Quantcast
Channel: ina inong's blog
Viewing all 194 articles
Browse latest View live

LAZADA : MAKE-OVER RUMAH JADI MUDAH

$
0
0



Sepuluh tahun yang lalu, saya nggak pernah dipusingkan oleh urusan interior rumah. Pasalnya, saya masih sibuk dengan urusan kerja kantoran, yang otomatis membuat saya lebih banyak berada di luar rumah. Jika saya ada di rumah, waktu saya lebih banyak habis di kamar tidur-- istirahat. Urusan interior rumah, saya pasrahkan pada ibu yang pada saat itu masih tinggal bersama saya. Asal rumah rapi dan bersih, itu sudah cukup.

Ketika saya mulai bekerja di rumah, dan berniat mengubah sedikit penampilan rumah-- yang menurut saya sudah membosankan-- kendala datang dari perbedaan selera dengan "Pak Bos". Dan saya terlalu malas untuk meributkan hal ini, jadi... ya sudah lah, biarkan demikian apa adanya.

Namun, belakangan saya sangat membutuhkan kenyamanan dalam bekerja. Suasana yang membuat saya nggak nyaman, otomatis bakal meruntuhkan mood sebelum saya bisa memikirkan ide baru untuk pekerjaan. So, saya merasa, suasana rumah yang nyaman sangat penting bagi kelangsungan pekerjaan.

Saya pikir rencana make-over interior harus dihangatkan kembali. Kebetulan, Pak Bos sedang bertugas di luar kota, jadi kedaulatan untuk mengubah interior rumah sepenuhnya ada di tangan saya *senyum penuh kemenangan*

Saya suka nuansa monokrom untuk style interior rumah.  Warna monokrom memberikan kesan lapang, bersih, dan tenang. Selain itu, saya menginginkan style ruangan yang tidak terlalu formal, tetapi neat and cozy


www.pinterest.com

Masalahnya, saya malas kalau harus menyambangi toko jika memerlukan furnitur baru atau pernak-pernik yang dibutuhkan. Apalagi Pak Bos sedang tidak ada di rumah. Yang antar sana-sini siapa? 

Kendala tersebut jangan sampai membunuh niat saya me-make-over rumah dong. Saya mencari cara lain. Maka, saya putar haluan ke toko online. Tapi, toko online yang menyediakan kebutuhan interior rumah di mana?

Saya memilih Lazada. Sebelumnya, saya sudah pernah berbelanja di Lazada. Saya membeli dua set bantal sofa. Ini juga masih dalam rangka make-over. Saya puas belanja di Lazada, karena prosesnya mudah dan pengirimannya pun cepat.


koleksi pribadi

Ketika saya melihat-lihat lagi websitenya, wow... semua barang yang saya butuhkan ada di situ. jadi, buat apa saya harus susah payah keluar rumah untuk belanja barang-barang yang saya butuhkan. Ya, kan?

Sekarang, fokus saya adalah ruang keluarga. Saya memilih nuansa black and white untuk ruangan ini. Karena saya sudah punya basic sofa kulit berwarna hitam dan bantal-bantal sofa dalam nuansa hitam putih. Jadi tinggal beberapa item lagi yang harus saya tambahkan. Dan ada lima item yang saya inginkan untuk membuat ruang keluarga saya manis dan cozy.


www.pinterest.com

1. CEILING FAN

Tinggal di daerah berudara panas, kipas adalah salah satu the must have item. Kalau menggunakan AC di ruang keluarga, sudah pasti bakal terus menyala dari pagi sampai malam. Ini sangat membahayakan kesehatan dompet (saya). Maka ceiling fan menjadi pilihan yang lebih bijaksana.

Ceiling Fan MT. EDMA 54 inch - IDR 1.3 jutaan


2. FLOATING SHELVES

Ruangan dengan luas minimalis, sepertinya kurang nyaman kalau harus ditambah bufet atau lemari pajangan, karena membuat ruangan tampak sempit. Saya memilih floating shelves ini untuk nanti memajang pernak-pernik, seperti foto dengan frame unik atau suvenir kenang-kenangan dari teman.



Floating Shelves - IDR 190 ribuan



 3. LAMPU HIAS

Ini sih sebetulnya murni benda dekoratif saja ya. Saya pikir bakal kelihatan bagus untuk mengisi kekosongan di atas bufet televisi atau nanti saya set meja kopi kecil di samping sofa, jadi lampu ini bisa berfungsi sebagai lampu baca.



Lampu Meja - IDR 200 ribuan



4. KARPET

Ini juga fungsinya semi dekoratif, sebagai pemanis di bawah meja supaya lantai nggak kelihatan kosong. Tapi, anak-anak suka nonton televisi sambil tidur-tiduran. Jadi, kalau waktunya nonton televisi, meja bisa digeser dan anak-anak tiduran di karpet ini.


Shaggy Anti-skid Carpets - IDR 200 ribuan


5. TELEVISI BARU

Sudah lama anak-anak minta televisi yang sekarang diganti. Karena terhalang keperluan lain yang lebih penting, permintaan mereka terpaksa ditunda. Tapi, nggak ada salahnya kan kalau lihat-lihat dulu. Akhirnya saya menemukan ini, televisi dengan speaker yang berkualitas home theater. Karena sedang ada diskon, harganya juga nggak terlalu tinggi. Layak untuk dinegosiasikan nih sama Pak Bos.
Polytron LED TV Cinemax 40" - IDR 4.5 jutaan

Selesai. Mudah dan nggak bikin lelah. Bagi saya menata rumah itu nggak harus dengan barang-barang yang mahal. Di Lazada saya bisa memilih barang dengan harga terjangkau. Nah, mau make-over interior rumah? Menurut saya belanja di Lazada pilihan yang tepat.



picture : www. pinterest.com






Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X Lazada Indonesia. Yang diselenggarakan oleh ShopCouponsVoucher Lazada disponsori oleh Lazada Indonesia.

[GIVE AWAY] PINTA SANG UNGGUN

$
0
0

Bonfire and Gate I, 1992
www.davidinshaw.net

Pinta Sang Unggun
Kau, 
Letik bara yang menari
Pembangkit sukma sekarat
Ditikam putusasa
Binar kejora menghangatkan
Selimut dari kabut malam
Yang turun menghujam 
Rentetan kisah suci
Geletar rasa dalam lariklarik puisi
Yang tak sanggup kugumamkan
Kekasih yang pasrah
Gambaran cinta yang berdarah
Buat aku tak menyerah 
Kau, 
Bertahanlah!
Demi percik anak api yang terbang diembus angin

Tanpamu, aku padam

***
- Serang, 2011-



BERBAGI VIRUS CERIA SETIAP LEBARAN TIBA

$
0
0



Kamiii... Pramuka Indonesia...
Manusia Pancasila...

Hahay... ada yang masih ingat atau malah nggak tahu lagu itu? ^:^ Lagu itu kayaknya cocok deh dijadikan theme song postingan ini. Soalnya gara-gara ikut kegiatan pramuka, saya bertemu dengan para sahabat yang akan saya ceritakan di sini.

Persahabatan kami dimulai sejak tahun 1988. Saat itu kami masih duduk di bangku sekolah menengah pertama tahun kedua. Pada tahun itu, rata-rata regu pramuka putri di angkatan kami mulai ompong, karena sebagian anggotanya berhenti mengikuti kegiatan pramuka.

Yang tersisa tinggal 10 orang termasuk saya, akhirnya kami pun berkoalisi. Pada bulan Juli tahun 1988, bendera Regu Padi (karena nama bunga untuk nama regu sudah terlalu mainstream) mulai berkibar. Dan selama dua tahun itulah kami banyak menghabiskan waktu bersama. Suka-duka dibagi rata. Mulai dari berbagi surat cinta *hahaha* sampai bareng-bareng "disiksa" latihan oleh Kakak Senior, menjelang lomba-lomba kepramukaan tiba.



Pick me... Pick me... Pick me up... hahaha... eh ini bukan girl band K-Pop.
Ini Regu Padi dengan kekuatan penuh :D

Ketika tiba masa melanjutkan ke sekolah menengah atas, kami pun berpisah. Saya dan tiga teman lainnya diterima di sekolah yang sama, sedangkan yang lainnya berpencar. Di tahun pertama masa SMA, beberapa kali kami masih main bareng. Tapi, karena kesibukan sekolah, teman main baru, punya pacar *eh*, dan lain-lain, kami mulai jarang menghabiskan waktu bersama lagi.

Terakhir bertemu mereka  adalah pada hari pernikahan saya, itu pun tak semua bisa datang. Kemudian saya merantau ke kota lain, dan blassss... saya dan mereka pun hilang kontak. Ya, maklum lah pada era 90-an, ponsel dan internet masih menjadi barang mewah (untuk saya).

Tren Friendster pun datang, saya melihat satu dua sahabat menjadi anggota juga. Tapi untuk menyapa masih ragu, karena selang waktu yang cukup lama nggak berkomunikasi jadi bikin segan. Baru ketika Facebook menyerbu, segalanya menjadi mudah. Kontak yang terputus dengan teman-teman lama, satu per satu mulai terangkai kembali.

Tahun 2009, angkatan kami di sekolah menengah pertama mengadakan reuni. Saat itulah pertama kali kami berkumpul kembali, walau personil yang hadir nggak lengkap. Anehnya, pada pertemuan pertama itu kami tak merasa asing. Persahabatan langsung klik kembali, seolah-olah tak ada selang waktu yang memisahkan kami.


Tahun 2009 pertama kumpul lagi di reuni SMP ( dua orang sedang hamil besar).
Berfoto wajib dengan guru matematika terkiller pada zamannya :D
Sayangnya member regu kurang  lengkap, jadi menyewa member pengganti :D 

Setelah pertemuan pertama itu, akhirnya acara kumpul-kumpul kami menjadi rutin setiap tahun. Karena tempat tinggal kami berjauhan (yang ada di Bandung tinggal dua orang)-- saya di Serang, satu di Bekasi, empat di Jakarta, satu di Jogja, bahkan pada  tahun-tahun itu seorang member turut suami yang sedang bertugas di Paris-- momen yang paling pas untuk ketemuan ya kapan lagi selain Lebaran. Semua pasti mudiknya ke Bandung :D

Walau agak susah menyamakan jadwal, karena terbagi dengan waktu acara silaturahmi keluarga, namun kami tetap mengusahakan bisa bertemu. Nggak lama sih, paling sejam dua jam aja, yang penting happy.


Kalau nggak sengaja meluangkan waktu ya nggak ketemu :D.
Tahun 2011 yang paling POL, karena semua member bisa hadir.
Tahun 2012 itu sekalian sama reuni akbar SMP seluruh angkatan.

Tahun 2013 - Picture by Nieke Dew
Setiap kumpul-kumpul pasti ada "susuguh" jajanan khas Parahyangan

Tahun 2015 kumpul-kumpul dalam rangka  housewarming party, sekalian merayakan ultah Padi yang ke 27 tahun

Tahun 2015, wajib kumpul karena salah satu member mudik dari Paris :D

Yang paling seru, yang terbaru! Lebaran 2016


Dresscode - beruntung kita punya stylish andalan, yang punya networking luas mulai dari Tamcit sampai ol-shop di IG (sekalian ngebayarin, hahah). Seru deh kalau udah share-share foto dan bahas calon dresscode di grup Whatsapp. Suami pernah komentar, katanya, kumpul bertujuh aja repot banget harus pake "seragam" segala. Yee... justru di situ lah uniknya kami. Rempong dan riuh. Urusan baju aja bisa jadi komedi, dan ketawa kan obat stress paling mujarab, toh. 

Pssst... baju kece-kece gitu murce-merice lho harganya. Serius... pokoknya semua harganya dibawah... ah rahasia ah... tebak aja sendiri. Nggak perlu mahal kok buat tampil gaya, yang penting ceriaaa.

Tempat Jajan -  ini pun pertimbangannya nggak harus yang lux dengan harga makanan-minuman yang mahal. Yang penting tempatnya cozy, dekorasi cetar buat foto-foto alias Instagramable *hahaha*.  Prinsip kita mah ekonomis, kalau ada tempat makan keren buat foto, yang enak dan murah, why not kan? yang penting bahagia.

Obrolan Nostalgia - obrolan tentang masa kecil menjadi penyegar di setiap pertemuan kami. Cerita-cerita lucu masa remaja cupu kerap mengundang tawa keras yang panjang. Kisah si gebetan sampai yang berstatus mantan sekarang begini-begitu juga jadi bahan tawa sekaligus hela napas *hahahah... lho kenapa?*. 

Terselip juga obrolan tentang teman-teman lain, ada yang membahagiakan, ada yang membuat kita jadi turut prihatin, ada juga yang bikin pengin nampol *eh*. Tapi, yang bikin sebal itu umurnya nggak lama, pasti akhirnya jadi komedi juga dan ketawa lagi deh kita.

Obrolan Serius - biasanya kalau udah capek ketawa-ketawa dan kekenyangan, susana berubah jadi serius. Sahabat-sahabat saya itu, walau termasuk golongan rakyat Indonesia yang sukses (kalau saya... sukses biasa-biasa aja *nyengir*) tapi baik hati. Karena berasal dari berbagai kalangan, otomatis banyak pengalaman yang bisa kami share

The most favourite topic adalah value of life. Sharing-nya Bu Dir kami yang berwawasan luas menjadi kuliah berharga. Lanjut dengan diskusi marriage-problem dan parenting bersama Bu Psikolog. Lumayan kan dapat konseling gratis. Kami berbagi suka juga duka kembali. Tentu saja yang kami hadapi di masa kini berbeda dengan masa remaja dulu. Namun, sekuat hati semua cerita duka yang ada, kami tutup kembali dengan tawa. 

Bintang Tamu - karena grup kami ini dikenal sebagai grup yang rame dan supel (bukan yang congkak bukan yang sombong), tentu banyak teman-teman lain yang cukup dekat di lingkungan kami. Kadang-kadang kami sengaja mengundang teman-teman yang asyik, tujuannya supaya suasana ketemuan tambah meriah lagi. Tak jarang suara tawa lebih membahana efek dari dongeng-dongeng seru para sahabat itu. Kalau udah begitu, judul pertemuan kami berubah menjadi "Padi & Friends" *hahaha...*



Perhentian kedua di sebuah cafe cozy yang lucu buat foto-foto. Padi & Friends

Ide Aneh - pertemuan kami juga kerap diisi dengan ide-ide segar, mulai dari yang "benar" semacam ide memulai bisnis-apa-gitu-yuk atau piknik-kemana-gitu-yuk, walau kadang ide-ide itu hanya tinggal cita-cita semata *hihihi*. Tapi ada juga ide spontan yang aneh (dan kayaknya hanya kami yang mampu seperti ini). Jadi, ceritanya pada pertemuan terakhir itu, kami bikin video ucapan selamat hari raya untuk suami-suami yang nggak ikut hadir. Biasaaa... modus supaya pertemuan berikutnya lancar tanpa kendala izin *hahay*



Ini video untuk Pak Kunkun ^:^ (suami siapa ayo...)
Total kami membuat tujuh video pendek seperti ini. Bikin haus dan akhirnya 
pesan lagi minuman untuk yang kesekian kalinya berikut cemilannya juga :D 


Gembira adalah landasan dasar persahabatan kami sekarang. Pokoknya setiap kumpul kami saling menulari dengan virus ceria, alat injeksinya ya canda dan tawa. Ada pepatah bilang, orang yang banyak tertawa dalam hidupnya, umurnya akan lebih panjang daripada yang selalu bersedih hati. Yang jelas sih bikin awet muda.

Demikian Cerita Lebaran Asyik versi saya. Semoga bisa menginspirasi "relationship-goal" yang sehat dengan para sahabat yang sedang terpaut jarak, atau bahkan terputus kontaknya. Jujur saya sih inginnya bisa meluangkan waktu lebih sering dengan sahabat-sahabat saya itu, nggak harus menunggu Lebaran, misalnya bareng-bareng datang ke acara yang menarik.

Nah, di bulan Agustus nanti bakal ada acara yang seru sekaligus bermanfaat nih. Acara ini diselenggarakan dalam rangka merayakan hari Hijaber Nasional. Wah, saya juga baru tahu kalau di Indonesia ada hari nasional untuk  Hijaber.  Penginnya sih ke sana ngajak para sahabat, coba ah nanti didiskusikan di grup Whatsapp. Siapa tahu kamu juga mau hadir bareng sahabat, simak informasi acaranya di bawah ini:


Nama Acara : Hari Hijaber Nasional

Tanggal : 7 Agustus 2016 - 8 Agustus 2016

Tempat : Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat




SEBERAPA MENYERAHKAH ANDA PADA UANG?

$
0
0

"don't lose to jerks like that
even if we get swayed by money
let's not lose
the kids need a mom in this crazy world
live ... be healthy ... don't give up"
#Nurse Jang #BeautifulMind

Seringkali, ketika menonton drama/film saya menemukan scene yang mengesankan. Meskipun bukan scene yang dimainkan pemain-pemain utamanya, tetapi ketika menonton scene itu, saya merasa mendapat "sesuatu". Maka saya akan bilang kalau drama/film itu bagus.


Seperti cuplikan dialog di atas, saya menemukannya dalam drama Beautiful Mind episode 11. Dialog itu adalah nasihat atau permintaan dari seorang perawat senior kepada pasiennya.

Si pasien, Kang Shin Joo, 32 tahun, penderita moyamoya disease dengan pendarahan otak yang sudah parah dan mengancam nyawanya. Untuk menyelamatkan hidupnya, dia harus menjalani operasi otak. Masalahnya, dia sedang hamil dengan umur kehamilan masih terbilang muda (29 minggu). Anestesi tentu saja membahayakan keselamatan bayinya. Dan dia berkeras tak mau dioperasi, walau taruhannya nyawa demi satu minggu lagi seperti permintaan si agen. Satu minggu lagi usia bayi sudah layak lahir. Kemudian diketahui, bahwa bayi yang dikandungnya adalah bayi "titipan". Ya, dia seorang surrogated mother. Kalau dia kehilangan bayi itu, otomatis dia tidak akan mendapat bayaran. Tapi, keselamatan nyawanya tak bisa menunggu satu minggu lagi. Dilema lain, jika meninggal dua orang anak yang masih kecil akan kehilangan ibunya. Akhirnya, dengan nasihat Suster Jang itulah, dia pun luluh dan mau menjalani operasi. Bayi yang dikandungnya pun dikeluarkan cepat melalui operasi dan segera masuk inkubator.

Pernahkah Anda berada di posisi Ms. Kang? walau tentu saja dengan kasus yang berbeda dan tanpa taruhan nyawa. Intinya, ketika Anda membutuhkan uang, Anda terpaksa menyerah dan bersedia melakukan sesuatu tanpa menimbang senang atau tidaknya hati. Tapi anehnya ketika menerima uang itu sebagai imbalan, Anda juga nggak merasa bahagia.

Saya pernah. Dan sungguh pengalaman yang nggak ingin saya alami lagi. Don't get me wrong, yang saya lakukan tentu saja masih halal *hehe* hanya saja ketika menjalani pekerjaan itu membuat saya merasa "jatuh harga", dan setelah mendapat imbalan kok nggak bikin bahagia walau nilainya lumayan.

Jenis "Jerks" yang berkaitan dengan kasus saya tentu saja bukan agen sewa rahim, tapi biasanya orang-orang yang gemar menghargai karya tulisan dengan harga semurah mungkin. Mereka (pura-pura) lupa kalau tulisan (apalagi yang dituntut benar-benar fresh) itu hasil kerja otak dan butuh effort yang nggak ringan semacam riset yang membutuhkan waktu dan tenaga.

Kemudian ada pula jenis "Jerks" yang gemar menghilangkan kesempatan orang lain. Ya, macam-macam lah modusnya. Gara-gara goody bag kempes aja bisa panjang urusannya ^:^ apalagi uang transport atau unboxing HP keren *nohardfeeling ya... :D*

Scene Suster Jang dan pasiennya itu mengingatkan saya pada masa saya begitu mudah menyerah pada uang, tapi hasil akhirnya membuat saya sengsara batin *hahahah*. Namun, pengalaman itu menjadikan saya "lebih matang" dalam pertimbangan ketika menerima satu pekerjaan.

Saya tak akan menyerah lagi pada jenis-jenis "Jerks" semacam itu, walau tak dibayar pun tak lagi menjadi persoalan, ketika akhirnya saya merasa happy.

HORMATI GURUMU SAYANGI TEMAN...

$
0
0



Hormati gurumu, sayangi teman 
Itulah tandanya kau murid budiman

Dua bait lagu itu terngiang di telinga, di tengah panasnya kota Serang, saat saya sedang duduk manis di samping sopir angkot, yang sedang nunggu penumpang di depan sebuah sekolah.

Kok bisa tiba-tiba lagu itu muncul di alam pikiran saya? Ya, gara-gara satu lagi sketsa kehidupan yang saya saksikan. Jadi, ceritanya begini.


Ketika duduk di angkot itu saya melihat orang-orang-- ibu-ibu dan bapak-bapak yang menjemput anaknya, juga pedagang-pedagang di dekat situ-- pandangannya fokus ke seberang jalan. Ada apa sih? Saya jadi ikut-ikutan memindahkan pandangan ke arah sana juga.

Di seberang jalan itu, ada seorang pemuda sedang berselisih dengan seorang bapak yang sudah sepuh, di dekat mereka ada dua sepeda motor yang diparkir sekadarnya. Saya jadi berdiskusi dengan sopir angkot tentang kemungkinan sebab musabab terjadinya perselisihan itu. Tabrakan? menurut analisis sopir angkot, agak mustahil kalau tabrakan beradu muka, karena jalan di situ satu arah. Senggolan? bisa jadi seperti itu.

Sikap si pemuda yang berangasan sungguh mengganggu saya. Melihat ekspresi bapak sepuh yang menahan kesal, saya yakin si anak muda bicara dengan suara keras dan nada tidak sopan. Kemudian si anak muda menunjukkan gelagat akan memukul si bapak, orang-orang yang (mungkin) sedang berusaha menengahi segera menahan si pemuda. Astaghfirullah...

Ngenes. Hati kok ikut sakit ya lihat bapak sepuh itu diperlakukan buruk seperti itu. Anak muda itu, begitu teganya berlaku demikian kepada orang tua. Apakah dia tidak punya ayah atau kakek yang ingin diperlakukan dengan baik oleh orang lain?


Hubungan dengan lagu yang tiba-tiba saya ingat itu apa?

Dulu, semasa sekolah dasar (jangan tanya tahun berapa, yang pasti Indonesia sudah merdeka :D), saya ingat ada pelajaran budi pekerti. Selain pelajaran-pelajaran dasar yang ada di buku cetak, guru yang mengajar juga sering mengajarkan pesan-pesan moral/budi pekerti lewat lagu. Di antaranya lagu itu. Saya sudah lupa lengkapnya lagu itu, hanya ingat dua bait itu saja.

Hormati gurumu ... sayangi teman ...

Kata "gurumu" bisa ditafsirkan secara luas sebagai orang-orang yang lebih tua dari kita, tidak hanya sebatas guru atau orang tua kandung. "Sayangi teman" tentu saja menghargai siapa saja yang sebaya dengan kita, tidak sebatas hanya teman-teman dekat atau yang dikenal saja.

Itulah pemahaman saya terhadap lagu tersebut. Kejadian antara si pemuda dan bapak sepuh itu, memicu saya untuk mengingat lagu itu kembali dan mengenang pendidikan yang saya dapat di masa lalu. Kenapa pendidikan budi pekerti itu harus menjadi mata pelajaran tersendiri, lepas dari pelajaran PMP (sekarang PPKN) dan agama?

Betul, pelajaran budi pekerti pun ada dalam pelajaran PMP dan agama, tapi lapisannya menjadi tipis karena bercampur dengan materi lain. Jika pelajaran budi pekerti dikhususkan menjadi mata pelajaran tersendiri, lapisannya akan lebih tebal. Dan sekarang, pelajaran itu, menjadi bekal saya hidup bermasyarakat dan menjadi dasar sikap saya berinteraksi dengan orang lain, yang lebih tua, sebaya, maupun yang lebih muda. Sayang sekali sudah sejak lama pelajaran budi pekerti (khusus) sudah dihilangkan dari kurikulum.

Bagaimana dengan si anak muda? Entah. Saya tak ingin menghakimi pendidikan budi pekerti macam apa yang dia dapat, bahkan bisa jadi dia tak pernah mendapatkannya sama sekali.

Bercermin pada sikap si anak muda itu, saya instrospeksi diri. Memikirkan sudah sekuat apa usaha saya menanamkan karakter yang baik pada anak-anak di rumah. Pekerjaan yang berat tapi harus terus dilakukan. Jika tidak, apa saya kuat menanggung malu ketika anak saya menghardik bapak/ibu sepuh di jalan hanya karena persoalan sepele.


Disclaimer:
Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia dengan akhlak sesempurna Nabi Muhammad saw, bukan maksud hati mengklaim diri sebagai manusia berbudi pekerti tinggi. Please, don't get me wrong. Diri ini pun sedang memaksimalkan diri menjadi manusia yang tidak "pikasebeleun batur"^ : ^

BEBAS RAMBUT RONTOK DENGAN SEKALI KERAMAS

$
0
0


Saya penderita rambut rontok menahun. Kalau diingat-ingat, persoalan ini timbul sejak saya menggunakan hijab. Sudah belasan tahun, lho. Mulanya sih masih saya anggap wajar saja, karena setiap kali menyisir, helai rambut yang jatuh masih bisa dihitung. Saya juga nggak terlalu perhatian dengan perawatan rambut, asal keramas teratur, rasanya itu udah cukup. Creambath, masker, apalah apalah itu jarang banget saya lakukan.


Setelah melahirkan anak keempat, masalah rambut rontok saya makin parah, ditambah dengan munculnya ketombe *hufffh*

Kondisi itu membuat saya mulai melek perawatan. Creambath, masker, lumayan saya lakukan rutin dengan obat-obatan tradisional yang mensupport penguatan akar rambut. Tapi, ada juga penata rambut yang memberitahu kalau rambut rontok parah justru jangan terlalu sering dimasker. Lho, gimana ini? yang ini menyarankan, yang lain kok melarang. Jadi bingung, deh.

Akhirnya, usaha sendiri aja di rumah. Mulai dari pakai ramuan daun cemceman, rumput teki, minyak urang-aring, lidah buaya, semua saya jabanin. Berbagai shampo anti hairfall pun saya coba, mulai dari yang berbahan dasar ramuan tradisional sampai shampo dengan inovasi modern dari produk D, P, T, dan lain-lain, saya aplikasikan ke rambut.

Hasilnya? NOL. Rambut saya terus aja berjatuhan tak terkendali. Sedih banget setiap pagi harus lihat rambut bertebaran di bantal. Kalau rambut nggak diikat, mereka bertebaran di lantai. Asisten rumah aja sampai berkomentar, "Aduh Bu, setiap nyapu kotornya sama rambut Ibu deh." *hmmm... Atul Suratul minta turun gaji nih*


perlengkapan perang sehari-hari demi mencegah rambut bertebaran:
karet rambut dan sisir bergigi jarang
Tapiii... waktu belanja bulanan awal minggu ini, saya lihat ada yang baru di rak shampo: Sunsilk Hijab Recharge. Memang sih, awalnya tertarik karena warnanya orange-peach, warna favoritku. Tahap kedua, tertarik karena tagline-nya: LIVELY STRONG Hairfall Solution. Ketiga, fragrance-nya enak, lembut tapi segar. Oke fix, masuk ke troli belanja.


Dengan harga IDR 40 ribuan, masalah perawatan
rambut saya yang biasanya menguras dompet itu
terselesaikan dengan tuntas


Sampai rumah nggak langsung dicoba, soalnya jadwal keramas saya belum jatuh tempo. Baru dua hari kemudian saya coba pakai. Hasilnya, waktu keramas rambut saya masih rontok lumayan banyak. Pfffh... saya langsung pesimis. Ini sih sama aja dengan produk yang saya pakai sebelumnya. Tapi... 

Keesokan paginya baru saya takjub. Bantal saya bersih dari rontokan rambut. Saya usap rambut dan raup, nggak ada rambut tertinggal di tangan saya. Buru-buru saya ambil sisir dan menyisiri rambut dengan antusias. Satu dua helai rambut terselip di sisir, wajar toh? yang biasanya rambut rontok sampai jadi gumpalan saking banyaknya, sekarang nggak terjadi lagi. Kulit kepala juga terasa lebih segar, dan ketombe menghilang.

Huwah, saya gembira... happy... rambut saya selamat. Baru sekali keramas, coba! Hwaw...




Wah, niat potong rambut jadi pendek seperti "ujang-ujang" (sebetulnya saya nggak cocok banget dengan potongan rambut pendek) akhirnya bisa dihindari. Sekarang saya lebih percaya diri dan langsung muncul niat beli sisir Vidal Sassoon andalan sejak masa remaja, karena menyisir rambut dengan sisir bergigi rapat tampaknya sudah bukan masalah lagi ^ : ^

Sedikit tips dari saya, untuk yang berambut cenderung kering, sebaiknya setelah menggunakan shampo ini, pakai juga conditionernya, supaya rambut lebih lembut. Pengalaman saya setelah menggunakan shampo ini, rambut menjadi lebih megar (jenis rambut saya normal).


PT. Unilever menggandeng Jamal Hammadi, pakar perawatan rambut
dengan bahan alami, untuk mengkreasi formula Sunsilk Hijab Recharge
Lively Strong hairfall solution

Baiklah, Hijabers (ah yang belum pakai hijab juga boleh kok coba pakai shampo ini) segitu dulu ya review, eh share pengalaman pakai produk shampo baru dari saya. Mudah-mudahan cocok juga dipakai untuk Hijabers. 

Walau tertutup, perawatan rambut supaya tetap cantik kan penting juga. Tujuannya, biar suami (yang udah punya, yang belum persiapan buat calon suami dong) tambah sayang, ya toooooh? ^ : ^



Love,

LIVING IN THE SOCMED AGE - SURVIVAL GUIDES

$
0
0


Seseorang nulis komentar di postingan saya di Facebook: kan orang Indonesia gampang komen. Masa iya sih? udah ada hasil surveynya gitu? hehe.

Ngukurnya gampang aja, coba deh kalau ada issue (nasional) pasti medsos langsung riuh-rendah. Seru. Beberapa issue berhasil saya lewatkan dengan damai. Artinya saya nggak terpancing nulis status berkaitan dengan issue-issue itu. Sebut aja issue yang paling santer soal pemberian ASI dan polemik ibu bekerja. Wotefer lah ya, masa-masa itu udah saya lewati dengan damai dan saya ini bagai ancestor di dunia per-asian (udah pengalaman menyusui empat kepala mau apa lagi), udah khatam juga dunia kerja-kerjaan. Mau sharing atau mau nambahin panas suasana sih bisa-bisa aja, tapi ah malas *heuheu*


Sekarang yang sedang hangat membara adalah issue Full Day School. Eh, saya ikutan bikin status, ceritanya berpendapat lah ya, walau belum jelas apakah saya akan pro atau kontra, hehe... *double agent* habis pikiran saya lagi random sih.

Tapi di sini, bukan FDS-nya yang pengin saya obrolin. Keriuhannya itu lho. Ada yang pro, banyaknya yang kontra sih (sejauh status yang saya baca). Setelah dua golongan ini, ada golongan ketiga yaitu status-status yang fokusnya mengomentari dua golongan tersebut.

Begitu nemu status-status ketiga ini lah kewajaran saya terusik. Saya jadi teringat satu cuplikan dialog dalam satu drama yang mengandung nasihat. Tapi udah lupa di drama yang mana.

Jadi ada orang tua yang ngasih pesan pada seorang anak muda begini,

"Kamu akan menemukan banyak persoalan dalam hidup ini. Jika kamu menemukan pendapat yang sama, sampaikan dengan diam-diam. Dengan begitu, kamu tak akan melukai orang yang tak sependapat denganmu."

"Jika kamu tak sependapat mengenai satu persoalan. Cukup dengarkan saja orang yang mengeluhkan persoalan itu. Mengertilah mungkin ia sedang mengalami masa-masa yang sulit. Jika kamu mengatakan pendapatmu, ada seseorang yang akan terluka."

"Tetapi, jika kamu tak senang pada keduanya, atau tak ingin berpendapat apa pun, jangan berkata apa-apa. Cukup diam saja. Karena jika kamu mengatakannya, kamu akan melukai lebih banyak orang."

Hati-hati ah... jangan sampai termasuk ke dalam kelompok yang ketiga. Karena sering saya menemukan, status-status mereka (mungkin maksudnya) netral tapi kok akhirnya mentertawakan situasi yang ada. Menampakkan kalau mereka nggak acuh, atau nggak (pengin) paham situasinya dan nggak peka. Maka, sebaiknya memang diam saja. Bisa jadi saya juga pernah begitu... *segera insyaaaaf*

Satu lagi yang sering saya temukan dalam perseteruan issue di medsos, adalah kata nyinyir. Sungguh saya nggak suka pada kata itu. Dan kenapa harus ada di KBBI sih ^ : ^. Karena kata yang satu ini sering dipakai untuk memberi label pada orang lain. Nggak fair ah, belum tentu juga kita bebas nyinyir, toh?

Lalu bagaimana dong? entah... living in the socmed age ini kayak living in the wild. Sebetulnya how to survive di medsos kan banyak teorinya. Tapi, kalau menurut saya sih yang paling sederhana ikutin aja nasihat ketiga. Paling aman. Damai di hati... damai di bumi.

Saya mau menerapkan lagi prinsip bersosmed yang silence-silence bersahaja, supaya kehidupan bermedsos saya bisa saya lewati dengan "tiis ceuli herang mata", artinyaaa... *silakan buka kamus bahasa sunda di Google*


Love,


MEMBELI BAJU MUSLIM SI KEMBAR SEKARANG TAK SUSAH LAGI

$
0
0
source : www.keywords-suggeestion.com
designed by www.inainongina.com


Sejak usia dini (mulai usia 3 tahun), saya sudah membiasakan putri kembar saya memakai jilbab, yang otomatis berpasangan dengan baju muslim. Kenapa saya menegaskan demikian, karena cukup sering saya melihat fashion muslim yang kacau pada anak perempuan usia satu tahun sampai lima tahun. Kok kacau? Ya, menurut saya sih kacau, jika anaknya dipakaikan jilbab tapi bajunya bukan baju muslim, misalnya rok pendek dengan lengan pendek, malah ada yang memakaikan jilbab berpasangan dengan baju tanpa lengan. Duh!


Namanya juga masih belajar, Bu.  Yang masih belajar ibunya atau anaknya? *hehe*. Kalau niatnya mau mengajari anak, ya jangan nanggung.

Niat saya ketika memiliki anak perempuan (kebetulan saya sudah berjilbab), memang ingin membiasakan anak memakai jilbab sejak dini, supaya kesadaran mereka terhadap kewajibannya pada agama juga terbangun sejak dini. Ala bisa karena biasa kan, Bu.  Ini semacam membayar hutang kesalahan saya, karena saya mengenakan jilbab sangat terlambat (menurut saya).


Tangan bajunya kepanjangan ^ : ^
Yang mana Ama, yang mana Kiki asli saya juga
nggak bisa bedain

Anak usia 3 tahun, menurut pengalaman saya, cukup ideal untuk mulai "dilatih" memakai busana muslim. Sebab, selain mereka sedang lucu-lucunya, tidak seperti anak usia 1 - 2 tahun yang mudah rewel urusan pakaian. Busana muslim kan cukup ngeribetin ya. Anak usia di bawah 3 tahun paling tahan pakai baju muslim satu jam aja paling lama. Habis itu, yang kerudungnya entah ke mana lah, yang minta diganti karena kepanasan lah, kotor, dan lain-lain *berdasarkan pengalaman pribadi*.

Alhamdulillah, sampai menginjak usia remaja sekarang ini, mereka masih betah (dan tidak merasa terpaksa) memakai jilbab. Bekalnya ya konsistensi. Mungkin prosesnya lebih mudah, karena sejak TK sampai dengan SD mereka bersekolah di sekolah berbasis Islam.


Mana Kiki, mana Ama... ayooo... :D 

Walau demikian, masih sering terselip rasa khawatir mereka akan terpengaruh teman-temannya yang tidak memakai jilbab, dan menanggalkan jilbab itu. Namun, sesekali saya ajak mereka berdialog. Pelan-pelan saya ungkit, bagaimana perasaan mereka memakai jilbab. Ada rasa berat atau tidak. Untuk memonitor saja, sejauh mana keteguhan mereka.

Karena sudah menginjak usia remaja, tentu selera berpakaiannya sudah berbeda. Saya tidak bisa lagi mencampuri selera mereka dalam memilih pakaian. Mana mungkin sekarang mereka saya "kembar-kembarin" lagi bajunya, karena meskipun kembar, mereka punya selera yang berbeda satu sama lain.

Kalau sedang senggang, saya juga mengajak ngobrol soal trend fashion muslim, yang belakangan ini berkembang dengan luar biasa. Sampai ada isitilah Hijabers, julukan untuk para muslimah yang melek fashion dan stylish dalam berbusana. Tujuannya ya supaya tidak "kudet" alias kurang update *hehe*. Selain itu memberikan wawasan pada mereka bahwa fashion muslim itu keren.

Nah, seiring dengan hal tersebut, online-shop busana muslim pun turut menjamur. Saya suka kok window shopping di Instagram atau website-website yang menjual baju muslim untuk remaja. Apalagi kalau bukan lihat-lihat untuk si Kembar (Mama juga sekalian, sih ^ : ^).


Keren-keren kan fashion muslim buat remaja masa kini
source : by www.caraberhijab.net

Kemudian, saya menemukan website Ethica, dan merasa surprise karena Ethica ternyata produsen yang sama dengan Salsa Kid. Dulu semasa si Kembar masih usia TK - SD, saya mendandani mereka dengan baju muslim produk dari Salsa Kid.

Alasan saya memilih produk Salsa Kid, selain harganya yang terjangkau, tentu saja karena bahannya yang enak dipakai, dan cocok untuk anak-anak saya yang berkulit sensitif. Bahannya ringan karena terbuat dari kaos, sehingga mudah menyerap keringat. Dan yang penting lagi, model produk Salsa Kid (pada waktu itu) tidak pasaran.

Sekarang saya tambah senang karena Ethica juga mengeluarkan produk untuk remaja. Sebetulnya, selera berpakaian gadis kembar saya tidak terlalu ribet sih. Kalau keluar rumah, untuk acara santai mereka senang tampil casual. Atasan berbahan kaos dan celana panjang menjadi pilihan mereka.

Masalahnya saya suka kesulitan mencari kaos yang panjangnya sampai ke paha. Soalnya kan, usia remaja ini sedang senang-senangnya memakai jeans. Dan jeans yang ada di pasaran sekarang, modelnya kebanyakan skinny, kalau dipadankan dengan kaos pendek, bisa-bisa bagian belakang kena angin terus *hehe... sensor*.

Untuk acara yang semi formal atau formal, baru mereka mau memakai rok. Dan sering kelimpungan karena koleksi rok mereka minim sekali. Paling repot kalau sudah menjelang bulan Ramadhan, karena biasanya di sekolah mereka diselenggarakan pesantren kilat. Acara itu membolehkan murid berbaju bebas, tetapi untuk murid putri harus mengenakan rok.

Nah, Ethica punya kriteria yang putri kembar saya butuhkan. Setelah saya lihat-lihat, modelnya juga bagus-bagus. Tapi, yang paling penting sih penggunaan bahannya. Ethica konsisten menggunakan bahan kaos, jadi cukup nyaman dikenakan sehari-hari oleh remaja aktif seperti putri kembar saya.


source : ethicafasion.com


source : ethicafashion.com

source : ethicafshion.com

Banyak orang bilang belanja online lebih praktis, dan saya setuju itu. Tapi, untuk urusan membeli baju, saya lebih cocok belanja offline. Keuntungannya karena kita bisa mengecek bahannya langsung dan mencobanya, jadi masalah salah ukuran bisa dihindari.

Tadinya saya sudah pesimis, kalau Ethica hanya menyediakan pembelian online saja, saya agak ragu untuk membeli produknya nanti. Tapi, ternyata Ethica membuka sistem keagenan dan ... taraaaa... kekhawatiran saya pun sirna.


Agen Ethica untuk kota Serang dan sekitarnya


Demikianlah kisah saya. Semoga semakin banyak remaja-remaja kita yang ingin memakai jilbab dalam keseharian mereka. Dan doa kita sebagai orang tua terus mengawal mereka, agar mereka tetap istiqomah berjilbab sampai ajal menjemput. Setuju, Bu?


Love,





HEAT STROKE - KENALI GEJALA, AKIBAT, DAN PENCEGAHANNYA

$
0
0


Sebetulnya, kejadiannya udah lewat beberapa hari, tapi karena masih trauma, dan sepertinya pentingnya juga di-share, supaya pembaca juga aware sama gejala heat stroke ini dan nggak miss-diagnosis sama masuk angin.


Saya cerita dulu ya kronologi peristiwanya *hehe*. Sekitar jam 9.00 saya keluar rumah, rencananya mau menjenguk tetangga yang kena musibah, perginya bareng dengan beberapa tetangga yang lain. Jam 11.00 kita selesai jenguk dan lanjut dengan acara bancakan (makan siang bersama) di rumah Bu Muhtar (basecamp ibu-ibu). Karena masih senggang dan jarang keluar rumah juga, sambil nunggu anak bungsu pulang sekolah, saya masih bertahan di rumah Bu Muhtar sambil ngobrol-ngobrol.

Sekitar jam setengah dua, anak saya pulang bareng anaknya Bu Muhtar, dan langsung minta pulang. Lapar... *hehe*. Baiklah, di tengah panas terik itulah saya berjalan pulang. Nggak sampai satu kilo juga jarak dari rumah Bu Muhtar ke rumah saya. Kurang dari sepuluh menit sudah sampai.

Sampai di rumah kepala mulai terasa pening, tapi karena keburu sibuk ngurus baju ganti dan makan Keyaan (anak saya) jadi agak teralihkan. Setelah beres makan, biasanya Keyaan langsung minta main ke rumah temannya. Saya sendirian lagi di rumah. Sakit kepala saya mulai menjadi. Karena nggak tahan saya rebahan. Sakitnya makin luar biasa, diikuti napas tersengal, mual, dan akhirnya saya muntah-muntah.




Sambil rebahan saya udah curiga, ini bukan masuk angin. Kalau masuk angin, badan biasanya udah berasa nggak enak sejak pagi. Padahal tadi waktu menjenguk dan ngobrol-ngobrol di rumah Bu Muhtar itu, saya baik-baik aja. Keringat dingin yang biasanya muncul kalau badan masuk angin, ini nggak ada. Seingat saya, malah saya nggak keringatan sama sekali. Saya pikir saya kena heat stroke, dengan menganalisis beberapa gejala yang saya rasa.




Beruntung pada saat itu gejala saya masih terbilang ringan, entah apa jadinya kalau sampai parah banget. Mana nggak ada orang lain di rumah. Kesadaran saya juga masih 100%, belum linglung apalagi sampai pingsan. Duh, nggak kebayang kalau itu sampai terjadi. Ternyata, pada gejala heat stroke yang hebat, akibatnya bisa fatal. Seram ah.




Penyebab heat stroke ini macam-macam, pokoknya konidsi yang menyebabkan suhu tubuh menjadi tinggi, seperti iklim yang panas dan aktivitas fisik yang berat. Sepertinya saya korban kondisi yang pertama deh.

Nah, jika menjumpai penderita heat stroke yang parah, segera bawa si sakit ke UGD. Sebelumnya kita juga bisa memberikan pertolongan pertama. Pertama pindahkan si sakit  ke tempat yang teduh. Dinginkan tubuhnya dengan menutupi seluruh badannya dengan handuk basah, atau semprot dengan air dingin, atau kipasi seluruh tubuhnya agar suhu tubuhnya menurun. Alternatif lain kompres area ketiak, selangkangan, dan leher dengan es atau air dingin. Jika si sakit sadar, beri minum air putih yang banyak.

Sebetulnya antisipasi terhadap heat stroke ini mudah saja, yaitu:

  1. Hindari bepergian/keluar rumah ketika cuaca sedang panas terik.
  2. Gunakan pelindung ketika (terpaksa) beraktivitas di luar rumah, seperti topi bertepi lebar atau payung, dan sun glasses. Jika dahi berkerut terus-menerus karena silau juga bisa mengakibatkan sakit kepala.
  3. Untuk menghindari sunburn gunakan suncream yang mengandung SPF 15 (minimal)..
  4. Minum air putih sebanyak-banyaknya.
  5. Gunakan pakaian yang berbahan ringan dan nyaman.
  6. Jika sudah mulai terasa gejala awal, segera hentikan aktivitas dan beristirahat.

Begitulah kira-kira share singkat tentang heat stroke ini. Berhati-hati jika terpaksa harus beraktivitas di luar ruangan dalam cuaca panas. Perhatikan anak-anak dan orang tua, karena mereka termasuk ke dalam golongan usia yang rentan terkena heat stroke.


Love,





// dari berbagai sumber

TIPS DAN TRIK MEMILIH TOKO BAJU ONLINE MURAH BERKUALITAS

$
0
0


Awalnya saya bukan penganut belanja online apalagi baju. Beberapa kali pernah nyoba beli baju lewat online shop tapi kemudian kecewa. Sebabnya banyak, di antaranya bahan nggak enak dipakai, ukuran kurang pas, kepeleset harga, dan warna nggak sesuai perkiraan. Pernah punya pengalaman yang sama nggak, Sis?


Tapi saya nggak kapok. Soalnya kalau dipikir-pikir, belanja online itu jelas lebih hemat dan nggak bikin capek. Di usia "matang" *hehe* seperti sekarang ini stamina hiking di mall udah menurun sangat jauh. Belum lagi kalau ke mall biaya ekstranya kan nggak sedikit, makan lah, jajan snack lah, jajan aksesoris lah *derita saya sih yang susah ngerem*. Nah, kalau belanja lewat toko online alias online shop (selanjutnya disingkat ol-shop), biaya-biaya ekstra itu bisa dieliminasi. Hemat, toh?

Sekarang udah banyak pilihan ol-shop yang aman dan nyaman untuk belanja. Kualitas produk, harga, cara pembayaran, hingga pengiriman barangnya adalah elemen penting dalam memilih ol-shop yang terpercaya.

Kalau soal harga sih, menurut saya relatif ya. Harga yang lumayan tapi kalau dibarengi kualitas yang bagus dan tahan lama, ya jatuhnya jadi murah. Tapi jangan khawatir, sekarang banyak kok pilihan toko baju online yang murah dan berkualitas bagus. Namun, teliti sebelum membeli itu penting, tips di bawah ini bisa dijadikan referensi dalam memilih toko baju online favorit.




Ol-shop dengan konsep one stop shopping
Saya lebih suka ol-shop model begini. Soalnya, kalau saya beli-beli, anggota keluarga lain suka "kabita" alias pengin beli juga, daripada ribet cari ol-shop yang jual baju laki-laki, remaja, dan anak-anak, satu per satu, lebih bagus kalau di satu tempat semua sudah tersedia.


source : Portal Kudo Indonesia

Pilih ol-shop yang menyajikan size chart / detil ukuran baju
Paling malas ya kalau harus tanya-tanya detil ukuran baju, kemudian ol-shopnya late response atau bahkan nggak merespons sama sekali. Hasrat belanja langsung menguap, ya kan, Sis?

source : Portal Kudo Indonesia

Cek vendor afiliasi-nya terpercaya atau tidak
Ada bermacam-macam jenis ol-shop. Ada yang berperan sebagai reseller (biasanya produknya massal), ada yang memproduksi sendiri (brand milik sendiri), ada juga yang berafiliasi dengan vendor lain.

source : Portal Kudo Indonesia

Pilih ol-shop dengan layanan bantuan yang mudah aksesnya
Walau keterangan udah lengkap di gambar produk yang kita pilih, kadang-kadang masih suka penasaran pengin nanya ini itu. Kalau customer servicenya nggak siaga kan jadi bikin malas ngulang belanja di tempat yang sama. Jadi, layanan bantuan/customer service itu penting lho.

Testimoni
Ol-shop yang bagus itu, ya tentu saja yang menuai banyak testimoni positif. Kalau kebanyakan testimoni negatif, mending tinggalkan dan segera cari ol-shop lain.

Nah, itu tipsnya memilih toko baju online yang asyik untuk belanja. Sekarang, bagaimana supaya bisa dapat produk dengan harga bagus dan kualitas prima. Coba simak trik-trik berikut ini.




Manfaatkan kegiatan promo
Biasanya ol-shop yang udah jadi langganan suka rajin menginformasikan waktu-waktu promo lewat email. Nah, jangan sampai ketinggalan, siapa tahu ada baju yang cucok markucok tapi harganya miring.

Sabar menanti diskon
Pernah kan, Sis, naksir baju tertentu tapi harganya masih (berasa) kemahalan, atau pas lagi nggak ada budget buat beli baju. Coba cari deh di portal lain, siapa tahu Sis dapat produk yang Sis inginkan dengan harga sale. Alternatif lain, dapat produk yang mirip-mirip atau kalau lagi hoki malah dapat yang lebih keren dengan harga banting *happy*.

source : Portal Kudo Indonesia

Cari ol-shop yang memberi keuntungan lain
Memangnya ada? Ada dong, Sis. Contohnya Kudo, selain sering memberikan diskon besar pada produk fesyennya, portal belanja ini juga memberikan sistem komisi untuk agen. Nah, kita daftar dulu jadi agen (kalau belanja di sini memang harus jadi agen dulu). Caranya gampang kok. Keuntungannya, selain (kalau belanja untuk sendiri) dapat diskon besar, dapat komisi, kita juga dapat peluang bisnis berjualan tanpa modal besar. Nggak tanggung-tanggung, triple kan untungnya.


Lumayan komisinya. Sedikit demi sedikit,
lama-lama kebeli baju lagi ^:^

source : Portal Kudo Indonesia 

Pilih alamat pengirim yang terdekat
Sis, walau naksir abis sama baju ya jangan sampai nekat kalau ternyata alamat ol-shopnya (pengirim) ada di Papua. Be realistic aja, Sis. Pilih alamat ol-shop/pengirim yang terdekat dengan kota tempat tinggalmu, karena tentu saja ongkos kirimnya bakal lebih murah.


Demikian,Sis, tips dan trik memilih toko baju online ala Ina Inong. Semoga bermanfaat ya, Sis, dan makin semangat belanjanya. Happy shopping, Sis!


Love,


TATA MOTORS PILIHAN UTAMA DUNIA USAHA

$
0
0


Sudah nonton film "Chef" belum? Untuk yang sudah, apa yang paling mengesankan dari film tersebut? Kalau saya sih jelas-jelas truck-nya dan konsep bisnisnya. Keren, dan langsung berkhayal punya bisnis serupa.



source : mid-day.com

Kebetulan, tanggal 18 kemarin saya diundang ke acara Blogger Gathering yang diselenggarakan oleh Tata Motors. Perusahaan ini sedang turut ambil bagian di acara pameran otomotif Gaikindo International Indonesia Auto Show (GIIAS) 2016, di ICE BSD City.

Begitu menginjakkan kaki di booth Tata Motors, yang melintas di benak langsung film "Chef" tadi, pasalnya saya melihat mobil-mobil besar dan kecil yang dimodifikasi serupa trucknya Chef Carl Casper.

Ternyata agenda acara gathering yang bertajuk "Memajukan Usaha Bersama Tata Motors" ini, tujuannya memperkenalkan produk unggulan Tata Motors yang dikhususkan untuk bermain di kelas commercial vehicle atau kendaraan niaga.




Selama acara berlangsung kami didampingi oleh Bapak Wildan Bahtiar, Marketing Manager PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), selaku Agen Pemegang Merek (APM) Tata Motors di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut Pak Wildan memperkenalkan commercial vehicles yang menjadi unggulan Tata Motors, yaitu:


LIGHT TRUCK TATA ULTRA 1012

Apa keistimewaan dari kendaraan besar ini?

Dalam keterangannya melalui press release, Mr. Biswadev Sengupta, Presiden Direktur TMDI mengatakan, Tata Motors mempersembahkan truk ringan masa yang kuat, aman, hemat BBM dan multiguna. Seakan belum cukup, beliau juga menambahkan bahwa desain Tata Ultra 1012 telah disesuaikan dengan perkembangan terkini sesuai kebutuhan konsumen saat ini. Performa superior ditambah kenyamanan kabin kelas dunia, dibarengi dengan daya angkut yang tinggi serta konfigurasi bodi yang beragam, sangat berguna untuk menambah produktifitas usaha dengan umur pakai yang panjang.

Oleh karena itu, Mr. Sengupta sangat yakin Tata Ultra 1012 bakal menjadi aset bisnis yang penting bagi customer dan akan menjadi pilihan utama dunia usaha yang sangat kompetitif. 




Tata Ultra merupakan pelopor truk ringan di Indonesia yang menggunakan full air brake dan ban radial tubless dengan daya cengkram kuat, sehingga keamanan berkendara pun menjadi meningkat. Walau Tata Ultra 1012 memiliki kapasitas 3 kursi untuk 1 sopir dan 2 penumpang, namun kabin tetap ergonomis. Kursi-kursinya bisa diatur maju-mundur-rebah ke belakang, jika demikian semakin nyaman mengemudi lah bapak-bapak sopir truk kita, ya.

Multiguna. Aspek ini termasuk ke dalam poin-poin yang disampaikan oleh Mr. Sengupta. Contohnya, Tata Ultra 1012 bisa difungsikan sebagai food truck untuk mendukung bisnis kuliner atau kendaraan pengangkut barang untuk mendukung bisnis courrier dan logistik, mulai dari skala kecil sampai besar karena kapasitas angkutnya yang memadai (lihat bagan).



source : dokumentasi pribadi
Tata Ultra 1012 telah melalui pengujian selama lebih dari satu tahun, atau setara dengan lebih dari 25.000 km di berbagai kondisi medan jalan. Oleh karena itu, Light Truck Tata Ultra 1012 ini terjamin kapabilitasnya sebagai truk ringan yang kuat, namun menjanjikan biaya total cost of ownership (TCO) terendah di kelasnya.

Tetapi jika Anda merasa Light Truck Tata Ultra 1012 ini terlalu berlebihan untuk usaha Anda, jangan khawatir, karena Tata Motors juga memiliki produk pilihan lain yaitu ACE EX 2, untuk pengusaha yang baru start-up, dan SUPER ACE untuk pengusaha berskala menengah.

ACE EX 2
Diesel 700 cc // Lincah dan Irit // Bak (2140 x 1430 x 300 mm)
source : dokumentasi pribadi

SUPER ACE
Diesel 1,4L // Power Steering & Blower // Bak (2690 x 1512 x 430 mm)
source : dokumentasi pribadi

Bagaimana jika Anda membutuhkan kendaraan untuk medan yang "berat"? Tentu saja Tata Motors sudah punya solusinya. Berikut ini adalah produk unggulan kedua:

TATA XENON XT D-CAB 4X4

Di beberapa wilayah di Indonesia, yang memiliki usaha pertambangan dan perkebunan, kebutuhan akan kendaraan kabin ganda 4x4 masih terbilang cukup tinggi. Kendaraan tersebut difungsikan sebagai alat pengangkut barang serta kebutuhan pokok. Dan biasanya, area pertambangan dan perkebunan di pedalaman kondisi jalannya cukup berat, sehingga membutuhkan kendaraan yang tangguh. Tata Motors menjawab kebutuhan tersebut dengan menghadirkan Tata Xenon XT D-Cab 4x4

Tidak hanya sekedar tangguh, kendaraan jenis ini juga dibarengi dengan keunggulan-keunggulan lain, seperti yang diterangkan dalam bagan di bawah ini.




Selain di bidang pertambangan dan perkebunan, kendaraan jenis kabin ganda 4x4 ini juga dibutuhkan di sektor konstruksi dan pertahanan. Tidak menjadi masalah, karena muatan Tata Xenon XT D-Cab 4x4 ini dapat disesuaikan dengan segala jenis kebutuhan. Loading deck-nya berbahan double corrugated galvanized steel mampu mengangkut beban sampai dengan 1.000 kg.


Mesin diesel common rail Tata 2.2L VTT DICOR dikombinasi dengan
transmisi manual 5-percepatan. Tenaga max 140 PS pada 4000 rpm dan
torsi puncak 320 Nm di putaran mesin 1700-2700 rpm. Kecepatan dapat
dipacu sampai dengan 160 km/jam dengan efisiensi bahan bakar terbaik.
Kemampuan off-road yang optimal didukung oleh fitur shift on fly 4x4 system.
 Teknologi gearbox GBS-75-5/4.1 dengan override dari Xenon D-Cab
memberikan kemudahan dalam perpindahan gigi.
Tangguh dan mudah beradaptasi dengan berbagai medan dan kondisi jalan. Hal ini dicapai karena Tata Xenon XT D-Cab 4x4 memiliki fitur Limited Slip Differential (LSD) dan kaki-kaki yang dilengkapi dengan suspensi independen dengan antiroll bar, sehingga kendaraan tetap stabil bermanuver meski sedang bermuatan penuh.

Safety feature tentu saja menjadi elemen penting yang mendukung performa kendaraan jenis ini. Collapsible steering column, twin circuit braking system, dual airbags, ABS, side impact beams, dan reinforce 3 laye body construction adalah fitur-fitur safety yang menjadi andalan Tata Xenon XT D-Cab 4x4.

Seluruh produk Tata Motors ini didatangkan dari India dalam bentuk built-up kendaraan. Produk yang dijual ke customer masih berupa chassis yaitu bodi dasar tanpa penutup. Kondisi ini dimaksudkan untuk memudahkan customer memodifikasi truk/pickup yang dibelinya sesuai kebutuhan usahanya.

PEACE OF MIND

adalah program unik yang diusung TMDI untuk Customer Care-nya. Customer yang sudah membeli produk Tata Motors akan dibuat tenang, karena produk yang mereka beli mendapat garansi terbaik di kelasnya, jaminan ketersediaan suku cadang yang disertai jaminan 24 jam pengantaran pasti sampai atau gratis jika tidak sampai, dan 24 jam x 7 hari on road assistance. 


Tata Motors after sales service didukung  oleh 119 outlet Touch Points yang terdiri
dari fasilitas 3S (Sales, Service, Spare parts), 1S (Sales), 2S (Service, Spare
Parts) yang dinamakan Tata Certified Workshop. Touch Points ini tersebar
di seluruh Indonesia, mencakup P. Jawa, Bali, dan Sulawesi

Marketing Point

Penjualan tidak akan menunjukkan hasil yang memuaskan jika tidak didukung oleh strategi pemasaran yang tepat. Kiprah pemasaran TMDI sendiri telah dimulai sejak bulan September tahun 2013. Saat itu tema peluncuran produk Tata Motors adalah Play Strong! Strong Commitment, Strong Products, Strong Customer Care, dan Strong Corporate Social Responsibility.

Dengan semangat pemasaran tersebut, Tata Motors telah berhasil menjual 3000 unit kendaraan dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun beroperasi.

Tahun 2016 ini, bertepatan dengan diselenggarakannya GIIAS ke 24, TMDI meluncurkan tema "Think Business. Think Tata Motors", sebuah kalimat singkat yang mewakili kapabilitas produk Tata Motors di segmen kendaraan niaga, yang memposisikan diri sebagai mitra usaha yang andal di masa baik dan buruk.

Nah, tunggu apa lagi? Kalau Anda sudah merencanakan akan berbisnis dan membutuhkan kendaraan untuk mendukung usaha Anda, THINK TATA MOTORS. Masih ada kesempatan hari ini dan besok untuk mengunjungi Tata Motors di Gaikindo International Indonesia Auto Show 2016, ICE BSD Tangerang, booth 3F hall 3A.

Atau langsung menghubungi:

Kiki Fajar
Public Relation Manager
PT. Tata Motors Indonesia
fajar.harianto@tatamotors.com
fajar.harianto@gmail.com



Sekian dulu ya, laporan pandangan mata saya dari acara Blogger Gathering bersama Tata Motors. Semoga bermanfaat.

Love,


[CERPEN] MENYESAP KENANGAN

$
0
0



“Nggak mau… nggak mau…,” tolaknya sambil menahan tawa.

Sekuat tenaga kutarik tangannya, bermaksud menyeretnya masuk ke sebuah kafe kopi bermerek terkenal. Tapi, mana bisa aku mengalahkannya. Tanpa mengeluarkan tenaga pun, hanya bertumpu pada kaki-kakinya yang panjang dan kokoh, dia tak tergoyahkan.


Lelakiku itu, tak akan suka jika kuajak minum kopi di kafe mana pun yang menjual kopi bermerek asing. Sedangkan aku, adalah penggila kopi “branded”. Setiap kali aku ingin membeli kopi di kafe langgananku, aku selalu menggodanya seperti tadi. Lucu saja melihat tingkahnya, seperti anak kecil yang dipaksa masuk ke ruang dokter gigi.

Sementara aku sibuk dengan urusanku di depan petugas kasir, dia menungguku sambil berdiri bersandar di dinding samping pintu masuk. Sebelah kakinya menekuk bertumpu pada dinding, dua tangannya masuk ke saku jeans belelnya, sementara mulut sibuk mengulum permen rasa kopi. Aku sudah sangat hapal kebiasaannya.

Aku keluar dengan segelas Iced Americano berukuran besar. Sengaja aku bertingkah pura-pura tak melihatnya. Berjalan melewatinya sambil menyesap minuman di tanganku. Dia tertawa dan mengejarku. Kaki-kakinya yang panjang mengiringi langkahku. Kedua tangannya masih di dalam saku.

“Suka banget, sih, sama Iced Americano,” cetusnya usil. Padahal sudah sangat sering dia melihatku menyesap minuman ini.

“Ini, minuman cowok-cowok ganteng di drama-drama korea, tahu?” sahutku dengan nada disebal-sebalkan.

Mana mungkin aku sebal betulan pada cowok jangkung, berambut ikal setengah gondrong, dengan raut wajah keturunan Arab itu. Kemudian, tawanya membahana. Tak peduli pandangan orang-orang yang berpapasan dengan kami.

“Jadi, aku nggak ganteng dong karena nggak suka minuman macam itu.”

“Tapi kan kamu juga suka kopi.”

“Bukan kopi macam begitu.”

“Apa bedanya.”

“Itu mah kopi banci.”

“Aku nggak suka istilah itu.”

Tawanya membahana lagi. Dia selalu tahu cara menggodaku.

“Aku juga nggak suka istilah itu.”

“Terus kenapa kamu katakan.”

“Suka lihat kamu cemberut.”

“Tambah cantik? Klise sekali kamu….”

Tawanya membahana sekali lagi sebelum kami menaiki angkutan kota yang akan membawa kami ke kampus.

“Nanti kubuatkan kopi yang keren, kalau kamu bersedia datang ke tempatku.”

Tiba-tiba lidahku kelu. Aku membuang pandangan ke luar jendela, sembari menyedot minuman yang semakin hambar karena es-es yang sudah mencair.

***

Belum lama aku mengenalnya, baru satu tahun terakhir ini. Dia seniorku di kampus. Anak semester enam. Kami bertemu di kantin kampus. Saat itu, aku baru pertama kalinya menginjakkan kaki di kantin kampus, karena terpaksa menunggu jam kuliah berikutnya yang jaraknya tak begitu lama dari kuliah sebelumnya.

Tanpa prasangka aku memesan “kopi putih”.  Pesanan yang membuatku shock karena yang datang ke hadapanku adalah kopi susu, yang berbahan bubuk kopi hitam dengan campuran susu kental manis. Aku paling tidak bisa minum kopi dengan ampas yang masih mengambang di permukaan.

Aku tak tahu bagaimana raut wajahku saat itu, yang pasti ekspresiku mengundang tawa terbahak dari sudut kantin. Aku menoleh mencari asal suara tawa itu. Dan aku melihatnya untuk pertama kalinya. Seorang cowok yang sedang memandangku dengan wajah geli. Aku melengos. Di mana lucunya, sih, kalau tidak bisa minum kopi seperti itu.

Kemudian setelah aku minta maaf pada Ibu kantin, dan berjanji akan tetap membayar pesananku tadi, aku mengeluarkan bekal andalanku, kopi putih sachetan. Kuserahkan bungkusan mungil itu dengan takzim pada si Ibu. Tak sangka perbuatanku itu mengundang tawa yang lebih keras lagi. Aku menoleh dengan tatapan tajam bernada kenapa-sih-kamu-ganggu-tahu.

Setelah itu, tak kupedulikan lagi wajah menjengkelkan di sudut kantin. Namun, hari-hari berikutnya adalah hari-hari yang penuh kejutan. Aku melihatnya lagi ketika kebetulan lewat di depan ruang serba guna. Unit Kesenian Mahasiwa Sumatera sedang berlatih. Aku melihatnya sedang melatih tarian Saman. Tanpa sadar aku menghentikan langkah dan menonton latihan mereka. Terhipnotis oleh gerakan dinamis dan lagu yang penuh semangat, sampai tak sadar ada yang berdiri di sampingku sembari menyodorkan minuman kopi kalengan.

“Namaku Tandi,” katanya singkat. Tapi senyum di wajahnya tak bisa kulupakan sampai berhari-hari kemudian.

“Aa… aaaku… Tania.” Aku menyesal kenapa harus segugup itu. Tanganku gemetar menyambut minuman yang disodorkannya.

“Aku tahu,” sambutnya sambil tersenyum lagi. Mungkin merasa geli melihat tingkah gugupku.

“Taniaaa… cepat… kuliah mau mulai!”

Saved by the yell. Untung saja ada rombongan teman sekelasku yang lewat di dekat situ dan mengingatkan. Kalau tidak, aku masih saja berdiri di situ mati gaya entah sampai kapan.

“Aa… aaaku… permisi dulu.”

Tanpa menunggu jawabannya aku berlari menuju rombongan temanku tadi. Dan setelah duduk di ruang kuliah, baru aku sadar kalau aku tidak mengucapkan terima kasih untuk kopi kalengan yang diberinya.

Dia mendekatiku. Aku tahu, dan aku tak menolaknya. Tandi, bukan tipe cowok idamanku. Karena seleraku pada lawan jenis terbangun akibat kesukaanku pada drama-drama korea dengan pemeran utama prianya yang tampan dan kelimis. Tapi anehnya, aku merasa nyaman dan aman ketika berada di dekatnya.

Dan sekarang, begini lah kami. Bersama dan tak terpisahkan selama satu tahun terakhir ini. Walau…

“Hei, kok ngelamun, sih.”

Sosoknya yang jangkung menjulang di hadapanku. Aku yang sedang duduk di bangku taman kampus yang rendah, tampak seperti liliput.

“Nggak ngelamun,” elakku bandel.

“Oke, nggak ngelamun. Meditasi mungkin.” Tawa gelinya membarengi aku bangkit dari duduk.

Tak lama suara adzan berkumandang.

“Ah, sudah waktu ashar. Kamu mau nunggu di sini atau gimana?”

“Yaaa… kemana lagi, nunggu di sini aja deh.” Aku kembali duduk bersila di bangku rendah dari semen polos yang tak dicat. Kutengadah memandangnya sambil tersenyum.

“Tinggal dulu ya,” katanya sambil mengacak rambutku.

Tapi, setelah beberapa menit aku merasa bosan. Kuputuskan untuk menyusul Tandi. Aku bangkit dan bergegas menuju masjid besar di seberang area kampus.

Aku menaiki tangga masjid. Kusisir dindingnya yang terbuat dari kaca tembus pandang. Aku melewati area khusus perempuan. Sebaris perempuan berpakaian serba putih melaksanakan shalat dengan khusuk. Ah, seandainya…

Kuteruskan langkah menuju ke area laki-laki. Aku melihat punggung yang kokoh itu. Aku bersimpuh. Kami hanya terhalang kaca setebal 5 inci. Kuikuti setiap gerakannya. Tenang namun bertenaga. Tandi kini duduk bersimpuh. Dia akan segera mengakhiri shalatnya. Aku segera bangkit dan pergi.

Aku duduk di tangga teratas. Menantinya menuntaskan ibadahnya. Tak pelak lamunan menggiringku pada satu peristiwa.

Makan malam keluarga menjelang hari raya. Semua anggota keluargaku datang. Mas Anton dan istrinya juga bayi mereka yang menggemaskan. Mbak Aike dan suaminya, Mas Gary. Dia berkebangsaan Amerika, tapi sangat njawani, penginnya dipanggil Mas. Kemudian Mama, dan Papa, serta aku.

“Hei, Tania, pacarnya mana, kok nggak diundang,” goda Mas Anton.

“Apaan, sih.” Kutendang kaki Mas Anton sambil melotot padanya. Sudah punya buntut juga masih aja suka jahil.

“Tania belum ada pacar, iya kan?” Papa bertanya tapi tak mengharapkan jawaban.

“Iyalah, baru tingkat satu jangan dulu pacar-pacaran deh, nanti aja kalau udah lulus,” sambung Mama.

“Aduh, Mama, kasihan dong Tania. Yang naksir pasti udah pada antre,” bela Mas Gary.

Semua jadi tertawa mendengar guyonan Mas Gary. Tak ada yang tahu kalau aku jadi susah menelan makanan di kerongkongan, dan nyaris tersedak kalau tidak buru-buru kudorong dengan setengah gelas air.

“Ingat ya, Tan, kalau nanti punya pacar jangan mau dulu diajak ke rumahnya, kalau cowokmu itu belum resmi dikenalkan pada Mama dan Papa.” Mbak Aike ikut-ikutan usil.

“Aih, Aike, masih ingat pesan Mama ya. Benar itu, Tania. Nggak bagus kalau belum apa-apa sudah main-main ke rumahnya, kalau nggak jadi (menikah maksud Mama) nanti kamu malu sama keluarganya,” timpal Mama.

“Ah, Mama kuno… anak-anak sekarang mana mau begitu,” balas Mas Anton.

Aku hanya bisa tertunduk. Beberapa kali Tandi mengajakku ke tempat tinggalnya. Dia, tinggal di asrama mahasiswa Aceh. Tapi aku selalu menolaknya. Padahal dia janji, kalau aku datang ke asramanya, dia akan membuatkanku kopi yang keren. Dia selalu bilang kopinya kopi keren.

Aku tak ingin mengecewakan Mama. Walau aku sangat ingin mengunjungi tempat tinggal Tandi, tapi… itu artinya aku harus mengenalkan Tandi pada orang tuaku sebagai calon suamiku. Dan itu tak mungkin terjadi.

“Aduh, ngelamun lagi…”

Suara Tandi memecah ketidaksadaranku pada sekeliling. Aku menoleh. Rambut ikalnya masih setengah basah. Titik-titik embun menggelantung di lentik bulu matanya. Wajahnya segar. Pemandangan yang menyenangkan. Setiap kali melihatnya sehabis shalat, hatiku turut menjadi tenang.

Tandi sudah menyelesaikan ikatan terakhir di sepatu kedsnya. Dia berdiri.

“Yuk,” katanya sambil meminta tanganku. Kupasrahkan tanganku pada helaannya. Kami beriringan menuruni tangga masjid dan berjalan menuju kantin di sebelah selatan masjid.

***

Aku harus pulang

Sebaris kalimat pendek yang muncul di layar telepon selulerku, cukup membuatku bergegas meraih kunci mobil dan kemudian terbang menuju asramanya di tengah gerimis malam kota Bandung. Melupakan pesan Mama. Melupakan janji pada diri sendiri untuk tidak mengecewakan Mama. Firasatku berkata, ini kesempatan terakhirku bertemu Tandi. Jadi, aku harus pergi.

Dia membuka pintu asrama tanpa wajah terkejut. Sepertinya dia menanti kedatanganku. Beberapa orang penghuni asrama lain yang sedang berkumpul di ruang televisi, seakan-akan mengerti keadaan kami. Serempak mereka meninggalkan ruangan, masuk ke kamar masing-masing.

Kami duduk berhadapan di meja makan. Tandi menatapku dalam, dengan mata berbayang kelam. Jantungku berdebar. Menanti apa yang akan terjadi pada kami.

“Aku akan menepati janjiku,” katanya. Dia bangkit menuju kamarnya.

Ketika datang lagi, di tangannya Tandi membawa kantung kecil dari bahan karung goni. Dari dalamnya, dia mengeluarkan kaleng berwarna tembaga.

Tandi menjerang air. Sambil menunggu air mendidih, dia menyiapkan gelas mungil dan menaruh kertas penyaring di atasnya. Kemudian menaruh seujung sendok bubuk kopi dari dalam kaleng. Harum kopi mengisi udara.

Tak lama kemudian air pun mendidih. Dengan takzim, Tandi menuang air mendidih di atas gelas. Perlahan dan penuh perhitungan. Mengapa aku merasa aura kesedihan sedang mengurung kami berdua.

Tandi menyodorkan gelas kecil itu ke hadapanku. Aroma kopi yang khas menyergap hidungku. Aroma yang tak pernah kudapatkan di kafe kopi dengan brandasing favoritku.

“Cobalah…,” ujarnya.

Aku membawa gelas itu mendekati hidung. Kuhirup aroma kopi yang menguar itu dalam-dalam sembari kupejamkan mata. Nyaman.

Kubuka mata dan kupandangi si pembuatnya. Dia tersenyum. Tapi bukan senyum ceria seperti biasanya. Mengapa seperti kulihat ada luka di balik senyumnya. Aku disergap rasa takut.

“Minumlah…”

Aku tak ingin membantah perintahnya. Kutiup pelan cairan hitam itu untuk meredakan panas. Kemudian menyesapnya dari pinggiran gelas pelan-pelan. Rasa yang tak kukenali menyerbu syaraf-syaraf perasa di lidah.

Tidak ada rasa pahit. Aku heran, tidak seperti kopi-kopi yang pernah kuminum. Kopi ini tidak meninggalkan rasa pahit di lidah, ada rasa gurih yang samar, dan harumnya yang membuat nyaman. Aku terpesona.

“Aku tahu kamu bakal suka.” Tandi menghela napas.

“Kamu akan pulang gara-gara kopi ini?” tanyaku.

“Kamu seperti paranormal. Bagaimana kamu bisa tahu?”

“Kegelisahanmu seminggu terakhir ini.”

Tandi menunduk. Tangannya memutar-mutar kaleng kopi.

“Kebun kopi kami… kami tak ingin kehilangan kebun kopi kami. Kebun kopi itu milik rakyat.” Tandi tengadah. Matanya berkilat. Aku mengira, dia sedang menahan air mata yang akan jatuh.

Kupeluk cangkir mungil itu dengan dua telapak tangan. Tak tahu harus bicara apa.

Kemudian dari bibirnya keluar runtutan cerita tentang kebun kopi di tanah kelahirannya. Kebun kopi warisan zaman penjajahan itu, yang dipelihara dengan tenaga, darah, dan air mata, sampai  menghasilkan biji-biji kopi berkualitas tinggi yang terkenal sampai ke mancanegara. Sekarang kebun kopi rakyat itu akan diambil alih oleh pemerintah daerah. Mereka berencana bekerjasama dengan pihak asing, dan akan melabeli biji-biji kopi itu dengan merek asing. Jika tidak menurut, petani-petani kopi itu akan dikenai pajak lahan yang tinggi. 

“Bodoh!” kepalan tangan Tandi menghantam meja.

Aku bisa merasakan kekecewaan dan kemarahannya. Identitas sebuah bangsa sedang dipertaruhkan. Aku sangat tahu bagaimana cintanya Tandi pada tanah kelahirannya, termasuk kopi-kopinya itu.

“Para petani mengancam akan membakar seluruh area perkebunan kopi kami. Itu tak boleh terjadi. Gila!” Tandi tertawa, namun terdengar getir di telingaku.

Terjawab sudah pertanyaan-pertanyaan yang kutahan selama seminggu kemarin, karena sikap Tandi yang tak seperti biasanya. Berawal dari sebuah panggilan telepon di awal minggu, ketika kami tengah makan siang di warung nasi dekat kampus. Percakapan yang tak kumengerti karena Tandi berbicara dalam bahasa daerahnya. Namun dari rahang mengeras dan wajahnya yang tegang, aku tahu sesuatu yang tak menyenangkan sedang mengganggunya. Selera makan kami pun menguap.

Kemudian suatu sore Tandi membawaku ke kawasan bukit di daerah Dago atas. Di tepian tebing, saat warna langit sudah mulai kemerahan, Tandi meniup bangsi. Melagukan kegelisahan dan kerinduan pada tanah kelahirannya.

“Pulanglah….”

“Aku mungkin tak akan kembali.”

Aku tak bisa lagi berkata-kata. Mataku mulai perih. Kuteguk habis cairan hitam yang mulai dingin. Aku gemetar. Tak ada lagi yang bisa kulakukan.

“Aku pulang.”

“Tunggu. Kuantar ya, ini sudah lewat tengah malam.”

Aku tak menolaknya. Tandi bergegas mengambil jaket.

Sepanjang jalan kami tak berbicara. Tandi tampak tenang mengemudikan mobilku. Aku gelisah di sampingnya. Sesekali Tandi menoleh. Seolah-olah ingin memastikan bahwa aku baik-baik saja. Mana mungkin aku baik-baik saja. Aku akan kehilangan orang yang kusayangi. Tak perlu meraung-raung untuk menunjukkan kehancuranku, bukan?

Di depan pagar rumahku kami berdiri berhadapan dengan canggung. Ketika akhirnya Tandi meraih tubuhku ke dalam pelukannya, tangis tak bisa kupendam lagi. Tapi tak lama. Aku harus tabah. Aku sudah tahu bahwa suatu saat perpisahan akan terjadi, namun sekarang ini rasanya terlalu cepat.
“Maafkan aku, Tania. Aku tak bisa bersamamu lebih lama lagi,” bisiknya.

“Maafkan aku juga Tandi, aku tak akan pernah bisa mengajakmu melangkahi pintu pagar ini,” ujarku dalam hati.

“Baik-baik ya, Tania. Kutinggalkan ini bersamamu.” Tangannya menyusupkan kantung kecil berbahan goni ke genggamanku.

Aku memandangnya dengan mata basah. Tak sanggup lagi berkata-kata. Tandi memintaku masuk. Tapi aku ingin melihatnya pergi, untuk terakhir kalinya. Akhirnya dia membiarkanku melepasnya sampai bayangannya hilang ditelan gelap dini hari.

***

Aku menatap layar iPad yang tergeletak di meja di depanku, berdampingan dengan gelas kecil mungil berisi cairan hitam. Aku sesap cairan hitam dengan mata tak beralih dari layar iPad. Lidahku sudah akrab dengan rasa ini. Tak ada rasa pahit yang tertinggal, hanya ada rasa gurih yang samar, seiring aroma harum yang membuat nyaman.

Aku sedang rindu padanya. Setiap kali kumerasa rindu, aku menyeduh kopi keren kecintaannya. Kopi yang akan dibelanya sampai mati. Identitas dirinya sebagai anak tanah Gayo.

Di layar iPad itu, aku melihatnya. Sebuah blog yang dibuatnya seiring perjuangannya dulu. Perjuangan yang membawanya pada kesuksesan. Dukungan datang dari pecinta kopi dari berbagai penjuru dunia. Donasi mengalir tak henti untuk yayasan yang didirikannya. Perkebunan kopi rakyat itu selamat. Aliran kopi yang sudah bercampur dengan darah tak akan bisa digantikan dengan sekian dolar per meter persegi.

Suatu hari, Tandi berdiri di hadapanku. Memintaku kembali. Aku melihat Tandi sudah tenang. Hidupnya sudah kembali mudah. Jika aku memasuki kehidupannya, akan ada beban baru untuknya. Aku tak ingin melihat hidup lelaki kecintaanku menjadi susah. Aku memilih berkata tidak.

Tak ada yang perlu diperjuangkan. Karena aku tak ingin Tandi berjuang untuk kedua kalinya. Kami tak mungkin bersatu jika aku tak ingin. Aku tak ingin karena aku belum rela mengkhianati keyakinan dan keluargaku.

Kami sudah selesai. Aku tetap merindukannya sesekali. Biar saja seperti itu. Aku menyesap kenangan lewat rasa yang ditinggalkanya. Lewat aroma bubuk kopi dalam kaleng berwarna tembaga bersarung kain goni yang ditinggalkannya dulu, yang tak lagi kuseduh karena aku tak ingin menghabiskan rinduku.


Aku tersenyum menatap senyumnya. Tandi, seorang perempuan berkerudung dan dua anak lelaki, berdiri di depan pohon kopi dengan buah cherry-nya yang lebat. Kuusap lembut bandulan kalungku. Bandul mungil berbentuk simbol keyakinanku, terbuat dari emas yang ditutupi batu-batu hitam sepanjang permukaannya. Hadiah dari Tandi.

***

Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Kompetisi Menulis Cerpen #MyCupOfStory Diselenggarakan oleh GIORDANO dan Nulisbuku.com

MENJAGA PUSAKA INDONESIA BERSAMA SYNTHESIS DEVELOPMENT

$
0
0
picture by rastrabaya.xyz

Kalau saya ditanya, "Tahu nggak perusahaan pengembang atau pengusaha properti di Indonesia?" saya bakal menjawab, "Tahu dong,  A-teeet Po-teeet dan Group Ci-teeet, kan?" *sensor hehe*. Iya, karena saya cuma tahu yang dua itu saja.

Beruntung saya diundang ke acara yang bertema "Indonesia Is Me". Sejak itu, wawasan saya pada perusahaan pengembang pun bertambah. Saya jadi tahu bahwa ada satu lagi perusahaan pengembang yang keren bernama Synthesis Development.


Sebetulnya Synthesis Development ini tidak bisa dibilang baru juga kiprahnya sebagai pengembang. Sejak tahun 1999, Synthesis Development sudah mulai turut berperan di kancah bisnis properti. Proyek-proyeknya berkembang di tiga aspek properti, yaitu: Residential, Commercial, dan Mixed Use atau kombinasi antara kawasan hunian dan kawasan bisnis.


RESIDENTIAL PROJECT
source : www.synthesis-development.id

COMMERCIAL PROJECT
source : www.synthesis-development.id

MIXED USE PROJECT
source : www.synthesis-development.id

Yang menarik  perhatian saya dari Synthesis Development ini adalah konsitensinya mengaplikasikan nuansa budaya Indonesia pada setiap proyek propertinya. Contohnya dua proyek yang sekarang ini sedang dalam tahap pemasaran, yaitu:

SYNTHESIS RESIDENCE KEMANG

Apartemen yang berlokasi di Jl. Ampera, Kemang ini kental nuansa budaya jawanya. Hal ini tampak dari desain eksterior (fasad) yang mengambil motif batik kawung dan pintu masuknya yang berbentuk rumah joglo. Konsep ini dihadirkan untuk menarik pasar ekspatriat yang banyak beraktivitas di daerah Kemang. Nuansa tradisional Indonesia ini diharapkan menarik perhatian mereka.

source : www. synthesis-development.id
Apartemen SRK teridiri dari 3 tower yang diberi nama seperti nama tokoh pewayangan, yaitu Nakula, Sadewa, dan Arjuna. Angka penjualan Tower Sadewa sudah mencapai 90%, sedangkan Tower Nakula baru mencapai 40%. Tower Arjuna sendiri belum dipasarkan.

Harga dari apartemen di SRK ini berkisar antara 30 - 35 juta per meter, tergantung dari cara pembayarannya. Serah terima akan dilaksanakan pada tahun 2019, dan sekarang sedang dalam penyelesaian pembangunan.

Interior Design Plan
source : www.synthesisresidencekemang.id

SAMARA SUITES

Hunian eksklusif yang berlokasi di kawasan strategis Jl. Gatot Subroto ini, akan mengadaptasi nuansa budaya Bali untuk ornamen arsitekturnya. Konsep apartemen ini adalah business apartemen. Bisa dikatakan bahwa Samara Suites adalah yang pertama di Indonesia sebagai hunian yang mengaplikasikan konsep ini.


Samara Suites melayani penghuninya dengan sistem customize, artinya
pihak pengelola hanya menyediakan layanan sesuai yang diminta/dibutuhkan
oleh penghuni nantinya. Pihak pengelola akan bekerjasama dengan vendor
yang sudah terjamin profesional di bidangnya.
source : dokumentasi pribadi

Target pasar Samara Suites adalah korporasi. Hunian ini diperuntukkan untuk
karyawan/tamu-tamu perusahaan yang berasal dari luar kota atau luar negeri,
yang membutuhkan tempat tinggal untuk jangka waktu pendek
(training, workshop, meeting, dll)
source : dokumentasi pribadi

Karena sifatnya hanya untuk tempat istirahat di malam hari saja, maka tidak
perlu space yang terlalu besar. Untuk itu semua ruang ditata dengan efisien
dan dilengkapi dengan furniture yang fleksibel.
source : dokumentasi pribadi

Apartemen Samara Suites dipasarkan dengan harga yang cukup tinggi. Harga per unit untuk tipe  1 bedroom Rp. 1.5M. Unit 2 bed room harga jual berkisar antara Rp. 2-2.5M, sedangkan unit dengan 3 bedroom dilepas ke pasar dengan harga Rp. 3M.

Ada informasi menarik dari Pak Andi Setiawan, Marketing Manager Sysnthesis Square, untuk pemasaran Samara Suites pihaknya membuka kerjasama. Artinya bagi siapa saja yang membawa calon pembeli dan jika kemudian transaksi deal, perantara akan mendapat apresiasi 0.5% dari harga penjualan. Dan bagi yang mencapai nilai penjualan sampai dengan 10 Milyar, akan mendapat apresiasi berupa paket liburan ke Wakatobi selama 5 hari. Wow!


Berita Gembira di Bulan Agustus

Khusus di bulan Agustus ini, dalam rangka perayaan ulang tahun Kemerdekaan Indonesia ke-71, Synthesis Development memberikan promosi untuk semua proyek propertinya berupa 71% diskon uang muka, 71 kali installment, 71 hadiah tersedia untuk pembeli, WOW!

Sudah selesai proyeknya? Belum... masih ada lagi satu proyek yang akan hadir dari Synthesis Development. Proyek baru ini diberi nama PRAJAWANGSA CITY.


Superblock terbaru di kawasan Jakarta Selatan. Harga perdana IDR 220 juta
dengan cicilan mulai 9.9 juta/bulan. Lokasi dekat TB Simatupang dan Pondok Indah


INDONESIA IS ME...

Ada hal lain yang membuat saya tertarik pada perusahaan ini. Lewat cerita Pak Andi, saya mengenal sedikit sosok Pak Budi Yanto Lusli, Presiden Direktur Synthesis Development. Saya kagum pada sosoknya yang humanis dan gagasannya "Empowering Our Nation" atau dengan kata lain menjadikan Indonesia lebih baik.

Perhatian beliau pada nilai-nilai ke-Indonesia-an yang mulai pudar memunculkan gagasan untuk membuat satu program dengan tema "Indonesia Is Me" setiap bulan Agustus. Melalui program ini, Synthesis Development ingin menunjukkan komitmennya sebagai pengembang properti yang fokus pada karakteristik warna heritage Indonesia pada setiap karya produk yang dibangun.

Tahun ini adalah kali kedua Synthesis Development menyelenggarakan acara-acara bertema tersebut. Acara-acara ini digelar setiap minggu mengambil tempat di empat lokasi proyek Synthesis Development, yaitu Synthesis Residence Kemang, Synthesis Square, Bassura City, dan Prajawangsa City.

Petualangan Kuliner Indonesia - Mall Bassura City
source : kompasiana.com/riapwindhu

Flashmob Tari-Tarian Nusantara
source : www.basurracity.id

National Music Festival
source : dokumentasi pribadi

Workshop Kerajinan Khas Indonesia (anyaman)
source : dokumentasi pribadi

Workshop Kerajinan Sulam
source : dokumentasi pribadi
Pameran Produk Karya Anak Bangsa
source : dokumentasi pribadi

Untuk menjadikan Indonesia lebih baik, yang paling penting adalah manusianya harus sehat dulu. Oleh karena itu, sebagai acara puncak rangkaian Indonesia Is Me, Synthesis Development menggelar acara "Synthesis Merdeka Ride".

Synthesis Merdeka Ride merupakan bentuk dukungan Synthesis Development terhadap pengembangan olahraga sepeda. Synthesis Development ingin menjadi bagian dalam edukasi serta memotivasi masyarakat atas pentingnya olahraga dan gaya hidup sehat selaras dengan lingkungan,sebagai kebutuhan utama yang trendi, menyehatkan dan menyenangkan. Kegiatan ini sekaligus sebagai ajang pecinta olahraga sepeda menjalin komunikasi serta membangun hubungan sosial dengan banyak relasi dan komunitas.” (Amelia Prayitno, Corporate Marketing and Communication General Manager Synthesis Development) 

source : FB Synthesis Development

Tetapi, apakah usaha tersebut hanya dilakukan pada bulan Agustus saja? Tentu tidak!

Synthesis Development tidak memungkiri bahwa setiap proyek pembangunan properti mereka tentu memberikan dampak bagi lingkungan. Bersinergi dengan lingkungan adalah salah satu bagian dari misi perusahaan. Dan yang paling menjadi perhatian adalah pengelolaan sampah. Pihak Synthesis Development bekerja sama dengan komunitas daur ulang. Spanduk-spanduk dan koran bekas pun disulap menjadi barang baru yang berguna.


Dari koran bekas menjadi notes case. Hasi daur ulang tersebut
biasanya dijadikah suvenir promosi.

Tidak perlu langkah besar untuk menjadikan Indonesia lebih baik. Kalau kata Pak Andi, sih, tidak perlu menunggu jadi Presiden dulu untuk turut berpartisipasi membangun bangsa dan negara ini. Betul sekali, Pak, menjaga kekayaan Indonesia dan mengembalikan nilai-nilai luhur yang dulu sangat kental mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia, dapat diwujudkan melalui langkah kecil seperti yang telah dilakukan oleh Synthesis Development. Terima kasih sudah menginspirasi saya.

Maka lewat tulisan ini, saya mengajak Anda, mari kita gaungkan semboyan "Indonesia Is Me", demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik.



Love,




PIJAT LAKTASI UNTUK PEJUANG ASI

$
0
0


Sepanjang sejarah saya bereproduksi *hehe*, semuanya saya lakukan tanpa bekal ilmu yang memadai. Kalau orang Sunda bilang mah "sabrehna wae", artinya sama dengan gimana nanti aja gitu. Saya hanya mengandalkan apa yang dokter sarankan dan orang-orang tua nasihatkan saja. Tapi, beruntung saya tidak mengalami kesulitan selama masa kehamilan dan proses menyusui pun tak ada kendala yang berarti. Puting pecah dan perih mah biasaaa ya kan, Buibu *wehehe*


Berbeda dengan ibu-ibu muda yang saya temui, ketika saya mengelola klinik bersalin milik keluarga (tahun 2012-2015). Mereka adalah pasien yang rutin memeriksakan kandungannya pada kakak saya. Nah, mumpung masih dalam suasana Pekan Asi Dunia, saya mau cerita tentang perjuangan ibu-ibu muda itu, dalam mempersiapkan ASI eksklusifnya.

Salah satu dari mereka namanya Bu Angke. Bukan hanya dia sendiri yang aktif tapi suaminya juga turut mendukung. Saking niatnya memberikan ASI eksklusif untuk bayinya nanti, Bu Angke betul-betul mempersiapkan diri. Dia dan suaminya ikut kelas laktasi di sebuah rumah sakit, karena klinik kami belum memiliki fasilitas tersebut.

Pernah saya iseng bertanya, kenapa dia ikut kelas laktasi. Informasi mengenai persiapan ASI eksklusif kan bisa didapat dari mana saja, buku atau internet misalnya. Dan Bu Angke bilang, dia perlu instruktur yang membimbingnya memahami teori sambil langsung dipraktikkan. Kalau tidak begitu, saat dia punya bayi nanti, dia hanya tahu teorinya, tanpa yakin apakah yang dilakukannya sudah benar atau tidak. Betul juga ya.




Jadi walau (ternyata) kelas laktasi itu mahal dan tempatnya jauh pun dia jalani demi persiapan menyambut baby tercinta. Secara rutin dia menghadiri kelas laktasi. Dia sering bercerita pada saya, materi-materi yang diterimanya di kelas laktasi itu.  Seru juga ya kelas laktasi. Semua dibahas tuntas, dari mulai perawatan payudara, gizi untuk ibu menyusui, cara mengatasi bengkak dan puting pecah, sampai cara memompa dan menyimpan ASI jika si ibu bekerja.

Hebat. Masa saya menyusui si kembar (tahun 2000), saya masih kerja kantoran, pengetahuan manajemen laktasi saya nol banget. Jadi kalau dada sudah keras, saya perah air susu dan dibuang ke kloset. Berdua sama teman kantor yang sama-sama punya bayi. Kacau banget ya kelakuan kami. Bisa-bisa yang gemuk kloset kantor *bahahaha*

Tapi, sebetulnya bukan kelas laktasi yang mau saya bahas di sini. Ada hal lain yang ingin saya ceritakan tentang Bu Angke ini. Ketika semua persiapan sudah dilakukan, hari melahirkan pun tiba, dan pada saat inisiasi menyusui dini ASI Bu Angke sempat keluar. Tapi besoknya, ASI Bu Angke hanya sedikit sekali yang keluar.

Karena kebijakan klinik kami cukup strict dalam program ASI eksklusif, bidan dilarang memberikan susu formula untuk si bayi. Biasanya kami mencari donor ASI dulu, dan untuk menangani kesulitan Bu Angke, kakak saya menyarankan untuk melakukan pijat laktasi. Dicurigai Bu Angke ini kelelahan dan tegang, saking semangatnya mau memberikan ASI eksklusif.



Proses keluarnya ASI setelah diproduksi dibantu oleh hormon oksitosin. Pada saat hormon oksitosin ini distimulasi, akan terjadi kontraksi di kelenjar payudara, sehingga ASI keluar melalui saluran kecil di payudara dan menetes lewat puting ibu. Proses keluarnya air susu ini disebut dengan refleks let down. (sumber: pondokibu.com)

Sebetulnya, yang sering kali disalahpahami sebagai ASI yang tidak keluar itu, bukan karena tidak ada produksi, tapi proses refleks let down-nya yang terhambat.

Refleks let down ini sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu. Rasa tidak percaya diri, gelisah, kelelahan, cemas berlebihan, takut, stress dapat memicu ketidaksuksesan proses refleks let down ini.

Jaringan payudara terdiri dari banyak kelenjar getah bening dan pembuluh darah. Jika ibu kurang rileks, pembuluh-pembuluh di kelenjar payudara menjadi terhambat, hal inilah yang menyebabkan kurang lancarnya produksi dan aliran ASI.

Untuk mendapatkan ASI yang melimpah, kondisi psikologis ibu sangat penting. Ibu harus dalam kondisi yang tenang dan nyaman. Salah satu usaha untuk mengembalikan kondisi psikologis ibu ke kondisi tersebut yang paling tepat adalah pijat laktasi.

Pada umumnya, yang masih awam sering mengira kalau pijat laktasi itu hanya berpusat di payudara saja. Sebetulnya tidak seperti itu.
Pada prinsipnya pijat laktasi sama saja dengan pijat relaksasi biasa, hanya karena tujuannya untuk meningkatkan produksi dan aliran ASI, pada prosesnya diberikan penekanan pada titik-titik tertentu untuk mengusahakan si ibu rileks, sehingga ASI yang tadinya tidak ada menjadi ada, yang mengalami hambatan menjadi lancar (dr. Wiryani Pambudi, SpA)


 Tutorial Pijat Laktasi 
  source : youtube/indonesiatvshow


Pijat laktasi ini tidak sulit dilakukan. Teknik-tekniknya bisa dipelajari dan nantinya bisa dilakukan di rumah, tapi tentu saja harus dibantu karena pemijatan punggung sulit kalau dilakukan sendiri. Bantuan dari suami yang paling diharapkan, karena efeknya pada kenyamanan ibu paling tinggi dibanding dengan keluarga yang lain. Setuju tidak, Bu? ^:^

Pijat laktasi ini tidak memakan waktu lama untuk dilakukan. Cukup dilakukan selama 20-30 menit saja, asal rutin dilakukan sampai air susu ibu keluar dengan lancar, deras lebih bagus lagi.

Menurut dr. Wiryani Pambudi, SpA, dokter spesialis anak dan konsultan ASI dari RS Medistra, pijat laktasi ini bahkan bisa dilakukan pada seorang ibu yang belum pernah melahirkan. Ibu yang mengadopsi anak dan ingin menyusui sendiri anaknya, bisa melakukan terapi pijat laktasi, walau tentu saja harus dibarengi dengan terapi obat-obat hormonal. Luar biasa.

Sebetulnya pijat laktasi ini sudah mulai disosialisasikan sejak tahun 2013. Bahkan pada tahun tersebut AIMI Jatim sampai mendatangkan trainer pijat laktasi dari Filipina untuk mempelajari teknik-teknik pijat laktasi yang benar. Tetapi sampai sekarang, masih banyak ibu-ibu siap menyusui yang belum "ngeh" dan mempraktikkan pijat laktasi ini.

Ada satu lagi alasan Bu Angke kenapa dia gigih berjuang agar bisa menyusui anaknya. Menurut Bu Angke, anjuran menyusui itu ada dalam ajaran agama (Islam), tertulis dalam Al-Quran. Jadi jangan takut dan cepat menyerah, jika Allah menyuruh, tentu akan ditunjukkan jalan kemudahannya. Tinggal kitanya saja yang sabar dan jangan putus asa dalam berikhtiar.

Duh, Bu Angke... salut deh, umur beda dua puluh tahunan dari saya, tapi pemikiran dalam sekali. Semoga pengalaman Bu Angke lewat tulisan ini bisa menginspirasi calon-calon ibu lainnya.



Love,



MELEPAS RINDU PADA MASAKAN KOREA DI MUJIGAE

$
0
0


Tahun 90-an, pengetahuan saya soal makanan Korea itu baru seputar kimchi aja. Pada masa itu ada beberapa konsultan kantor yang berasal dari Korea, walau mereka nggak fanatik masakan Korea, tapi selalu bawa bekal kimchi. Saya suka disuruh nyicip (dan nggak suka) *hehe*.

Tahun 2000-an, wawasan masakan Korea saya bertambah, gara-gara jatuh cinta pada drakor "Jewel in The Palace", karakter utamanya adalah dayang istana khusus bagian dapur raja, bernama Jang Geum. Karena latar belakang ceritanya soal koki istana, otomatis banyak scene yang memperlihatkan gelaran hidangan-hidangan menggiurkan yang bikin air liur nyaris menetes.



Onara... Onaraaa... ah soundtrack yang khas banget, penggemar Jang Geum mana suaranyaaa...

Setelah restoran Korea menjamur di Jakarta (khususnya), sempat beberapa kali kesampaian nyicip masakan Korea, sebab penasaran pada rasa aslinya. Ya... ada yang kemudian jadi favorit, ada yang bikin ogah nyoba dua kali *hehe*

Baru-baru ini, setelah saya CLBK sama drama korea dan segala isinya, saya rindu lagi masakan Korea. Masalahnya, di Serang belum ada restoran Korea, yang terdekat ada di Cilegon. Tapiii... restorannya memang diperuntukkan khusus ekspat-ekspat dari Korea (banyak yang bekerja di perusahaan industri di Cilegon dan sekitarnya), jadi agak berisiko nggak halal. Serem ah...

Nah, suatu hari ketika ponsel saya rusak, dan nggak ada satu toko service pun di Serang ini yang sanggup menyembuhkan, maka saya harus pergi ke Supermall Karawaci, karena kabarnya di sana ada outlet Nokia Centre (iya, ponsel saya Nokia berbasis OS Windows, bukan maksud hati anti-mainstream tapi... ini gratisan hadiah ngeblog :D) dan waktu makan siang tiba, saya menemukan Mujigae Bibimbab and Casual Korean Food. Cocok!


MENU YANG DIPESAN


Dolsot Bibimbab. Nasi dengan campuran sayuran yang terdiri dari, 
bayam, ketimun, wortel, yangpa (bawang bombay kalau di sini mah), 
daging cincang, dan telur mata sapi. Setelah diseasoning sama saos bibimbab 
(dikasih sachetan) semua yang ada di mangkok itu diaduk, campur jadi satu 
sampai saos merata. Ini enak sebetulnya, tapi untuk fans fanatik garam 
dan MSG seperti saya, mungkin, saosnya agak kurang nampol di lidah.
Dolsot Bibimbab ini dipaketkan dengan KFC alias Korean Fried Chicken 
plus Kimchi sebagai side dish yang wajib.Harga paket Dolsot Bibimbab ini 
murah meriah hanya IDR 41.819 saja.

Waktu waiternya bilang KFC, sempat mikir, "Kok KFC, si. 
Ini kan Mujigae." hahaha, mindset ini terlalu terpigura oleh KFC ala 
Kolonel Sanders. KFC di sini singkatan dari Korean Fried Chicken, iya salah 
satu makanan yang bikin ngiler. Kalau di drama-drama kan, ini menu cemilan 
bukan main course. Biasanya dibarengin minum soft drink atau bir. Enak. Ayamnya 
dibalut tepung krispi, terus dilumuri saus asam manis gitu. Tapi agak keras siii... *hehe*
Kalau ala carte nggak tahu deh harganya, KFC ini udah sepaket sama si Dolsot tadi.

Kalau Kimchi ini sih side dish gratisan, soalnya tiap pesan menu apa 
Kimchi ini selalu disertakan. Tapi, kalau mau nambah sih ya ada 
charge tersendiri.

Ini minuman yang saya pesan dan langsung bikin jatuh cinta. Judulnya
Jeju Orange. Semacam orange juice tapi rasanya beda banget dari orange juice 
yang udah pernah mampir di kerongkongan. Rasanya itu segar banget, cocok buat 
udara siang bolong yang panas terik, dan manisnya pas. Warna juga beda ya, 
bukan kuning, bukan orange juga. Warnanya orange gelap alias kecokelatan, 
sepintas sih mirip es teh ya ^:^  Harga Jeju Orange ini IDR 16.364

Sebetulnya ada satu lagi menu yang saya pesan, untuk menuntaskan kepenasaran saya pada makanan-makanan yang sering muncul di drama-drama, yaitu Tteobokki alias Topokki. Masalahnya, pada saat itu saya udah kenyang banget, jadi si Topokki saya take away. Parahnyaaa... sampe rumah, langsung disambut si Kembar dan ludessss... mana belum difoto *nangis*


Jadi saya pinjam foto dari dokumentasi twitter Mujigaenya langsung Saya pesan Topokki rasa originalnya, pengin tahu rasa aslinya sebelum divariasikan seperti apa, dan ENAK BANGET. Isinya itu rice cakes alias kue beras yang kenyal, fish cake yang gurih dibalut saus topokki yang gurih, manis, pedas, pokoknya yummy...  Tapi itu entah harga kapan
Sekarang harga Topokki original itu IDR 31.819
Saran saya sih, kalau makan di Mujigae minimal ajak satu orang teman deh. Soalnya porsi makanan di Mujigae cukup besar (menurut ukuran saya), jadi pesan satu menu bisa di share berdua. Jatuhnya juga jadi lebih hemat kan, dan bisa pesan beberapa macam makanan.

Halal nggak sih? Ow, nggak usah khawatir, konon Mujigae  ini termasuk 10 restoran Korea halal yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Mujigae nggak menyediakan menu dengan bahan baku "pork". Semoga cara memasak dan ingridien lainnya (nggak pake anggur untuk marinade) juga halal ya, karena kehalalan makanan kan bukan hanya soal babi-membabi toh?


KONSEP DIGITAL

Pemesanan di Mujigae udah canggih karena sudah menerapkan konsep digital. Setiap meja dilengkapi dengan iPad (jangan dibawa pulang ya udahnya). Jadi nggak perlu teriak Mbak, Mas! tolong menunya... *hihi*


Feature-nya lengkap. Menu, order sampai cetak bill,  call (waiter), mau selfie juga bisa, asli!
terakhir ada semacam questionaire buat tamu yang baru pertama kali visit.

Yang gaptek nggak usah minder, karena di setiap meja disediakan petunjuk
pemesanan menggunakan iPad.

Walau ada iPad, buku menu manual juga disediakan. Barangkali untuk
mengantisipasi tamu-tamu yang berasal dari zaman pra-digital ^:^

Menu di Mujigae lengkap pokoknya, mau nasi ada bibimbab dan fried rice. Mau noodles
ada Ramyun dan Jajangmyeon. Masing-masing itu masih ada lagi variasinya. Selain itu
ada juga side dish, dessert, dan tentu saja berbagai jenis minuman.


AMBIENCE

Sesungguhnya, pengin ke Mujigae itu ada niat terselubung. Kabarnya, interior Mujigae selalu bertabur foto-foto hallyu star. Nah, dengan harapan siapa tahu ada foto oppa-oppa favorit yang bisa diajak selfie (latihan sebelum ketemu langsung), hati mantap melangkah ke Mujigae.

Tapi ternyataaa... di Mujigae Supermall Karawaci ini nggak ada foto-foto yang menjadi dambaan. Sebabnya, menurut mas-mas supervisor di situ, interior masing-masing outlet memang nggak seragam. Yaaaah... pelanggan kecewa.

Walau demikian, selama makan di Mujigae SK cukup terhibur kok. Ada layar super gede yang menampilkan MV idol group maupun yang solo atau duet. Selama makan di sana, saya ditemani pasangan duet Suzy dan Baekhyun, juga oppa Young Hwa dan CN Blue-nya, ada dedek-dedek Seventeen, ada Ra.D favoritku.

Terus bisa nonton drama juga. Di sisi lain ruangan ada tembok kosong, nah di situ dishoot filmnya, mungkin pakai in focus atau apalah. Kreatif.


source : koleksi pribadi

Pokoknya ambience-nya bikin betah. Tenang, nyaman... cocok buat makan berdua dengan pasangan, sambil dengar love song ala K-Pop (bisa request lho), business lunch juga oke, destinasi makan keluarga juga pas. Sip markusip lah pokoknya.

Nah, itu cerita makan-makan saya di Mujigae. Kalau kamu, apa makanan Korea favoritmu? atau lagi ada yang dicita-citakan buat dicicip? sharing yuk di kolom komentar. 




Love,





MUJIGAE OUTLETS:
Jakarta: Gourmet Walk, Mall Kelapa Gading 3/ Lippo Mall Kemang/ Pluit Indah Raya
Bandung: Festival Citylink / Cihampelas Walk 
Tangerang: Summarecon Mal Serpong (Downtown Walk) / Supermal Karawaci
Bekasi: Grand Metropolitan Mall / Summarecon Mall Bekasi
Depok: Margo City
Bogor: Botani Square

6 in 1 SATU SUSU UNTUK SELURUH KELUARGA

$
0
0


Suatu hari saya belanja bulanan bareng tetangga. Habis ditawarin, sih, saya juga orangnya mauan lagi, kan lumayan bisa ngirit ongkos taksi *hehe*.  

Tapi tiap kali selesai belanja, siapa pun yang belanja bulanan bareng saya, entah itu tetangga atau teman kantor (dulu masa masih kerja), pasti matanya terbelalak takjub melihat dua troli belanjaan saya dan komentarnya nyaris seragam, "Mbak Ina, belanjaannya kayak mau buka warung." *bwahahaha...*


Ya, kalau punya anak banyak mau gimana lagi. Kebutuhan anak-anak otomatis berlipat jumlahnya. Apalagi punya satu ABG cowok, gadis kembar, dan satu bocah, yang kebutuhannya pasti berbeda-beda sesuai dengan umur dan selera masing-masing. Beli selai buat roti aja harus tiga jenis, akibat perbedaan selera. Beli bahan untuk sarapan juga harus bermacam-macam, karena sekali sarapan permintannya juga beda-beda. Kebayang kan isi troli-troli saya penuhnya kayak apa.

Nah, yang paling heboh urusan susu. Dari mulai bapak sampai si bungsu, semuanya masih minum susu. Bapaknya dan anak sulung lagi rajin minum susu khusus laki-laki itu lho, katanya.sih, supaya shape badan lebih bagus. Yang kembar, minum susu yang disinyalir khasiatnya menambah tinggi badan, secara tinggi badan mereka menurun dari mama *maafkan mama ya*.

Adek bungsu, minumnya susu khusus bocah. Nggak mungkin kan, masing-masing dari mereka itu cukup satu kotak aja dalam sebulan. Rata-rata mereka menghabiskan 5 kotak susu berukuran sedang. Daaan... berapa anggaran susu keluarga saya? Hehehe...

Waktu beli sesuatu di toko swalayan kecil, nggak sengaja saya lihat ada susu untuk keluarga. Kemudian saya cari informasi di internet dan setelah ketemu kontaknya, coba-coba minta sampel produk untuk "taste test". Eh, direspons dan dikirimnya juga cepat.


Ini dia susu untuk keluarga, saya pilih rasa Milky Choco, karena
anak-anak kurang suka susu putih. Rasa cokelatnya enak,
manisnya juga pas.
Begitu paket sampel datang langsung dicoba. Testimoninya, mengangguk
waktu ditanya, "Susunya enak, Dek?" *mama happy*. SGM Nutriday
enak diminum hangat maupun dingin
Aaah... Mama bahagia nih kalau nemu solusi buat menghemat anggaran belanja. Apalagi kalau Dek Key (anak bungsu) nggak nolak, gampang lah segala urusan. Kalau yang gede-gede mah bisa diatur, tinggal pasang pengumuman aja seperti ini, tempel di kulkas, BERES! ^ : ^




Nah, kelar kan urusannya. Program 6 in 1 Satu susu untuk enam anggota keluarga: Papa - Mama - Kakak - Kembar 1 - Kembar 2 - Dek Key, bisa segera dicanangkan.  Hemat anggaran belanja tanpa mengurangi jatah gizi anak-anak. Nggak tanggung-tanggung lagi six in one, boooo...

Tapi, selain bisa menghemat anggaran, ada keuntungan lain kenapa saya melirik susu ini. Coba lihat info grafis berikut ini.




Wah, poin ke-2, 3, dan 4 itu penting banget dan sesuai kebutuhan keluarga saya. Tinggi kalsium, cocok kan buat umur saya dan papanya anak-anak sebagai usaha pencegahan pengeroposan tulang. Untuk anak-anak juga bagus karena mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, terutama si bungsu.

Anak-anak kurang suka makan sayuran hijau, tapi dengan mengkonsumsi SGM Nutriday, saya nggak khawatir lagi karena kebutuhan seratnya bisa terbantu oleh kandungan serat pangan dalam susu ini.

Rendah gula, nah ini dia yang terpenting. Keluarga saya rawan diabetes, karena dari kedua belah pihak, baik dari saya dan suami, sama-sama memiliki riwayat keluarga penderita diabetes. Jadi agak khawatir juga pada anak-anak, sebisa mungkin kami melatih mereka mengurangi makanan atau minuman dengan kadar gula yang tinggi. Juga baik untuk kesehatan gigi si kecil, karena anak bungsu kami sedang dalam masa peralihan gigi susu ke gigi permanen.

Eh, satu lagi ding yang penting, SGM Nutriday sudah dijamin halal oleh MUI. Ada stempelnya di bagian depan karton kemasan.

SGM Nutriday ada dua varian, yaitu Milky Plain dan Milky Choco.
Tersedia dalam kemasan karton 350g. Harga sekitar IDR 30 ribuan.
Itu dia cerita hemat saya dengan program 6 in 1, satu susu untuk seluruh keluarga. Barangkali pembaca ada yang punya tips lain untuk hemat anggaran belanja, monggo... jangan sungkan-sungkan di share di kolom komentar ya...


Love,






Disclaimer

  1. Tidak cocok untuk bayi di bawah usia 12 bulan.
  2. Siapkan larutan susu SGM Nutriday hanya untuk satu kali pemberian. Jangan digunakan lagi untuk pemberian berikutnya, bila masih tersisa.
  3. Simpan produk ini di tempat kering dan bersih. Setelah dibuka, tutuplah dengan cara melipat kantung sachet beberapa kali dan simpan dalam wadah kering, bersih, dan tertutup rapat, tidak lebih dari 1 bulan.
  4. Jangan gunakan jika bubuk SGM Nutriday telah menggumpal atau berubah bau, rasa dan warnanya.
  5. Air yang tidak dimasak, gelas yang tidak dicuci, serta cara penyimpanan, penyiapan, dan pemberian yang salah dapat menyebabkan sakit.

TUJUH HAL ASYIK BEKERJA DI CO-WORKING SPACE

$
0
0


Rata-rata penulis jawabannya seragam ketika ditanya, apa yang menghambat proses kreatif menulis, yaitu suasana yang nggak kondusif. Penyebabnya bermacam-macam, ada yang sibuk mengurus bayi, rumah berantakan, pekerjaan rumah tangga yang menumpuk, dan lain-lain. Ini ditinjau dari kasus penulis dengan kategori ibu-ibu macam saya.

Nah saya justru kebalikannya. Saking nyamannya di rumah *bukan yang congkak bukan yang sombong ya*, malah bikin tambah males nulis. Masalahnya di jam-jam yang seharusnya produktif - jam 8.00 sampai dengan jam 15.00 - rumah tenang, aman, tenteram, damai, sentosa... hehehe. Semua anggota keluarga kecuali saya, sudah keluar rumah. Tapi, justru kondisi seperti itu malah membuai saya untuk ber-me-time ria yang kelamaan.


Ketika rumah udah sepi dan rapi, malah enak buat leyeh-leyeh sambil ngemil dan nonton drama korea favorit, atau malah tidur lagi *don't try this at home*. Bahaya banget memang kehidupan saya. Produktivitas saya berada di titik terendah, penyebab jarang terbitnya buku-buku saya. Hal tersebut tentu berdampak pada rank popularitas saya yang menukik tajam*bwehehehe... becanda*

Kalau yang lain mencari zona nyaman, saya justru harus keluar dari zona nyaman. Saya kepikiran kerja di kafe *biar kekinian juga*, sambil ngopi santai dengan koneksi wifi gratis. Tapi kan nggak bisa lama-lama juga, paling lama dua jam, itu juga kalau kafe lagi nggak rame dan tahan lirikan bernada mengusir dari waiternya *hahaha*

Untungnya sekarang peradaban udah maju semaju-majunya. Para freelancer, punya pilihan tempat kerja baru selain kafe dan taman ber-wifi gratis, namanya Co-working Space.



1. Suasana kerja yang kondusif
Atmosfer kerja di co-working space seperti di kantor, tapi lebih fleksibel dan nggak ada Bos yang siap ngomel kalau kita lama-lama di pantry dengan alasan bikin kopi padahal rumpi bentar ^ :^ Asyiknya lagi co-working space itu rata-rata interiornya didesain simpel tapi cozy dan bikin betah. Mood booster juga kan kalau ambience-nya nyaman. Nah, kalau mood udah terjaga biasanya index produktivitas jadi tinggi.

2. Networking
Penghuni co-working space berasal dari berbagai kalangan. Startup, freelancer, mahasiswa, pelajar, media worker, penulis novel; datang ke situ dengan tujuan kerja. Mungkin ada juga pekerja kantoran yang lagi jenuh kerja di kubikelnya dan butuh suasana baru. Keuntungannya bertemu banyak orang dari latar belakang yang bervariasi bisa memperluas jejaring. 

3. Brainstorming yang menambah wawasan
Dari sekian jam waktu yang dihabiskan di co-working space, masa sih melulu dipakai kerja, kan pegel. Ada lah waktu sejenak untuk isirahat sambil ngopi. Waktu istirahat itu bisa dong dipakai ngobrol-ngobrol sama sesama penghuni. Dari poin 2 kan udah ketahuan kalau mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, pasti banyak topik menarik yang bisa didiskusikan. Dan... siapa tahu juga dari ngobrol-ngobrol itu ada peluang kerjaan baru juga kan.

Baca juga Ev Hive Pilihan Kenyamanan Bekerja

4. One-stop working place
Co-working space yang bagus akan menyediakan pelayanan yang lengkap. Kita nggak perlu lagi pusing mikir  koneksi internet karena udah pasti tersedia dan unlimited. Perlu ngeprint dokumen bisa, butuh video call dengan klien di luar negeri bisa lewat skype, perlu meeting dengan klien disediakan mini meeting room. Pantry juga ada untuk sekadar nyeduh kopi aja sih. Umumnya di co-working space nggak disediakan makanan, kalau lapar ya keluar dulu beli makan sendiri.

5. Terdeteksi radar media
Maksudnya gimana, nih? Banyak lho media yang sengaja datang ke co-working space untuk mencari narasumber, khususnya startup-startup dengan produk inovatif,  yang biasanya bekerja di co-working space itu. Ya siapa tahu, dari perkenalan dengan media worker dan sharing wawasan soal media, tahu-tahu mereka tertarik dengan profesi kita, kemudian dijadikan narasumber. Nah, udah dapat poin positif kan untuk mendongkrak derajat kepopuleran kita *hehe*

6. Tertular budaya kerja yang baik
Dengan terbiasanya kita bekerja di lingkungan atmosfer kerja yang positif,penuh ide-ide kreatif dan inovatif, lama-lama kita juga bisa kena imbasnya. Dampaknya akan terasa pada produktivitas yang semakin tinggi.

7. Menambah pengetahuan di segala bidang
Beberapa co-working space sering dipakai sebagai tempat mini seminar bisnis atau istilah kekiniannya biz talk. Event tersebut bisa kita manfaatkan sebagai sarana menambah pengetahuan. Beberapa event ada yang berbayar, ada juga yang free. Untuk yang berbayar, tinggal kita aja yang menyesuaikan dengan minat topik dan isi dompet. Kalau saya sih nunggu yang sesuai minat dan free *hehe*. Biasanya mereka akan memberikan info melalui newsletter, kalau kita udah jadi member.

Gimana? tertarik kan pakai co-working space? Sekali-sekali nggak apa-apa, asal urusan rumah beres, anak-anak anteng dan suami ridho ^ : ^



Love,



EV HIVE PILIHAN KENYAMANAN BEKERJA

$
0
0


Beruntung banget saya ikutan mini-seminarnya Putri KPM (sebut nama... hehe) yang diselenggarakan di Ev Hive The Breeze, BSD City beberapa waktu lalu. Awalnya saya pikir tempat itu adalah kafe, ternyata bukan. Ev Hive itu punya nama lain yang lebih keren, yaitu co-working space alias ruang kerja bersama.


Mungkin ada yang belum familiar dengan konsep co-working space ini, simak deh penjelasan tren co-working space lewat video berikut ini.


You Tube courtesy by Gierlang Bhakti Putra

Nah, sudah ada gambaran kan apa itu co-working space. Tren co-working space memang cukup hits di Indonesia. Freelancer dan pelaku startup disebut-sebut sebagai "bahan bakar" berkembangnya tren ini. Kenapa? di era teknologi seperti sekarang, ketika pelaku bisnis bisa bekerja dengan hanya mengandalkan smartphone dan laptop saja, punya kantor sendiri  jadi nggak penting lagi.

Baca juga Tujuh Hal Asyik Bekerja di Co-working Space

Ev Hive membaca tren ini. Setelah tahun lalu sukses membuat co-working space yang berlokasi di Jl. Maja, Jakarta Selatan, tahun 2016 ini Ev Hive berekspansi ke wilayah Tangerang Selatan.

Mengambil lokasi di The Breeze, Bumi Serpong Damai (BSD City) pertimbangannya adalah area BSD City diprediksi akan menjadi alternatif pusat bisnis. Selain menyasar target pengguna dari kalangan freelancer dan startup, Ev Hive percaya bahwa market mahasiswa juga cukup potensial. Hal tersebut didukung oleh fakta bahwa di area BSD sendiri ada empat universitas besar berskala internasional, yaitu Binus, Prasetya Mulya, UMN, dan Swiss German University.

Ambience Ev Hive The Breeze itu nyaman banget. Tempatnya strategis dengan view ke ruang terbuka yang menyejukkan. A lot of air and sunlight... nggak akan nemu deh co-working space senyaman ini di Jakarta *hehe*





Ev Hive The Breeze menggandeng Revano Satria, desainer interior dari Revastudio Interior, yang sudah berpengalaman merancang interior untuk co-working space di New York dan Santa Fransisco. Konsep interior Ev Hive The Breeze didedikasikan untuk young and startup companies. Konsep interior dan material yang digunakan balance dengan nuansa young, energitic and warm,

Untuk melengkapi interior yang nyaman, furnitur dikreasikan oleh tim Livaza.com dengan konsep feel like at home. Hasilnya memang cozy dan bikin betah, saya aja jadi malas pulang *nyengir*. Coba lihat deh, and what do you think?








Selain common area, Ev Hive The Breeze juga menyediakan meeting room untuk keperluan diskusi tertutup atau conference call. Perusahaan dengan jumlah karyawan yang masih sedikit, bisa menyewa ruang kantor dengan kapasitas maksimal delapan orang.




Ruang kantor yang sudah disewa
Buat saya, hampa rasanya jika kerja nggak ditemani kopi. Dan sepertinya rata-rata orang juga sekarang kalau kerja enaknya memang sambil ngopi atau ngeteh lah ya minimal. Ev Hive The Breeze paham kebutuhan ini, makanya di co-working space ini tersedia pantry untuk bikin kopi, lengkap dengan alat dan bahannya. Jadi, semua pengguna di sini boleh minum kopi tanpa limit. Mau dua puluh cangkir juga ya silakan aja.




Ev Hive The Breeze juga memperhatikan supporting needs yang makin bikin betah para pengguna, mulai dari hal kecil seperti stop kontak listrik yang disetting di meja dan lantai, fasilitas presentasi, sampai sarana yang mendukung kebutuhan panggilan alam, yaitu toilet *ya kali kerja 10 jam sehari gak disediain toilet kan menyengsarakan kandung kemih*


Calon user co-working space di Ev Hive The Breeze, bebas menentukan waktu penggunaannya. Pilihannya bisa sewa harian, bulanan, atau tahunan. Ratenya cukup kompetitif dan lebih hemat untuk penggunaan bulanan atau tahunan, dibandingkan dengan menyewa ruko atau rental office space tradisional. Ini untuk pengusaha lho... kalau freelancer macam saya sih harian aja lebih fleksibel.

Tarif khusus untuk pelajar dan mahasiswa
Aaaak... asyik pasti numpang kerja di Ev Hive The Breeze. Berasa keren kayak frelancers di film-film atau nomaden worker yang tugasnya keliling dunia *hehe*. Eh, baydewey, sebagai peserta mini-seminar, saya dapat privilege lho menggunakan space di Ev Hive The Breeze, sebanyak 7 hari dalam 3 bulan ini (berlaku sampai Desember 2016). 

Yuk nyobain kerja di sini, ada yang mau join? :)))


Love,




Alamat :
The Breeze Unit # L 69-70, Jl. Grand Boulevard, 
BSD Green Office Park BSD, City, Tangerang, Banten 15345

Telepon:
(021) 50386336

Buka:
Senin - Jumat    09.00 - 20.00

DARI ACARA BINCANG BUKU KEBAHAGIAAN YANG KUTAHU

$
0
0


Nggak rugi deh jauh-jauh menempuh jarak antar provinsi, numpang mobil elf pengap (karena transportasi tergampang dan bisa turun pas depan tempat tujuan) demi hadir di acara bincang buku bertajuk "Kebahagiaan Yang Kutahu", karya Datuk Stella Chin ini. Kenapa coba? bukan cuma pengen ngukur kadar kebahagiaan diri sendiri sih *hehe* tapi saya memang gitu sih orangnya, kalau ada acara yang berhubungan dengan buku, langsung nafsu.


Maka hari Rabu kemarin, tanggal 14 September, saya pergi ke Jakarta, tepatnya ke toko buku Gramedia, Mall Central Park, dimana acara bincang buku ini berlangsung. Undangan sih pukul 14.00 WIB, tapi acara agak sedikit molor. It's okay... karena sambil menunggu dimulainya acara, peserta dijamu dengan kue-kue kecil yang cantik, plus minuman cokelat hangat dari gerai kopi terkenal, sebut saja Starbucks *hahaha*


aneka snack yang menggoda, apa daya udah keburu makan siang jadi gak nyicip
source : dokumen pribadi
Sambil ngemil dan menikmati cokelat hangat, para tamu berbaur saling berkenalan. Wah, kayaknya ini acara bincang buku paling rame deh yang pernah saya ikutin. Pesertanya sampe membludak. Para wanita istimewa ini datang dari berbagai komunitas, yang paling seru dari WIB alias Wajah Bunda Indonesia, selain tentu saja KEB, komunitas saya sendiri :)

Acara kemudian dibuka oleh sapa ceria Mbak Bintang, MC yang ayu dan berseri. Tamu-tamu yang nyaris mengantuk, kembali cerah ceria dan bergairah mengikuti jalannya acara.

Sayangnya penulis buku "Kebahagiaan Yang Kutahu" nggak bisa hadir langsung membahas isi bukunya. Saya nggak terlalu kecewa sih, karena ada Ibu Yusti Luhur, staf kepercayaan Datuk Stella Chin, yang sekarang aktif sebagai pengelola StarLadies, duduk menggantikan beliau. Dan Bu Yusti ini gamblang banget mengupas isi buku, nggak ketinggalan kisah-kisah menarik seputar kehidupan pribadi Datuk Stella *bukan gosip lhooo*


Bu Yusti Luhur sudah 23 tahun bekerjasama dengan Datuk Stella Chin,
sudah sangat mengenal beliau dari sisi pribadinya dan profesionalitasnya.
source : dokumen pribadi
Sebetulnya siapakah Stella Chin? Apakah dia seorang penulis buku motivasi? Motivator? Sekilas pikiran saya melayang pada Merry Riana. Ada cerita lucu soal siapa Stella Chin buat saya *ah jadi malu*

Jadi, ketika di venue, biasa lah ya blogger, begitu duduk langsung ngecek isi goody bag *saya ding itu mah*. Di situ ada susu bubuk kedelai dari Melilea, masker wajah juga dari brand yang sama, dan lain-lain. Saya sama Lubena (blogger juga) bisik-bisik, apa hubungannya nih sama Melilea. "Ah, cuma sponsor kali," mufakat itu mengakhiri bisik-bisik kami.

Nah, setelah sampai rumah, saya bongkar bukunya, dan ternyata... Datuk Stella ini adalah Executive President Melilea International *gubrak*. Oke, terimalah kenyataan bahwa diri ini memang kurang baca alias kudet. Tapi, berkaitan dengan buku ini, beliau menyebut dirinya "hanya" sebagai pendiri StarLadies.

Kok ada gelar "Datuk" sih di depan namanya? 

Stella Chin menerima gelar Datuk dari pemerintah Malaysia, pada tahun 2012. Gelar ini merupakan gelar kehormatan yang diberikan kepada seseorang, yang dianggap berkontribusi besar bagi bangsa dan negara. Pada umumnya gelar ini diberikan pada kaum pria, dan hanya sedikit wanita yang bisa memperolehnya.

Sebetulnya pada tahun 2007 suami Stella, Dr. Alan Wong menerima gelar yang sama, otomatis Stella sebagai istri dianugerahi gelar Datin. Tetapi, berkat prestasinya di kancah internasional dan kiprahnya di bidang sosial, akhirnya Stella berhak meraih gelar Datuk bagi dirinya sendiri.

Oke, kembali lagi ke bincang bukunya.

Cara penyampaian Bu Yusti ini menghanyutkan lho. Beliau menceritakan kisah kehidupan Datuk Stella. Mulai dari masa kecilnya, masa bersekolah, menikah di usia muda, mendampingi suami menjalankan usaha, hijrah dari Malaysia ke Thailand, mengurus perusahaan dari nol sambil melahirkan dan membesarkan anak-anaknya. Mendidik mereka dan menjadikan mereka anak-anak yang baik dan bertanggung-jawab, sampai akhirnya kuasa melepas keempat anaknya bersekolah di Amerika.

Meraih kesuksesan dalam bisnisnya, diiringi dengan kesuksesan materi dan penghargaan-penghargaan yang nggak tanggung-tanggung pula karena semuanya bertaraf internasional, tidak membuatnya berhenti "bergerak". Peraih empat kategori penghargaan Stevie Award New York Woman in Business ini, masih sempat memikirkan satu misi untuk berbagi pengalaman hidupnya dengan wanita-wanita di Asia. Beliau mendirikan StarLadies. Organisasi ini bergerak dalam bidang pendidikan non-formal, yang mengajarkan bagaimana seorang perempuan dapat bertransformasi melalui pengembangan diri.

Pengen keren seperti Datuk Stella?
Bahagia dulu... :))
Selama mendengarkan penuturan Bu Yusti, saya nggak merasa bosan dan sama sekali nggak merasa kisah Datuk Stella ini too good to be true, malah sebaliknya sangat terinspirasi. Saya jadi nggak sabar pengen segera baca bukunya.

Kebahagiaan menurut konsep Datuk Stella, seperti yang diutarakan oleh Bu Yusti, adalah kebahagiaan yang komplit, yaitu ketika kesuksesan berkarir bisa selaras dengan kehidupan berkeluarga.

Seorang wanita tidak perlu bertanya mana yang lebih penting, keluarga atau pekerjaan, selama memahami posisi dengan jelas. Jika sudah demikian, seorang wanita dapat memainkan peran dengan hebat di dua tempat (halaman 23).

Lalu, apakah motivasi-motivasi yang ada dalam buku ini hanya cocok untuk wanita berkeluarga yang bekerja?  Nggak juga, setelah saya buka lebih jauh (belum membaca dengan seksama sih) apa yang dituturkan Datuk Stella di buku ini, applicable juga untuk ibu rumah tangga tok. Banyak contoh kasus yang bisa dijadikan referensi, misalnya soal merawat perkawinan dan mendidik anak.

Penasaran ya? saya sih udah merasa kalau buku ini menarik. Esensinya bukan success story beliau as business woman, lebih jauh lagi buku ini mengungkap sisi lain dari diri Datuk Stella yang ingin berbagi apa yang menjadi dasar kebahagiaan yang diraihnya melalui satu misi yang ingin diwujudkannya.

"Bisa dibilang mendirikan StarLadies adalah misi saya terhadap kaum wanita, sedangkan peluncuran buku ini adalah misi saya terhadap hidup. Buku ini bercerita tentang masa lalu saya, prinsip-prinsip pengelolaan diri yang saya praktikkan selama ini, juga aktivitas-aktivitas yang memberi sumbangsih kepada masyarakat dari sudut pandang saya. Tentu saja, yang terpenting adalah pola untuk menemukan titik keseimbangan dalam hidup antara pribadi, keluarga, dan pekerjaan. Jika saya mampu, saya yakin semua wanita juga mampu!" (halaman 10)

Semua pembahasan dalam buku ini adalah hasil trial and error-nya Datuk Stella dalam kehidupannya. Menurut Bu Yusti, ibu dari empat orang anak itu, punya kebiasaan mencatat segala sesuatu yang dialaminya. Beliau selalu meluangkan waktu bagi dirinya sendiri selama hampir satu bulan di akhir tahun, khusus untuk melakukan introspeksi.

Berbekal buku catatannya itu, beliau akan mereview apa yang sudah dilakukan dan dicapai di tahun berjalan, serta kesalahan-kesalaha apa yang terjadi. Dan hasil renungannya akan ia bagikan kepada staf kantor atau atau keluarga (sesuai lingkupnya), untuk menjadi bekal perbaikan di tahun mendatang. Waw keren!

Ah, saking terbuainya oleh penuturan Bu Yusti, sampai nggak terasa tahu-tahu udah sesi tanya jawab dan habis itu MC udah menutup acara aja. Padahal masih pengen denger suara dan penuturan Bu Yusti yang enakeun banget. Ya kaliii bincang buku berubah jadi acara mendongeng, baca aja sendiri bukunya  ^ - ^

Dan kemudian acara pun ditutup dengan foto bersama dalam suasana riuh-rendah-heboh ditimpali dengan musibah tumpahnya cokelat cair mengotori lantai yang kinclong. Tanpa mengurangi rasa hormat pada tim cleaning service yang udah dua kali bolak-balik ngepel lantai, ibu-ibu mah tetep riang aja welfie-an :)))


Ibu berkerudung biru sukses menghayati arti kebahagiaan yang hakiki :)))
source : dokumen pribadi
Seru kan? Makin penasaran nggak sih? Oke deh, besok saya mau baca bukunya dengan seksama, sambil maskeran *uji coba produk juga :))))* dan kemudian akan saya review setuntas-tuntasnya (bukunya bukan maskernya).

Ditunggu ya review bukunyaaa...


Love,



4 TEMPAT WISATA YANG PALING INGIN DIKUNJUNGI DI MAGELANG

$
0
0



"Ke Magelang, yuk!"
"Mau ke mana emang?"
"Borobudur..."
"Jyaaaaah..."

Kalau mau ngajak saya jalan-jalan ke Magelang jangan ajak ke Borobudur dong, bosen deh kayaknya. Dari jaman masih pake popok udah ke situ. Jaman balita ke situ juga. Jaman remaja nekat piknik-piknikan bareng geng ke sana juga. Dua tahun lalu baru ke sana. Bukannya nggak kangen sama arca-arca warisan nenek moyang itu, tapi ada tempat-tempat lain yang pengen saya kunjungi kalau ke Magelang. Apa aja? yuk simak pengakuan saya di bawah ini ^ - ^


Tempat-tempat yang pengeeen banget saya datengin kalau ke Magelang itu adalah:

1. PUNTHUK SETUMBU


source: brobali.com / foto: alyamahira
Dari ketinggian 400 Mdpl kita bisa menikmati lukisan alam. Semburat sinar
matahari yang baru terbit dan siluet candi Borobudur di balik kabut tipis.
Katakanlah saya cengeng, tapi yang seperti ini bisa bikin saya nangis. Saksi
kebesaran Yang Maha dan kemudian sadar sesadar-sadarnya betapa kecilnya
diri, tapi beraaat sama dosa :''(((
2. AIR TERJUN SEKAR LANGIT

source : sites.google.com
Ada legenda di balik keindahan panorama air terjun ini. Tahu dong kisah
cinta Joko Tarub dan Nawangwulan? Nah, konon di air terjun inilah tempat perjumpaan
pemuda dan bidadari itu. Makanya, ada mitos kalau air terjun ini berkhasiat membuat
awet muda dan cantik untuk kaum wanita, dan enteng jodoh untuk para pria jomblo.
Selain itu, air terjun ini dipercaya berkhasiat menyembuhkan penyakit, dan ehm
bisa memperindah organ penting kewanitaan... ehm... *pengen ngakak*
Indonesiaaa... kalau nggak ada mitos kurang seru kayaknya, ya :)))
3. GEREJA AYAM alias RUMAH DOA MERPATI

source : liputan6.com
Ada apa dengan Ayaaam... ahahahah... tempat ini emang semakin happening
setelah dijadikan salah satu lokasi filming AADC 2, masih inget dong adegan
diculiknya Cinta sama Rangga, dan kemudian berakhir di puncak bangunan ini.
Bukan mau napak tilas Cinta dan Rangga kalau saya pengen juga ke sini, selain
minat saya pada bangunan-bangunan tua, setelah Punthuk Setumbu, ini spot yang
asyik buat menikmati panorama alam perbukitan di Magelang.
4. RUMAH KAMERA

source: kabarmagelang.com
Karena tempat ini unik dan Instragramable, disebut-sebut sebagai surganya para
selfier, maka otomatis tempat ini masuk wishlist. Udah curiga kalau ini tuh pasti
galeri dan pemiliknya seorang seniman dan ternyata benar. Tambah lagi poin kenapa
tempat ini wajib dikunjungi, karena di sini saya bisa menikmati lukisan-lukisan. Bukan
Kurator wannabe sih, tapi senang aja liat lukisan-lukisan yang bagus.
Itu dia empat tempat wisata yang paling saya pengen kunjungi. Tapi, karena tempatnya berjauhan, nggak bisa tektok sehari beres kan. Minimal dua hari deh stay di Magelang. Terus, urusan menginap bagaimana?

Gampang aja, di Magelang banyak banget penginapan. Mulai dari kelas hotel bintang lima sampai ke guest house atau homestay murah meriah tapi nyaman. Saya pengen coba penginapan model homestay di tengah suasana pedesaan.


source : Traveloka
Tinggal di homestay yang benar-benar terletak di lingkungan desa itu tujuan
saya. Bertetangga dengan warga desa asli! Happy kayaknya ya bangun pagi
duduk di teras, minum kopi tubruk sambil meratiin warga yang lalu lalang
mau ke sawah, kebun, ngangon ternak, ke pasar. "Sugeng enjing, Mbak..."
mereka akan menyapa ramah sambil terbungkuk. Hmm...
Hampa rasanya kalau liburan ke suatu tempat tanpa wisata kuliner alias wiskul alias jajan. Jajan apa yang jadi idaman saya kalau ke Magelang? Ini dia...


source : harianresep.com
Sebagai penggemar kupat tahu, saya udah hapal dong rasa kupat tahu bandung dan
kupat tahu tasik. Nah, tiap kali ada kedai kupat tahu magelang yang saya lihat di
Jakarta, timbul penasaran, apa sih yang bikin beda. Tapi, nggak afdol nyoba makanan
khas kalau nggak di daerahnya langsung. Makanya, kalau ke
Magelang, saya harus... kudu... wajib... nyicipin kupat tahunya.
source : tribunnews.com
Konon di Magelang ada cemilan khas yang enak banget, namanya sate pisang. Sebagai
fans pisang sejati, kurang terhormat rasanya kalau saya nggak nyicip sate pisang. Dan
cemilan ini enaknya dimakan sambil minum wedang kacang. Aaaah... menetes
air liurku... glek....
Dan kemudian... ketika urusan mata dan perut sudah beres, tiba saatnya ngurus Oleh-oleh. Sebetulnya, saya punya paman yang tinggal di kota Magelang. Beberapa kali sempat mengirim makanan khas dari sana. Yang paling sering dikirim itu akhirnya jadi favorit saya banget, yaitu:


source : Bukalapak.com
Getuk Trio Warna. Makanan dari ketela alias singkong ini rasanya nggak terlalu
manis sebagaimana makanan khas dari daerah Jawa pada umumnya. Plus ada rasa
gurihnya juga, jadi pas sama selera saya. Selain kombinasi warna yang cantik, tekstur
yang lembut bikin betah ngunyah.

source: jualsalakmagelang.com
Salak pondoh sih ada di mana-mana ya, tapi salak pondoh dari Magelang rasanya
paling pas menurut selera saya. Manisnya pol, makanya sering juga disebut
salak madu. Waw, mau datang langsung ke perkebunannya ah, pengen tahu
cara metik salak itu seperti apa.

Baiklaaah... semakin tinggi hasrat bertandang ke Magelang ini ya. Mari yuk mulai berhitung... tung... tung... kalau perlu mecahin celengan. Jangan ragu jangan bimbang ah, udah pasti travelling ke Magelang banyak asyiknya dan menggembirakan.

Let's gooo...


Love,

Viewing all 194 articles
Browse latest View live