedang bekerja atau harus bertemu klien.  Seperti yang kita ketahui, mojang asal Bandung ini kan belum lama berhijab. Dia suka menyemprotkan parfum di jilbabnya, maksudnya sih supaya aromanya enak gitu pas cipika cipiki. Tapi kenyataannya, aroma parfum di jilbab itu malah mengganggu apalagi kalau sudah kena terik matahari. Malah tambah menyengat kan, bo... yakali parfum kan mengandung alkohol.

Varian fragrance yang menjadi favorit Bella itu Mystique.  Kalau pengen harumnya seperti Bella pakai Downy "rasa" ini ya ^_^

Lalu, berkat ibunya, Bella menemukan cara yang tepat supaya bisa tampil fresh dan wangi sepanjang hari walau harus berpanas-panasan, sang Mama yang sangat perhatian pada puterinya ini, menyuruh asistennya menggunakan Downy sebagai pengharum pakaian setiap kali mencuci baju Bella. Hasilnya, baju Bella tetap harum sepanjang hari tanpa perlu menyemprotkan parfum lagi.

Kok bisa begitu?  Nah, sekarang giliran Mr. Morante lagi nih yang menjelaskan.  Pria berkebangsaan Filipina ini berbagi rahasia formula Downy, kenapa  keharumannya bisa bertahan lebih lama.  Rahasianya, formula Downy baru mengandung semacam bubbles yang menyimpan wewangiannya itu.  Jadi, kalau baju atau kerudung kita diusap atau digosok, si bubbles ini akan bereaksi dan fragrancesnya itu keluar lagi.  Makanya pas banget kan kalau jargon Downy sekarang #MakinPanasMakinWangi... asyeeek.
Downy Parfum CollectionTM Baru dengan Teknologi Tahan Panas diciptakan untuk merayakan semangat para wanita Indonesia yang tak pernah padam dalam menghadapi suhu udara panas setiap harinya. Kami percaya, rangkaian Downy Parfum CollectionTM terbaru ini mampu melengkapi gaya hidup wanita Downy yang dinamis dan membuat pengalaman mereka dalam membersihkan dan menyiapkan pakaian terasa lebih menyenangkan. Wangi yang tahan lama, bahkan di bawah cuaca terberat dan terpanas sekalipun, benar-benar mencerminkan semangat dan kecantikan sejati para wanita yang tak pernah padam. (Source: Louie Morante, Regional Brand Communications P&G Asia Fabric Care and Home Care dilansir dari portal berita online)
Eh, lagi-lagi ini bukan hoax.  Mr. Morante yang aslinya kocak banget sampai mendemonstrasikan langsung lho, untuk membuktikan bahwa Downy nggak bohong... hehe... aslik! Pria yang humoris ini rela menyetrika sendiri di depan Buibu yang haus fakta bukan hoax ini.


Bagian yang paling berkesan dari acara ini, yaitu bikin video bareng Bella.  Jadi semua peserta yang hadir dibagi dalam enam kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang.  Setiap kelompok diberi tugas membuat video bersama (((Laudya Cynthia Bella))) dengan tema yang berbeda.  Puas banget sama video kelompok saya, temanya meminta kiat dari Bella tampil fresh dan wangi walau harus syuting di bawah terik matahari, dan hasilnya kocak banget.  Saya kagum sama sosok Bella ini karena sabar dan humble banget.  Bayangin aja ngeladenin enam kelompok buibu yang rata-rata rempong di tengah udara yang pada hari itu garang banget panasnya kan butuh kesabaran tingkat tinggi, tapi senyum perempuan berdarah Minang ini nggak pernah lepas tersungging di bibirnya.

link aktif : https://www.instagram.com/p/Bg0Q3Uzgkkd/?taken-by=inongina

Kolaborasi Bella dengan kelompok lain
Ya pokoknya gitu deh pengalaman saya seru-seruan bareng neng geulis cintanya Engku Emran ini.  Pengen tampil fresh dan wangi sepanjang hari saat beraktivitas seperti Bundanya Aleesha? Segera cus jemput Downy di minimarket/supermarket terdekat ya, pilih varian dengan aroma yang paling kamu suka.  Saya sih sudah.


Love,

WAJIB DICOBA, INILAH 6 TEMPAT MAKAN TERBAIK DI MAKASAR

$
0
0
sumber : selerarasa.com


Apa yang bikin saya tertarik pada Sulawesi Selatan? Baju Bodo, yes hahaha... saya punya minat khusus nih sama pakaian daerah di Indonesia, yang jadi favorit saya selain kebaya ya baju bodo inilah, menurut saya ide desainnya keren, dipadukan dengan kain-kain sutera bugis dengan warna-warna cerah yang cantik banget, ah bikin saya pengen berkunjung ke Makassar.

Selain kecantikan budaya, ada satu lagi yang bikin saya penasaran ingin mengunjungi suatu tempat, apalagi kalau bukan kulinernya. Yaiya banget saya doyan jajan, jadi harus dong nyicip makanan khas di daerah yang saya kunjungi. 
Coto makassar adalah makanan khas dari kota Makassar yang sudah tidak asing lagi. Bukan hanya di Makassar, jenis makanan berkuah ini juga cukup populer di kalangan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia. Tampilannya memang sangat menggiurkan. Rasanya pun lezat karena dimasak dengan rempah-rempah terbaik.

Selain coto makassar, ada banyak makanan enak lain yang berasal dari kota ini. Sebut saja, pallubasa, sop konro, pisang epe, dan es pisang ijo. Nah, jika Anda berencana untuk berkunjung ke Makassar, jangan lupa mencicipi makanan-makanan ini, ya. Berikut 6 restoran terbaik yang menyajikan berbagai makanan khas kota Makassar.

1. Coto Nusantara 

Restoran yang terletak di Jl. Dr Ratulangi No. 35 ini menawarkan berbagai makanan lokal Indonesia, khususnya Makassar. Restoran ini bisa dikunjungi mulai pagi hingga malam hari. Menariknya, sajian coto makassar dimasak dengan kayu bakar sehingga rasanya lebih enak. 

Rasanya juga lebih kaya dan lezat karena bumbu-bumbu yang digunakan spesial. Nah, bagi Anda yang ingin menikmati coto makassar langsung dari kota asalnya, Coto Nusantaralah tempat terbaik yang dapat didatangi.

2. Pallu Basa Serigala

Tempat makan yang satu ini terletak di Jl. Serigala No. 54. Meskipun hanya berbentuk warung tenda, makanan yang disajikan sangat populer dan menjadi buruan wisatawan. Pallu Basa Serigala menawarkan berbagai makanan yang lezat dan sangat direkomendasikan.

Bagi Anda yang menyukai pallubasa, makanan lokal Makassar yang berkuah kental dan gelap, datang saja ke sini. Bukan hanya kuahnya, daging yang disajikan pun terasa lebih lembut dan kaya rasa.

3. Rumah Makan Seafood Apong 

Rumah makan ini terletak di Pannakukang, Jl. Boulevard No. 52. Anda bisa berkunjung ke tempat ini untuk menikmati olahan seafood-nya yang menggoyang lidah. Ada banyak pilihan menu seafood yang bisa Anda coba, mulai dari kepiting, udang, hingga berbagai olahan ikan laut lainnya. Ada pula menu andalan ikan kudu-kudu, yaitu menu wajib yang perlu dicoba saat berada di Makassar.

4. Sop Konro Karebossi

Sop Konro Karebossi terletak di Jl. Gunung Lampobattang No. 41. Menu menarik yang bisa Anda coba adalah sop konro bakar dengan saus kacang. Rasanya gurih dan manis secara bersamaan di lidah. Anda bisa berkunjung ke tempat ini untuk menikmati makan siang yang menyenangkan.

5. New Dinar Seafood

Tempat makan lain yang wajib Anda datangi saat berlibur ke Makassar adalah New Dinar Seafood. Restoran ini terletak di Jl. Lamadukelleng No. 26. Restoran ini menawarkan berbagai olahan seafood yang lezat. Di sini, Anda bisa menikmati makan siang dan makan malam. Restoran dibuka mulai 11.00 WIB hingga 22.00 WIB setiap hari. 

6. Kampoeng Popsa

Jika Anda ingin menikmati makanan dengan suasana yang menarik, Anda bisa berkunjung ke Kampoeng Popsa yang terletak di Jl. Penghibur. Kafe ini menawarkan suasana outdoor yang enak untuk bersantai bersama keluarga. Terletak di sekitar Rotterdam Fort dan Pantai Losari membuat tempat makan ini sangat strategis. Jadi, Anda bisa sekaligus berkunjung ke beberapa objek wisata di Makassar.

Demikian 6 tempat wisata kuliner di Makassar yang tak boleh Anda lewatkan. Jangan lupa, jika ingin menghemat bujet, pilihlah penginapan yang terjangkau. Airyroom menawarkan banyak alternatif hotel murah di Makassar sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang.


Meskipun murah, Airy dan jejaring hotel ini berkomitmen memberikan yang terbaik kepada wisatawan. Anda pun akan dimanjakan dengan berbagai fasilitas menarik, termasuk cara pembayaran yang lebih fleksibel. Jadi, kapan Anda berkunjung ke Makassar? Bareng, yuk ^_^

Love,



KAIN-KAIN CANTIK DARI KAKI PEGUNUNGAN KENDENG

$
0
0


Jika kamu mengunjungi pameran kerajinan lokal, produk apa yang paling menarik perhatianmu?  Kalau saya kain-kain khas Nusantara, terutama kain tenun.  Bisa jadi saya ketularan Mamih.  Sejak kecil saya terbiasa dengan pemandangan tumpukan kain batik di lemari Mamih.  Kain batik tulis yang sebagian besar adalah batik tulis khas Jawa Barat.  Hmmm... rasanya saya masih ingat aroma khas yang menguar dari tumpukan kain batik itu.  Mamih mengikuti kebiasaan turun-temurun dari ibu dan nenek-neneknya, yes, perempuan Sunda jaman dulu punya kebiasaan menyelipkan bunga melati, mawar, tanjung atau kenanga di balik tumpukan kain-kain mereka.  Pengharum alami.

Kain ulos tentu saja Mamih punya, walau berdarah Sunda tetapi karena menikah dengan pria Batak, Mamih mendapat hadiah ulos dari Ompung. Mamih juga mengoleksi kain-kain lain seperti berbagai jenis songket, kain Bugis, kain Sumba, tenun Bali dan lain-lain. Kain-kain itu dibeli sendiri saat berkunjung ke daerah yang bersangkutan, tapi kebanyakan sih dari oleh-oleh ^_^.  

Dan ketika saya mendapat kesempatan berkunjung ke event pameran Telkomcraft Indonesia di Jakarta Convention Center yang berlangsung tanggal 22 - 25 Maret 2018 lalu, minat saya seperti mendapat ruang.  Begitu masuk ke area lobby, mata saya langsung dimanjakan pemandangan indah berupa jejeran kain-kain cantik dari berbagai daerah di Indonesia.

sumber foto : koleksi pribadi

Oh, segera saya menelusuri booth-booth kain tenun di sana. Menikmati paduan warnanya, merasakan teksturnya, menghirup aromanya, sambil bertanya-tanya dalam hati cerita apa yang mengikuti setiap helai kain ini.  Sampai kemudian langkah saya terhenti di depan satu booth.  Saya tertegun melihat satu sosok lelaki yang mengenakan setelan khas berupa baju dan celana komprang berwarna hitam, lengkap dengan ikat kepala berwarna biru terang dan tidak memakai alas kaki.  Ah, Urang Kanekes...


Bagi masyarakat di luar wilayah Banten, mugkin kurang familiar dengan sebutan Urang Kanekes atau orang Kanekes, tapi kalau mendengar kata Baduy pasti langsung tahu.  Yap, suku Baduy adalah sebutan lain untuk Urang Kanekes, masyarakat adat yang hidup berkelompok di wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tepatnya di kaki Gunung Kendeng.

Mereka terbagi menjadi tiga kelompok masyarakat, yaitu Tangtu atau lebih dikenal sebagai suku Baduy Dalam, kelompok ini yang masih memegang teguh adat, yang kedua adalah Panamping atau suku Baduy Luar, mereka tinggal di luar wilayah Baduy Dalam.  Kehidupan sehari-hari mereka sudah dipengaruhi oleh kehidupan moderen termasuk teknologi. Contohnya, mereka mulai memakai pakaian yang umum dikenakan masyarakat sehari-hari, ketika bepergian juga sudah menggunakan alat transportasi tidak lagi berjalan kaki. Kelompok ketiga adalah Dangka, orang-orang yang tinggal di luar kedua wilayah baik Baduy Dalam maupun Baduy Luar.  

Istilah "Baduy" datang dari peneliti-peneliti Belanda yang melihat cara hidup mereka yang nomaden dan cara berpakaian mereka yang menggunakan kain hitam-hitam mirip suku Badawi di Arab, sejak saat itu sebutan Baduy menjadi lebih populer.

Ciri khas masyarakat Baduy Dalam selalu mengenakan pakaian hitam-hitam atau hitam-putih dan ikat kepala putih, sedangkan ciri khas masyarakat Baduy Luar memakai baju biru gelap (kehitaman) dengan ikat kepala batik khas Baduy. (sumber foto: koleksi pribadi)

Mengapa ketika melihat sosok Urang Kanekes di booth pameran itu saya merasa seperti melihat saudara jauh?  Jawabannya, karena saya sudah menghabiskan separuh umur di tanah Banten. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari melihat Urang Kanekes ini berjalan beriringan di tengah udara panas kota Serang yang menyengat tanpa alas kaki, sambil menyandang koja berisi botol-botol madu.

Masyarakat Kanekes hidup dengan mengandalkan alam.  Untuk memenuhi kebutuhan pangan, mereka bercocok tanam, menangkap hewan liar, dan menangkap ikan di sungai. Mereka juga membuat barang-barang untuk menunjang kegiatan sehari-hari, mulai dari sandang, peralatan rumah tangga, peralatan berkebun dan lain-lain.  Dengan demikian, masyarakat Kanekes atau Baduy ini bisa dibilang adalah pengrajin alami.

Ketika melihat-lihat ke dalam booth bertajuk Baduy Craft, saya mengalami wow moment melihat bentangan kain-kain tenun dengan warna dan corak yang cantik.  Waaah... saya merasa kudet alias kurang update, setahu saya kain tenun khas Baduy itu hanya berwarna putih, hitam dan biru gelap.  Tapi sekarang, woaaah... kok keren-keren banget.  

sumber foto : koleksi pribadi

BADUY CRAFT

Perkenalan saya dengan Narman Nasinah, pemilik Baduy Craft, membawa saya pada kisah panjang tentang kain tenun khas Baduy ini.  Tetapi kondisi saat pameran tidak memungkinkan Narman mengobrol lama karena kesibukannya melayani pengunjung booth. Ternyata banyak juga pengunjung yang tertarik pada kerajinan-kerajinan khas Baduy, terutama kain tenun dan aksesoris berupa gelang dari rotan dan anyaman benang. Keren.

Dalam obrolan lanjutan via telepon, pemuda berusia 26 tahun ini menceritakan kisah jatuh bangunnya selama menekuni usaha kerajinan khas Baduy yang sudah dijalaninya selama 4 tahun.  Walau Baduy sudah menjadi destinasi wisata dan banyak juga wisatawan dari dalam dan luar negeri yang berkunjung, tetap saja Narman merasa kesulitan ketika menawarkan produknya.


Produk kerajinan Baduy ternyata banyak diminati. (sumber foto : koleksi pribadi)

Pada tahun 2016 sejarah tertulis di tanah Baduy. Desa Ciboleger (masih kawasan Baduy) menjadi tujuan akhir program Kampung UKM Digital yang diprakarsai oleh PT Telkom Indonesia.  Dengan demikian Desa Ciboleger menjadi Kampung UKM Digital ke-300 (terakhir).

Berkat program ini, usaha Narman pun menemukan titik terang.  Pada bulan November tahun 2016, Narman mengukuhkan usahanya di bawah bendera Baduy Craft. Narman mulai belajar menggunakan media sosial dan membuat website untuk memasarkan produknya.  Promosi produk dengan memanfaatkan teknologi digital berdampak besar pada usahanya. Produk-produknya terutama kain tenun banyak dilirik peminat dari dalam maupun luar negeri.

Pantas saja, ketika saya menelusuri berita soal kain tenun Baduy, saya menemukan artikel tentang seorang perancang busana bernama Amanda Indah Lestari yang membawa kain tenun Baduy ke kancah mode internasional.  Tahun lalu, Amanda membawa busana rancangannya yang menggunakan kain tenun Baduy ke acara London Fashion Week dan Paris Fashion Week.  Wow!

Bisa jadi hal ini yang membuka wawasan peminat asing terhadap kain tenun khas Indonesia dan berdampak pada permintaan yang cukup tinggi terhadap kain tenun Baduy.  Seperti yang diakui Narman dengan nada malu-malu, dia yang dulunya hanyalah seorang pengrajin kecil sekarang menjadi Top Seller di Instagram.  Hebat.  

Jalan lain yang dirasakan manfaatnya oleh Narman dalam membangun usahanya adalah menjadi UKM binaan Telkom.  Dia mengakui banyak manfaat yang didapat setelah bergabung menjadi binaan Telkom selama setahun belakangan ini, di antaranya pengarahan dalam mengembangkan suatu produk, manajemen atau cara mengelola sebuah usaha dan tentu saja promosi.  Pemuda yang tidak pernah mengenyam bangku sekolah formal ini, sangat merasakan keuntungan dari kesempatan mengikuti pameran-pameran yang disponsori oleh PT Telkom Indonesia, produknya menjadi semakin dikenal oleh masyarakat.

Yang disampaikan Narman ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Bapak Aulia Ersyah Marinto, CEO BLANJA.com, di acara talkshow ketika pameran berlangsung. Beliau menjelaskan bahwa PT Telkom Indonesia memiliki komitmen untuk membantu pemasaran produk-produk UKM Asli Indonesia yang berada di bawah binaannya melalui marketplace BLANJA.com.  Ukm-ukm binaan ini wajib membuat toko online di BLANJA.com, tidak hanya sampai di situ, mereka juga wajib mengurus toko oline-nya dengan baik. Seperti halnya toko offline yang punya etalase, mereka harus rajin mengupdate foto-foto produk mereka.  BLANJA.com memiliki landing page yang diberi judul "Asli Indonesia", yang memuat semua produk-produk khas dalam negeri dari seluruh pelosok.







Berapakah harga kain tenun Baduy yang dijual oleh Baduy Craft?  Narman memberi bocoran sebagai berikut:

  • Syal kecil dibandrol dengan harga 40 ribu.
  • Syal berukuran sedang dibandrol dengan harga 70 ribu.
  • Selendang / pashmina dibandrol dengan harga 150 ribu - 200 ribu.
  • Kain lebar dibandrol dengan harga 350 ribu.
  • Kain lebar dengan pewarna alami dibandrol dengan harga 700 ribu.

Kain yang menggunakan pewarna alami cenderung berwarna gelap.  Pewarna alami yang digunakan tentu saja
berasal dari alam sekitar seperti lumpur hitam, kulit pohon mahoni, secang, reungrang, daun tarum (indigo),
daun puteri malu, jawer kotok dan lain-lain. (sumber foto : koleksi pribadi)

Dibandingkan dengan kain-kain tenun dari daerah lain yang sederhana sekali pun, harga kain tenun Baduy ini jauh lebih murah.  Padahal prosesnya kurang lebih sama, butuh keterampilan dan usaha yang tidak mudah.  Informasi dari Narman, pengerjaan satu helai kain tenun ukuran besar itu bisa mencapai 1-2 bulan, karena sebetulnya pekerjaan menenun itu hanya sambilan saja, mengingat tujuan awal menenun kain hanya untuk memenuhi kebutuhan sandang sendiri. 

Sekarang kain tenun mereka memiliki nilai ekonomi dan bisa dijadikan sumber penghasilan.  Narman meminta meminta perempuan-perempuan desa yang memiliki keterampilan menenun untuk terus menenun, walau ya harus sabar karena menenun akan mereka lakukan setelah pekerjaan rumah tangga selesai dan ada waktu luang jika tidak ada pekerjaan yang mendesak di kebun atau huma

Sejak usia dini perempuan Baduy sudah diajari menenun.  Rata-rata di usia 9 tahun mereka sudah bisa membuat satu helai kain lebar.  Keterampilan menenun ini dijadikan tolak ukur transisi dari fase anak-anak ke fase dewasa.  Seorang perempuan Baduy yang pandai menenun dinilai sebagai individu yang penyabar, bertanggjung jawab, pekerja keras dan disiplin.  Perempuan Baduy yang tidak pandai menenun dianggap belum layak menikah karena dianggap tidak memiliki sifat-sifat tersebut. (sumber foto : koleksi Narman Nasinah)

Dengan nada bercanda, Narman bilang seandainya kaum lelaki Baduy boleh menenun, mereka dengan senang hati akan membantu supaya ketersediaan kain tenun menjadi banyak. Tetapi menenun untuk kaum lelaki Baduy adalah hal tabu. Dalam adat masyarakat Baduy, menenun hanya boleh dilakukan oleh perempuan saja, jika sampai ada lelaki yang melakukan pekerjaan ini niscaya sifat dan tingkah lakunya akan berubah seperti  perempuan. Aiii... siapa yang mau kan, booo....


Baduy Craft menampung kain-kain tenun dari pengrajin lain dengan sistem beli putus atau bagi hasil. (sumber foto : koleksi Narman Nasinah)

FILOSOFI

Bagi Urang Kanekes, kain tenun bukan hanya sebagai identitas.  Kain tenun hasil kerja tangan-tangan perempuan mereka adalah simbol kesederhanaan.

Kesederhanaan dipercaya akan membawa kita pada kenyamanan, kedamaian dan kesejukan hati. Hidup bersahaja dekat dengan alam adalah fakta yang melekat pada masyarakat Baduy. Melalui selelmbar kain tenun, Baduy ingin menyampaikan bahwa kesederhanaan bukanlah suatu ketertinggalan, melainkan pencapaian yang luar biasa.

Ternyata ada nilai filosofis yang terkandung  di setiap helai kain yang murni dihasilkan dari pekerjaan tangan dengan bantuan alat tenun sederhana dari kayu.  Ketika Narman menyampaikan hal itu, ada yang memercik di hati.

Percikan rindu menikmati pagi di kaki pegunungan Kendeng. Duduk-duduk santai di sosoro ketika kabut masih tampak samar menyelimuti puncak-puncak gunung, sambil menyesap kopi Baduy yang konon rasanya tidak kalah dari robusta Brazil.  Sementara di samping saya, seorang perempuan sibuk dengan pakara tinun, kedua tangannya sibuk mengatur bilah-bilah papan benang, memadukan warna sambil membentuk motif-motif geometris khas Kanekes.



Love,




Keterangan:

1. Koja : tas anyaman dari rotan
2. Huma : ladang tempat menanam padi
3. Sosoro : bagian depan rumah (teras)
4. Pakara tinun : alat tenun

BIASAKAN MENGHARGAI PENCAPAIAN ANAK SEKECIL APAPUN AGAR ANAK TUMBUH DENGAN BAHAGIA

$
0
0


Seorang perempuan, setelah memiliki anak bakal disebut sebagai Ibu, apa pun statusnya: "hanya" ibu rumah tangga atau ibu yang bekerja. Bedanya adalah keberhasilan di antara keduanya dalam membangun premium bonding moment atau momen kebersamaan dengan anak-anaknya.  Jadi, mari sudahi saja war full time mother vs working mom itu, mendingan fokuskan perhatian ke anak aja. Setuju?

Mengapa momen kebersamaan dengan anak itu penting, Mom? Karena momen kebersamaan yang sukses antara ibu dan anak, berdampak pada pertumbuhan si anak itu sendiri.  Bisa dibilang momen kebersamaan itu fase untuk membangun pondasi psikologis anak. Anak akan tumbuh lebih bahagia dan memiliki karakter yang positif. Dan urusan membangun momen kebersamaan dengan anak itu bukan monopoli ibu rumah tangga saja, lho, semua ibu yang bekerja pun bisa melakukan hal yang sama, jika ada willing-nya tentu saja ^_^ nggak kehalang sama alasan sibuk dengan pekerjaan atau kecapean setelah pulang kerja.

Caranya bagaimana, Mom?  Nggak berat, di dunia ini nggak ada yang berat kok kecuali rindunya Dilan pada Milea *halah*, coba Mom nilai sendiri yang seperti ini berat nggak untuk dilakukan bersama anak kita;

1.  Membangun momen kebersamaan dengan anak betapapun kecilnya dalam rutinitas sehari-sehari.

Jangan jadikan cucian berember-ember itu kambing hitam kurangnya kebersamaan dengan si Kecil, Mom. Ajak anak ikut menjemur pakaian, bermain petak umpet di antara pakaian-pakaian bisa jadi permainan yang menyenangkan untuk anak. Bersembunyi di antara kain-kain yang harum, bagi anak mungkin seperti bersembunyi di antara tirai-tirai istana... *itu mah saya kali ya yang imajinasinya suka kemana-mana*.  Tapi ini beneran lho, based on true story, si Kembar saya waktu balita susah mandi, jadi suka saya ajak keliling-keliling rumah dulu pura-pura piknik mencari laut... pas depan kamar mandi teriak, "Wooow... itu dia lautnya, airnya seger banget... ayo kita berenang...." dan si Kembar pun membuka bajunya dengan sukarela dan bersemangat mandi pagi 😂

Yakali gampang banget ngatur waktunya kalau di rumah terus, sih.  Kira-kira begitu ya keluhannya para ibu bekerja. Eits, Moms yang bekerja jangan berkecil hati. Sekarang kan ada teknologi bernama video call, manfaatkan itu.  Menelpon terasa seperti bertatap muka langsung.  Luangkan waktu untuk video call dengan anak, setelah anak pulang sekolah tentu saja.  Ngobrol sebentar aja Moms, 5 menit gitu, waktu Bos lagi ke toilet kan bisa...  

Atau Moms, sebelum pergi kerja siapkan bekal makan siang untuk anak, jangan lupa selipin notes mungil berisi pesan kasih sayang, misal "Selamat makan ya, Sayang, jangan lupa suapin Bu Guru..." hehe... pokoknya yang iseng-iseng gitu anak-anak suka apalagi disertai dengan emoticon atau stiker lucu.

2. Berikan penghargaan atau apresiasi sekecil apapun hal yang dicapai anak sesuai dengan usianya. 

Moms, ini penting Moms, memberikan apresiasi itu nggak melulu soal kado atau hadiah lho.  Biasakan anak mendengar pujian dengan kata-kata yang manis disertai dengan ekspresi wajah yang semringah, cerah, ceria, senyum lebar, mata berbinar.  Anak bakal ikut tersenyum juga kan.  Siapa coba yang nggak senang lihat anak tersenyum bahkan sambil tertawa bangga.

Adegan di bawah ini jangan di tiru:

indoor, dapur - Mama sedang menggoreng tempe. Anak datang membawa buku gambar.
"Mama, lihat deh gambar aku.  Warnanya juga bagus."
"Oh, iya, bagus, Nak. Udah sana terusin lagi gambarnya."  *muka datar, tanpa menoleh, sibuk ngebalik tempe di wajan*

Kebayang kan adegannya seperti apa? Ngebayangin si anak berlalu dengan kepala tertunduk lesu kok rasanya gimana ya, kalau saya sih.

Beda dengan kalau si Mama menyambut anak seperti ini, "Gambar apa, Dik? Oh, burung ya, warnanya cantik banget.  Adik sekarang pintar deh gambarnya, coba ngewarnainnya lebih rapi lagi, burungnya pasti tambah cantik."  Disertai tatapan mata, senyum lebar, wajah semringah.  Kira-kira apa yang bakal dirasakan anak?

Terbersit ada rasa bangga di hatinya.  Bahagia karena membuat Mamanya senang. Dengan begitu ada dorongan pada dirinya untuk  melakukan yang lebih baik lagi dan hal-hal positif lainnya.  Masuk akal nggak, Mom? 

Wih, Mbak Ina pintar banget sih ilmu parentingnya.  Well yeah, walau sudah 21 tahun menjadi ibu, ilmu-ilmu mengasuh anak itu harus terus diupgrade.  Beruntung saya diundang oleh Lotte Choco Pie, salah satu brand yang concern terhadap momen kebersamaan ibu dan anak, ke acara talkshow "Dampak Apresiasi Prestasi Harian Anak-anak dalam Pembangunan Karakter" di Jakarta pada tanggal 15 April lalu.  Acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan campaign baru Lotte Choco Pie yang bertajuk #PremiumMomentstogether.

Kiri - kanan:  Ibu Oci C. Maharani, Carissa Puteri, Mbak Nina, Mbak Wiwied (MC)

Dan ilmu parenting yang sudah saya share di atas itu saya dapat dari sharingnya Mbak Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Sc seorang Psikolog Anak yang lebih beken dengan panggilan Mbak Nina.  Hadir juga dalam acara ini Carissa Puteri sebagai Brand Ambassador Lotte Choco Pie Indonesia, eh  Quenzino puteranya yang lucu itu ikut juga lho.

Membesarkan anak di era ini tentu memiliki tantangan tersendiri dan membutuhkan perhatian khusus dari ibu.  Dengan tema campaign baru tahun ini, #PremiumMomentstogether kami berharap ibu-ibu Indonesia dapatlebih sadar akan pencapaian harian anak-anak mereka.  Tentunya Lotte Choco Pie sebagai camilan keluarga hadir untuk menyempurnakan waktu premium itu."  (Oci Maharani, Brand Manager Lotte Choco Pie Indonesia)

Carissa Puteri berbagi kiatnya membangun momen kebersamaan bersama Quenzie, anak pertamanya.  Ibu yang sedang mengandung lagi ini, selalu meluangkan waktu menemani anaknya saat belajar, atau sekedar mewarnai dan membaca buku bersama, sepadat apapun rutinitas yang dia jalankan.  Perempuan cantik ini mengaku sering terkejut dengan prestasi dan kemajuan pertumbuhan anaknya itu.  

Mbak Nina juga menegaskan bahwa dengan keterikatan antara ibu dan anak, aspek pertumbuhan sosial dan psikologis mereka akan tumbuh dan hal tersebut akan menjadi kesuksesan mereka di masa depan.  Salah satu penelitian menemukan bahwa parental time berkaitan dengan hubungan orangtua-anak yang lebih baik, mengarah secara tidak langsung ke kemampuan mereka di sekolah.

Untuk mendukung campaign ini, Lotte Choco Pie akan meluncurkan TVC baru.  Sebelum TVC ini dikeluarkan ke publik, Lotte Choco Pie mengadakan campaign online mulai tanggal 12 April sampai dengan 13 Mei 2018.  Melalui campaign online ini Moms berkesempatan memenangkan hadiah menarik dengan cara memilih salah satu video favorit dari tiga video kandidat TVC.  Ada tiga tema kandidat TVC yang harus dipilih, yaitu "Shopping", "Homework" dan "Greetings".  Untuk mengetahui ketiga video  tersebut dan informasi selengkapnya silakan dilihat di www.lottechocopieindonesia.com

Kalau saya vote tema "Shopping", oow... bukan mau ngajarin Keyaan menjadi anak yang konsumtif.  Tapi, Keyaan itu penyuka kegiatan outdoor diajak ke pasar aja dia udah senang banget. Dan saya belanja juga nggak melulu di supermarket, pasar tradisional itu bisa jadi tempat rekreasi sekaligus belajar juga untuk anak.  Banyak hal yang bisa dipelajari dari pasar tradisional, seperti mengenal buah dan sayur sampai bumbu-bumbu, belajar berhitung, keterampilan menawar *haha*, memupuk sifat filantropisnya dan empatinya membantu saya membawakan kantong belanjaan yang ringan 😁.



Nah saya sudah vote, Moms jangan lupa vote ya, siapa tahu grand prize-nya jadi rejeki sekeluarga.  Udah tahu belum grand prize-nya apa?  Liburan untuk keluarga (4 orang) ke Jepang! Yaaaiiiyyy... 

Demikian Moms, sharing saya kali ini tentang pentingnya memberikan apresiasi untuk anak kita.  Tampak sepele ya kan, tapi dampaknya besar untuk si kecil.  Siapa coba Moms yang nggak pengen anaknya sukses di kemudian hari?  Nggak bakal ada deh kayaknya.  Makanya, Moms, mulai lah membangun pondasi psikologis anak mulai dari sekarang. 


Love,



ME TIME: JURUS AMPUH MENJAGA KESEHATAN MENTAL

$
0
0


Tanpa perlu membandingkan dengan "kekuatan" perempuan-perempuan terdulu, saya, sebagai perempuan dan ibu jaman now, merasa wajar jika ada perempuan-perempuan yang berkata kalau mereka butuh space untuk dirinya sendiri.  Istilah populer untuk aktivitas itu disebut me-time.  

Bahkan saya sering menemukan status-status di media sosial, yang menulis kalau mereka butuh me-time demi menjaga kewarasan.  KEWARASAN.  Luar biasa kan dampaknya. Salah kalau ada yang bilang urusan rumah tangga - anak - suami - plus pekerjaan kantor (kalau perempuan bekerja) itu nggak ada hubungannya dengan kesehatan mental.

Saya ada dalam barisan yang sama dengan perempuan-perempuan yang bilang seperti itu.  Yes, saya selalu butuh me-time demi menjaga kesehatan mental saya. Me-time juga merupakan bentuk apresiasi terhadap diri sendiri.  Gimana enggak begitu.  Silakan bayangkan sendiri urusan rumah tangga saya dengan empat orang anak plus keinginan untuk tetap eksis dalam karya.  Hectic sudah pasti.  Nggak usah dijabarkan ya, bahaya, terdeteksi curhat nanti judulnya.  

Lelah sudah pasti. Urusan pekerjaan rumah tangga yang membutuhkan tenaga fisik itu, masih harus ditambah dengan urusan psikologis, yaitu perhatian.  Si saya yang cuma satu ini harus menjadi pohon dengan cabang-cabang perhatian yang siap menjulur ke lima arah:  suami, anak sulung, si Kembar dan anak bungsu.  Apakah urusan membagi perhatian ini melelahkan juga?  Pasti, karena cukup menguras pikiran dan emosi juga.  Makanya saya salut kepada perempuan-perempuan yang memiliki anak lebih banyak dari saya, plus manajemen rumah tangga yang rapi dan jarang terbaca status bernada keluhan di media sosial.  Jempolan!

Untungnya, anak sulung sudah di usia dewasa dan mandiri, jadi kadar perhatian saya agak bisa dikurangi.  Terus terang perhatian yang terbesar jatuh pada si Bungsu, karena sedang berada di usia pertumbuhan dan pengembangan karakter, jadi mesti ekstra perhatian supaya kesalahan-kesalahan dalam pola pengasuhan anak nggak terulang lagi.  Tetapi sekarang kondisinya justru yang sedang butuh perhatian ekstra adalah si Kembar.  Mereka tengah menghadapi ujian masuk PTN. Kondisi mentalnya sedang tidak stabil, kadang-kadang keihatan tegar, nanti tiba-tiba galau dan rapuh.

Punya dua anak gadis jadi kayak punya dua sahabat baru, walau kadang hubungan kita love-hate relationship, tapi saya yakin mereka butuh saya sebagai ibu yang mengerti total kebutuhan mereka, fisik dan psikologisnya.

Kalau sudah begitu, sayalah ibunya yang harus bermental baja.  Pasang ekspresi poker face saat mereka kelihatan malas-malasan, belajar kendor, mulai meracau galau, percaya dirinya menghadapi ujian terjerembab, galau lagi soal jurusan pilihan, dan lain sebagainya.  Sekuat tenaga menahan keinginan buat ngomel dan pasang tampang kesal apalagi sampai marah.  Kalau saya sampai begitu, mereka bakal tambah down.  Maka saya harus tampil sebagai super mom berhati seluas samudera, yang siap menghibur, menenangkan, memotivasi dan memberi solusi.  Lelah lagi kan.

Kadang-kadang saya juga merasa sedih dan sama putus asanya, karena tahu limit yang bisa saya berikan.  Ingin membantu menyelesaikan soal-soal latihann ujian tapi nggak mungkin.  Yang saya bisa hanya memperpanjang doa.  Suport moril pun saya lakukan semampunya, misalnya memasakkan masakan kesukaan mereka.  Belakangan ini saya perhatikan, usaha belajar mereka tambah keras dan waktunya jadi lebih panjang.  Kadang-kadang sampai tengah malam, atau sengaja bangun tengah malam dan belajar sampai subuh. Supaya belajarnya tambah semangat saya sediakan camilan, barangkali mereka merasa lapar di tengah waktu belajar kan.

Saya memilih biskuit untuk camilan mereka, karena biskuit pas dipadukan dengan susu atau kopi yang jadi minuman favorit mereka.  Rasanya semua brand biskuit sudah diberikan dan beberapa di antaranya malah sudah bosan.  Untung saja saat belanja di Indomaret saya melihat satu kemasan biskuit yang menarik.  Wah, peanut butter pula.  Pas!  peanut butter itu flavour kesukaan si Kembar.  Ya sudah saya coba beli.  Dan mereka suka!

Ini dia camilan pilihan saya untuk si Kembar, biscuit Julie's Peanut Butter Sandwich.  Biskuit renyah dengan selai kacang di tengahnya.  Enak gurih. Kelebihan yang lain, Julie's ini rendah kalori jadi cocok banget untuk camilan dua remaja puteri yang sering galau soal berat badan.

Jelas dong sekarang kenapa sekali-sekali saya butuh me-time.  Pengen tahu nggak me-time ala Ina Inong?  Rata-rata sih sederhana aja, kira-kira seperti ini gambarannya:

1. Di rumah saja.  Curi waktu maksimal dua jam untuk melakukan kegiatan apa saja yang membuat kita rileks.  Saya biasanya mengambil waktu antara  jam sebelas sampai jam satu siang.  Waktu di mana saya sudah selesai masak dan tinggal menunggu Keyaan (si Bungsu) pulang sekolah jam setengah dua.  Seringnya sih nonton segala jenis hiburan dari Korea, sekarang ada niat diseling membaca novel lagi, kemudian menulis cerita anak.  Kalau menulis untuk blog biasanya saya lakukan di malam hari, setelah Keyaan selesai belajar.

2.  Bepergian sendiri.  Jika ada bepergian sendiri ke luar kota itu biasanya berkaitan dengan pelatihan atau workshop, walau kadang-kadang saya nggak punya waktu luang untuk bersantai, tetap saja saya hitung sebagai me-time yang berharga.  Bahkan jika ada event yang berkaitan dengan pekerjaan sebagai Blogger juga saya hitung sebagai me-time, karena saya bisa lepas sebentar dari urusan rumah.  Dalam hal ini pengertian pasangan itu syarat mutlak.  Beruntung saya mendapat pasangan hidup yang mengerti luar dalam kebutuhan saya.  Jika kegiatannya dalam lingkup berkarya dan positif, insya Allah dia selalu mendukung.

3. Kumpul-kumpul dengan teman.  Kebetulan lingkup pertemanan saya nggak terlalu luas juga, jadi nggak terlalu repot untuk selalu eksis di lingkungan sosial.  Saya memiliki satu (katakanlah) geng dengan usia pertemanan lebih dari 30 tahun, yap, saya dan geng sudah berteman sejak kami duduk di bangku SMP.  Waktu kumpul kami yang sudah pasti bakal lengkap membernya, pas mudik Lebaran, semua pasti ngumpul di Bandung.  Sesekali kami juga mengatur waktu bertemu di Jakarta, tapi ya nggak wajib, kalau waktunya pas saya sengaja berangkat ke Jakarta, kalau sedang tidak memungkinkan ya nggak memaksakan.  Lingkungan pertemanan yang lain jarang kumpul-kumpul kecuali ada reuni besar, kalau event langka seperti ini saya pasti menyempatkan hadir.  

Sering juga terbersit keinginan untuk traveling sendiri ke satu tempat idaman, tapi beban moral mengalahkan segalanya, ya sayang uangnya, ya kasihan anak-anak pasti pengen ikut juga, ya belum percaya diri traveling sendirian, kecuali ada yang bayarin dan berkaitan dengan pekerjaan.  Bukan kah kita harus profesional? *haha*.  Yang jelas me-time membuat saya balance, walau hidup saya berat nggak akan ada yang tahu, karena saya bakal kelihatan selalu tersenyum dan berwajah semringah.  Itulah The Power of Me-time 😇.

Ngomong-ngomong soal biskuit tadi, ini sambil ngetik saya juga ditemani biskuit Julie's.  Pikir-pikir enak juga, biskuitnya ringan dan renyah.  Peanut butternya gurih, saya yang biasanya nggak suka selai kacang, cocok sama peanut butter biskuit Julie's soalnya nggak asin dan rasa kacangnya terasa banget. Walaupun biskuit ini produk luar negeri, tepatnya dari Malaysia, dan belum tampak ada logo halal di kemasannya, tetapi sesungguhnya produk ini sudah mendapat sertifikat halal dari MUI. jadi aman dikonsumsi ya manteman yang muslim.

Eh, tapi sudah pada tahu belum kalau Julie's sedang mengadakan photo competition bertema Julie's Frame, jadi kamu tinggal bikin foto biskuit Julie's bareng dengan barang-barang yang mendukung aktivitasmu sehari-hari, upload fotonya di Facebook dan Instagram.  Hadiahnya wow banget,  pemenang akan mendapatkan microwave atau voucher belanja senilai jutaan rupiah.  Rugi dong kalau sampai nggak ikutan, informasi lengkapnya dapat dilihat di sini, atau bisa dilihat di akun Instagramnya @Julies.ind.  Kompetisi ini masih berlangsung sampai dengan tanggal 30 April 2018 nanti, jadi jangan sampai terlewat ya dan... good luck!



Love,


DUKUNG SI KECIL MENJADI ANAK GENERASI MAJU, CARANYA?

$
0
0

Adakah orang tua yang mengharapkan masa depan yang suram untuk anaknya? Pasti nggak ada.  Saya yakin setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya sukses di masa depan.  Yang pasrah barangkali ada, tetapi Moms, di jaman penuh persaingan ini sikap pasrah itu justru menjerumuskan anak.  Orang tua harus siap berjuang dan berkorban jika ingin anak-anaknya menjadi bagian dari #GenerasiMaju di masa depan.

Yang terpenting, sebagai orang tua harus paham dulu ciri-ciri anak generasi maju itu seperti apa.  Menurut Mbak Nina, panggilan akrab Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Sc seorang Psikolog Anak, seorang anak calon generasi maju itu yang memiliki tumbuh kembang optimal dari berbagai aspek, yaitu aspek fisik, kognitif, emosi, bahasa dan sosial. Ditambahkannya lagi, mudah saja mengenali anak yang tumbuh kembangnya optimal dari ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tumbuh tinggi dan kuat
  • Percaya diri
  • Cerdas kreatif
  • Mandiri
  • Supel

Moms, potensi di atas itu nggak bisa didapat anak secara instan, kita sebagai orang tuanya yang harus menstimulan supaya kelima potensi itu muncul pada diri anak.  Dukungan apa Moms yang bisa diberikan untuk membentuk anak kita supaya memenuhi kelima ciri anak generasi maju itu?  Pertama penuhi kebutuhan nutrisinya, selain makanan bergizi berikan juga pelengkap nutrisinya seperti susu dari produk terbaik.  Kemudian cara terbaik untuk membentuk percaya diri anak adalah jangan pelit memberikan apresiasi sekecil apa pun pencapaian yang berhasil dilakukan anak sesuai usianya.  

Ingin anak cerdas kreatif? Biarkan anak mencoba hal-hal baru.  Mebuat craft sendiri juga bisa menjadi stimulan bagus untuk kreativitas anak.  Banyak dong DIY-DIY atau percobaan science yang bisa dilakukan anak di rumah. Temani dan bantu, Moms, siapa tahu nanti anak jadi Einstein generasi milenial. Aamiiiin...

Saya meyakini anak yang mandiri itu ada kaitannya dengan percaya diri.  Bentuk dulu percaya dirinya, selanjutnya anak akan mandiri dan justru ingin melakukan segala sesuatu sendiri karena senang mendapat apresiasi dari saya.  Ini sih, tip dari saya aja, Mamak veteran berpengalaman 21 tahun mengasuh anak.

Yang terakhir supel.  Gemas nggak sih Moms kalau anak ngumpet aja di ketek kita, sementara anak-anak lain tertawa ceria bermain dengan sesamanya.  Ada stimulannya, Moms, biar anak jadi supel bersosialisasi positif, yaitu biasakan ada kontak mata saat berkomunikasi dengan anak, hal ini membuat anak merasa aman.  Sering-sering juga diajak ngobrol jadi anak pun terbiasa berkomunikasi dengan orang lain.  Satu lagi, Moms, biarkan anak bermain dengan teman seusianya, di sekolah, playground di mall atau di taman.




Sementara Dr. Capri Anjaya, S.Pd, M.Hum, seorang pemerhati pendidikan usia dini, mengingatkan bahwa saat ini anak-anak jumlahnya sepertiga dari jumlah penduduk di Indonesia.  Sekitar 84 juta anak, lho, Moms. Pantas saja Jokowi mencanangkan wacana Indonesia Emas tahun 2045 nanti. Pelakunya siapa, Moms? bukan kita lho, tapi anak-anak itu lah.  Dan sebagai orang tua, tugas kita menyiapkan anak untuk bisa menjadi bagian dari wacana tersebut.

Salah satu kunci kemajuan Indonesia mendatang tergantung bagaimana kualitas anak-anak saat ini.  Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah yang tepat disertai dukungan dan berbagai pihak, termasuk pihak swasta dan masyarakat, untuk dapat turut andil dalam mendukung terwujudnya generasi maju untuk Indonesia maju di masa mendatang. (Dr. Capri Anjaya, SPd. M.Hum)

Ingat lho, Moms, penelitian menunjukkan separuh potensi kecerdasan seseorang dikembangkan oada usia empat tahun dan intervensi pada anak usia dini dapat memiliki efek jangka panjang pada kapasitas intelektual, kepribadian dan perilaku sosialnya.  Jadi memang lima tahun pertama dari kehidupan seorang anak itu penting, tetapi sangat pendek dan nggak bisa diulang lagi. Perjuangan pembentukan karakter di masa ini harus optimal ya, Moms.

Learning skill yang dibutuhkan oleh anak generasi maju
Sesuai dengan harapan Dr. Capri, SGM Eksplor selaku produsen nutrisi tambahan untuk anak mewakili pihak swasta yang mendukung pada area ini.  Melalui penuturan Marketing Manager SGM Eksplor, Ibu Astrid Prasetyo, perusahaan yang selama 60 tahun telah mendapingi orang tua di Indonesia untuk kebutuhan nutrisi tambahan ini, meluncurkan kampanye Anak Generasi Maju. Di tahun 2018 ini SGM Eksplore memperluas dukungannya dengan memberikan bantuan di bidang pendidikan.  

Melalui kegiatan Sahabat Generasi Maju yang berlangsung dari tanggal 19 April - 10 Juni 2018, SGM Eksplor mengajak orang tua di seluruh Indonesia turut berpartisipasi merayakan dan mendukung bakat atau potensi prestasi yang ada di setiap anak Indonesia.  Caranya unggah foto anak disertai cerita potensi prestasi si kecil melalui Facebook Aku Anak SGM.  Perayaan potensi si kecil ini akan dilakukan di tiga kota: Yogyakarta, Surabaya dan Jakarta.  Pada saat grand final nanti akan dipilih 25 orang pemenang yang akan mendapatkan beasiswa pendidikan dengan total satu milyar rupiah.  Wow!

Masih dalam rangkaian kampanye Anak Generasi Maju, SGM Eksplor akan bekerjasama dengan 100 PAUD yang tersebar di seluruh Indonesia dalam bentuk dana pendidikan dan edukasi nutrisi.  Sesuai dengan penuturan Dr. Capri, SGM Eksplor pun beranggapan bahwa PAUD memiliki peranan penting bagi perkembangan anak.



Pihak SGM Eksplor juga memastikan bahwa dukungan yang diberikan akan dilakukan dalam skala yang besar.  Hal tersebut diwujudkan melalui kegiatan Mini Mobi dan aktivasi digital. Tahun 2018 ini, Mini Mobi akan berkeliling ke 8000 area di Indonesia dan melakukan nutrisi edukasi dan stimulasi bagi anak-anak melalui berbagai permainan edukatif.  Sedangkan untuk aktivasi digital, edukasi nutrisi dilakukan melalui media digital Facebook Aku Anak SGM yang menyediakan berbagai kiat tumbuh kembang anak, live chat dengan dokter dan psikolog anak.

Begitu, Moms ceritanya.  Jadi, Moms, jangan jadi orang tua yang pasrah ya, kasihan anak-anak.  Mari berjuang semampu kita dan siap ikhlas berkorban demi kemajuan tumbuh kembang anak.  Siapkan anak menjadi generasi yang mampu bersaing di masa depan.  


Love,


UMKM "TERCERAHKAN" ALFAMART GELAR PELATIHAN MANAJEMEN RITEL

$
0
0


Puluhan pelaku UMKM mengikuti pelatihan manajemen ritel modern yang digelar PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (pengelola Alfamart dan Alfamidi) di Stock Point SSP Alfamart Cabang Serang, Ciriu, Kota Cilegon, Selasa 24 April 2018.

Branch Manager Alfamart Serang, Ikwan Ngabdi Raharjo menyampaikan, pelatihan yang melibatkan pelaku UMKM ini digelar secara rutin setiap tahun dan di setiap wilayah yang memiliki jaringan toko Alfamart.  Sambungnya lagi, tujuan dari pelatihan ini mengajak para UMKM untuk memahami manajemen ritel modern.  Ritel tradisional dan ritel modern sudah saatnya tumbuh berdampingan.  Keduanya harus bersinergi.

Bentuk sinergi yang dilakukan Alfamart dengan peritel tradisional yakni melalui program Outlet Binaan Alfamart (OBA).  Program tersebut dijalankan dalam dua bentuk.  Pertama, memberi pelatihan manajemen ritel.  Kedua, menyediakan layanan pesan antar barang dengan harga khusus bagi member pedagang OBA.  Selain itu, juga ada bedah warung yang dialankan bagi member terpilih.


Hal ini sejaan dengan visi perusahaan, yakni menjadi jaringan distribusi ritel yang berorientasi pada pemberdayaan pedagang kecil. Pedagang ritel tradisional perlu dibekali dngan ilmu manajemen ritel modern agar memiliki daya saing.  Materi yang disampaikan dalam pelatihan manajemen ritel modern ini antara lain tentang manajemen penataan barang, pengaturan persediaan barang, manajemen keuangan (cash flow), serta tips wirausaha.

Pada kesempatan tersebut Member relation Manager branch Serang, Kurdianto, memberikan pemaparan tentang materi terkait bagaimana pengelolaan warung secara baik sehingga terus berkembang dan maju.

Hal yang harus diingat saat mengelola warung adalah harus memiliki ciri khas sehingga selalu diingat oleh konsumen.  Selain itu konsisten jam operaional serta memperhatikan persediaan barang yang dijual. 

Demikian yang disampaikan Bapak Kurdianto.  Betul juga, saya jadi teringat cerita penjual bubur di daerah Bekasi yang meraup omset sampai jutaan rupiah per harinya.  Kabarnya karena konsisten membuka jam operasionalnya jam enam pagi, karena menurut pengamatan dia jam segitu belum ada tukang bubur yang buka, sedangkan orang-orang sudah mulai keluar rumah untuk bekerja, dan bisa jadi belum sempat sarapan, jadi dia menyediakan kebutuhan itu.  Bagus idenya dan pintar melihat peluang. 

Barangkali ada yang ingin berwirausaha di rumah membuka warung serba ada, bisa bermitra dengan Alfamart.  Manfaatnya banyak kok, selain nggak usah capek belanja barang sendiri, secara berkala ada pelatihan dan reward untuk peritel member.  Satu langkah dengan berbagai keuntungan. Top!


Love,


Viewing all 194 articles
Browse latest View live